Pemeriksaan Keabsahan Data METODE PENELITIAN

42 reward, yel-yel, nyanyian, serta nasehat. Pujian yang diberikan guru antara lain dengan mengatakan “ya benar”, “pintar sekali”, “100 buat Mas Yoga”. Guru juga memberikan tepuk tangan kepada siswa yang berani maju dan menjawab pertanyaan dengan benar. Reward yang digunakan berupa gambar bintang yang diberikan pada siswa yang berani maju ataupun berani menjawab pertanyaan. Setelah mendapatkan gambar bintang, siswa diminta untuk menempelkannya pada buku tulis dan itu merupakan tambahan nilai bagi siswa tersebut. Dengan begitu, siswa lain juga akan terpacu untuk aktif agar mendapatkan gambar bintang. Selain itu, guru juga mengajak siswa untuk melakukan yel-yel SD N Bantul Timur, yang berbunyi “SD N Bantul Timur….siap, berprestasi, yes”. Nyanyian yang sering dinyanyikan untuk memotivasi siswa adalah lagu “Kalau kau senang hati”. Siswa dan guru selalu menyanyikannya bersama-sama, sehingga suasana kelas kembali menyenangkan. Selanjutnya motivasi berupa nasehat yang diberikan oleh guru antara lain dengan mengatakan pada siswa bahwa mereka tidak boleh menunda- nunda pekerjaan, karena hal itu tidak baik dan mereka bisa tertinggal dari teman- teman yang lain. Selanjutnya, Ibu SK yang mengampu kelas IIB memberikan motivasi belajar pada siswa berupa nasehat, penguatan, dan pesan. Ketika ada siswa yang mengatakan bahwa ia tidak bisa mengerjakan soal matematika, guru memberikan nasehat bahwa yang penting ia mau mencoba, dan pasti akan diajari oleh bu guru. Setelah mendengar nasehat dari guru, siswa tersebut berani maju dan mengerjakan soal yang diberikan. Penguatan yang diberikan oleh guru yaitu berupa pujian dengan mengatakan “sip..pintar”, “100 buat Mas Galih”. Menurut ibu SK, dengan 43 adanya pemberian penguatan atau pujian, maka siswa akan merasa diperhatikan oleh guru, dengan begitu siswa bisa lebih termotivasi dalam belajar. Selanjutnya guru juga memberikan pesan pada siswa bahwa mereka harus lebih giat, apalagi bagi siswa yang mendapatkan nilai kurang dari 60. Ibu Y yang menjadi guru kelas IIIA biasa memberikan motivasi belajar dengan penguatan, nyanyian, pesan dan nasehat. Penguatan yang diberikan berupa pujian dengan mengatakan “betul”, “ya benar”, “pintar”. Guru juga mengajak siswa untuk bernyanyi lagu Lihat Kebunku sambil memperagakannya. Dengan menyanyikan lagu dan memperagakannya, suasana kelas terlihat lebih menyenangkan dan siswa lebih bersemangat. Motivasi belajar berupa pesan yang diberikan oleh guru antara lain dengan meminta siswa untuk terus belajar dan mengulang pelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Selanjutnya ketika ada seorang siswa yang mengatakan bahwa ia tidak bisa pelajaran Bahasa Jawa, guru memberikan nasehat bahwa karena itulah mereka akan belajar bersama-sama, sehingga semua bisa. Bapak P yang mengampu kelas IIIB juga selalu memberikan motivasi belajar bagi siswa-siswanya. Ia memberikan penguatan berupa pujian dengan mengatakan “iya benar”, “iya pintar”, “betul”. Selain itu, ia juga menegur siswa yang kurang semangat dan cenderung diam pada saat tanya jawab atau berdiskusi, misalnya saja ketika beliau menegur salah satu siswa dengan mengatakan “Ayo Rul..jangan diam saja”. Hal ini memperlihatkan bahwa guru benar-benar hafal terhadap nama siswa dan selalu memperhatikan masing-masing individu pada saat proses belajar mengajar. 44

c. Melakukan pembelajaran yang berorientasi pada siswa

Semua guru telah melakukan pembelajaran yang berorientasi pada siswa. Menurut guru, kegiatan belajar mengajar memang didesain agar berorientasi ke siswa. Hal ini karena pada saat sekarang ini memang siswalah yang dituntut untuk aktif dan berposisi sebagai subjek pembelajaran, sementara guru berperan sebagai fasilitator dan membantu siswa dalam pembelajaran. Misalnya, pembelajaran yang terjadi di kelas IA. Setelah pada pertemuan sebelumnya siswa belajar mengenai bangun datar, pada pertemuan kali ini siswa diminta untuk menggambar dengan menggabungkan berbagai bangun datar menjadi suatu benda. Benda yang digambar bisa berupa mobil, rumah, ayam, ataupun yang lainnya sesuai dengan kreativitas siswa. Kemudian, siswa diminta untuk mewarnainya sesuai dengan selera mereka. Guru selalu berkeliling dan melihat pekerjaan siswa. Setelah semua diberi warna, siswa diminta untuk maju menceritakan karyanya. Contoh kegiatan pembelajaran yang terjadi di kelas IB dan IC yaitu siswa melakukan percobaan menanam kacang tanah. Siswa secara individu menanamnya sendiri-sendiri, tetapi tetap dengan tuntunan dari guru. Peralatan yang diperlukan seperti botol, tanah, dan kacang juga diserahkan pada siswa untuk membawanya masing-masing. Namun, guru tetap menyediakan sebagai cadangan jika ada siswa yang tidak membawa. Walaupun guru juga menyediakan peralatan yang dibutuhkan, tetapi guru akan memberikan penilaian yang berbeda bagi siswa yang membawa peralatan yang lengkap dan tidak. Siswa yang membawa peralatan lengkap mendapatkan nilai penuh dari guru, sedangkan bagi siswa yang hanya membawa sebagian peralatan akan mendapat nilai dibawahnya.