12
dinamakan budaya kerja. Menurut Robbins 2003:10 budaya kerja mendorong sikap kejujuran, ketekunan, kreatifitas, dan kedisplinan.
1. Kejujuran Karyawan memiliki sifat yang berpihak pada kebenaran dan sikap moral yang
terpuji dalam melakukan tugas sehari-hari 2. Kreatifitas
Sikap menghadirkan solusi tepat untuk mengatasi masalah dalam pelaksanaan tugas dan adanya kemauan untuk menciptakan ide-ide baru dalam pekerjaan.
3. Kedisplinan Bekerja dengan sungguh-sungguh dimana karyawan tidak menentang aturan-
aturan yang berlaku dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Terjalinya koordinasi yang baik, tidak menunda pekerjaan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan pada
waktunya. Menyelesaikan semua pekerjaan dengan baik serta mampu mempertanggungjawabkan pekerjaanya.
2.1.1.1 Karakteristik Budaya Kerja
Menurut Luthans 2006:280, budaya Kerja mempunyai beberapa karakteristik penting diantaranya adalah:
1. Aturan perilaku yang diamati. Ketika anggota organisasi berinteraksi satu sama lain, mereka menggunakan bahasa, istilah, dan ritual umum yang berkaitan
dengan rasa hormat dan cara berperilaku. 2. Norma. Ada standar perilaku, mencakup pedoman mengenai seberapa banyak
pekerjaan yang dilakukan, yang dalam banyak perusahaan menjadi “jangan melakukan terlalu banyak; jangan terlalu sedikit”.
Universitas Sumatera Utara
13
3. Nilai dominan. Orang mendukung dan berharap peserta membagi-bagikan nilai utama.
4. Filosopis. Terdapat kebijakan yang membentuk kepercayaan organisasi mengenai bagaimana karyawan dan pelanggan diberlakukan.
5. Aturan. Terdapat pedoman ketat berkaitan dengan pencapaian perusahaan. 6. Iklim Organisasi. Ini merupakan keseluruhan “perasaan” yang disampaikan
dengan pengaturan yang bersifat fisik, cara peserta berinteraksi, dan cara organisasi berhubungan dengan pelanggan dan individu dari luar.
2.1.1.2. Pembentukan Budaya Kerja
Menurut Kreitner dan Kinicki 2003:127 Budaya kerja yang terbentuk secara positif akan bermanfaat karena setiap anggota dalam suatu organisasi
membutuhkan sumbang saran, pendapat bahkan kritik yang bersifat membangun dari ruang lingkup pekerjaaannya demi kemajuan di lembaga pendidikan tersebut,
namun budaya kerja akan berakibat buruk jika pegawai dalam suatu organisasi mengeluarkan pendapat yang berbeda hal itu dikarenakan adanya perbedaan
setiap individu dalam mengeluarkan pendapat, tenaga dan pikirannya, karena setiap individu mempunyai kemampuan dan keahliannya sesuai bidangnya
masing-masing. Menurut Atmosoeprapto 2000:71 budaya perusahaan memilki unsur-unsur pembentuk, yaitu:
1. Lingkungan Usaha Lingkungan dimana perusahaan itu beroperasi akan menentukan apa yang
harus dikerjakan oleh perusahaan tersebut untuk mencapai keberhasilan. 2. Nilai-nilai Value
Merupakan konsep dasar dan konsep keyakinan dari suatu organisasi
Universitas Sumatera Utara
14
3. PanutanKeteladanan Orang-orang yang menjadi panutan atau teladan karyawan lainnya karena
keberhasilannya. 4. Upacarara-upacara
Acara-acara rutin yang diselenggarakan oleh perusahaan dalam rangka memberikan penghargaan kepada karyawannya.
5. Network Jaringan Komunikasi informal di dalam perusahaan yang dapt menjadi sarana
penyebaran nilai-nilai dari budaya perusahaan.
2.1.1.3. Fungsi Budaya Kerja