19
2.1.2.1. Jenis Komitmen Karyawan
Jenis - jenis komitmen menurut Robbins 2008:101 adalah: 1. Komitmen afektif yaitu perasaan emosional untuk organisasi dan keyakinan
dalam nilai-nilainya. 2. Komitmen berkelanjutan yaitu nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dengan
sebuah organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut. 3. Komitmen normatif yaitu komitmen untuk bertahan dengan organisasi untuk
alasan-alasan moral atau etis.
2.1.2.2. Motif yang Mendasari Komitmen Karyawan
Menurut Munandar 2004:79 ada dua motif yang mendasari seseorang untuk berkomitmen pada organisasi atau unit kerjanya antara lain:
1. Side-best orientation Hal ini memfokuskan pada akumulasi dari kerugian yang dialami atas
segala sesuatu yang telah diberikan oleh individu kepada organisasi apabila meninggalkan organisasi tersebut. Dasar pemikiran ini adalah bahwa
meninggalkan organisasi akan merugikan karena takut kehilangan hasil kerja kerasnya yang tidak bisa diperoleh dari tempat lain.
2. Goal-congruance orientation Hal ini memfokuskan pada tingkat kesesuaian antara tujuan personal
individu dan organisasi sebagai hal yang menentukan komitmen pada organisasi. Pendekatan ini menyatakan bahwa komitmen karyawan pada organisasi dengan
goal-congruance orientation akan menghasilkan karyawan yang memiliki penerimaan atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, keinginan untuk membantu
Universitas Sumatera Utara
20
organisasi, keinginan untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuan, serta hasrat untuk tetap menjadi anggota organisasi.
2.1.3. Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Sutrisno 2011:67 kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mathis 2002:78 juga berpendapat bahwa kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi
seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain: kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja,
dan sikap kooperatif.
2.1.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara 2011:67 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah:
1. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan ability pegawai terdiri dari kemampuan
potensi IQ dan kemampuan reality knowledge + skill. Artinya, pegawai yang memiliki IQ diatas rata-rata IQ 110
– 120 dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia
akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlianya the right man
in the right place, the right man on the right job 2. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap attiude seorang pegawai dalam menghadapi situasi situation kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
Universitas Sumatera Utara
21
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri
pegawai untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai harus sikap mental yang siap secara psikofisik siap secara
mental, fisik, tujuan, dan situasi. Artinya, seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai,
mampu memanfaatkan, dan menciptakan situasi kerja.Menurut Mathis 2002:78 kinerja pegawai mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi
kepada organisasi yang antara lain termasuk: 1. Kuantitas kerja : Volume kerja yang dihasilkan di atas kondisi normal.
2. Kualitas kerja : kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan
3. Pemanfaatan waktu : Penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan perusahaan
2.1.3.2 Kriteria kinerja Karyawan