Memfasilitasi siswa dalam mengembangkan potensinya Informasi
113 Lampiran 2
DISPLAY DATA 1. Pelaksanaan Pembelajaran yang Mendidik
a. Menjelaskan manfaat pelajaran pada siswa
Contoh Ibu S
: Manfaat pelajaran yang diberikan adalah mengetahui bagian tumbuhan yang bisa dimakan.
Ibu E : Manfaat pelajaran yang diberikan adalah mengetahui cara menanam tanaman dengan
benar dan berguna jika nanti akan membuka suatu perkebunan atau lainnya. Ibu R
: Menjelaskan bahwa manfaat pelajaran yang diberikan adalah siswa bisa mengetahui cara menanam dengan benar.
Ibu SK : Menjelaskan bahwa manfaat pelajaran hitung campuran adalah bisa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Ibu Y
: - Ibu RW
: Menjelaskan manfaat pelajaran yang diberikan adalah anak-anak dapat mengambil inti dari cerita.
Bapak P : Menjelaskan bahwa manfaat pelajaran yang diberikan adalah siswa akan bisa mengatur
uang dengan baik dan tidak boros jika sudah dewasa nanti.
114 Lima guru selalu berusaha menyampaikan, sementara dua lainnya tidak.
Alasan selalu menjelaskan Ibu E
: agar anak semangat belajar karena jadi tahu manfaatnya besok. Ibu R
: karena siswa memang harus tahu. Ibu SK
: karena manfaat memang penting disampaikan pada siswa. Ibu RW : karena setiap pembelajaran itu pasti ada manfaatnya dan penting bagi
anak. Bapak P : kalau anak tahu manfaatnya, kemudian bisa lebih memperhatikan.
Alasan jarang menjelaskan Ibu Y
: biasanya yang diingat itu materinya. Ibu S
: karena lebih fokus ke pelajaran, tapi kalau ingat ya disampaikan.
Waktu penyampain : ada yang menyampaikan di awal pelajaran, namun ada juga pada pertengahan pelajaran.
115 b. Memberikan motivasi belajar bagi siswa
Semua guru sudah memberikan motivasi belajar pada siswa.
Bentuk motivasi Ibu S memberikan motivasi berupa penguatan verbal, seperti mengatakan ya benar, pintar sekali.
Ibu E memberikan motivasi berupa nasehat, yel-yel, penguatan verbal dan nonverbal, nyanyian, dan tepuk tangan.
nasehat : menunda-nunda pekerjaan itu tidak baik, karena bisa tertinggal dari
teman-temannya. yel-yel
: menggunakan yel-yel SD N Bantul Timur yang berbunyi SD N Bantu Timur…cerdas…berprestasi…yes
penguatan verbal : pintar sekali, 100 buat Mas Yoga.
penguatan non verbal : memberikan gambar bintang. nyanyian
: lagu “Kalau kau senang hati”. tepuk tangan
: ketika ada siswa yang maju dan menjawab dengan benar, guru meminta siswa yang lain memberikan tepuk tangan.
116 Ibu R memberikan motivasi berupa penguatan verbal, seperti mengatakan ya benar, pintar, ya
bagus.
Ibu SK memberikan motivasi berupa nasehat, penguatan, dan pesan. nasehat
: yang penting mau mencoba, nanti diajari. penguatan
: sip..pintar, 100 buat Mas Galih, dll. pesan
: siswa harus lebih giat belajar, apalagi kalau nilainya asih kurang dari 60.
Ibu Y memberikan motivasi berupa nyanyian, penguatan, pesan, dan nasehat. nyanyian
: saat pelajaran mengenai taman, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “Lihat
kebunku”. penguatan
: memberikan pujian pada hasil karya siswa. pesan
: anak-anak diharapkan untuk selalu belajar di rumah dan mengulang pelajaran yang telah diberikan.
nasehat : ketika ada siswa yang mengatakan tidak bisa Bahasa Jawa, kemudian guru
mengatakan bahwa karena itulah kita akan belajar bersama-sama.
Ibu RW memberikan motivasi berupa penguatan verbal, seperti mengatakan iya benar, pintar.
117 Bapak P memberikan motivasi berupa penguatan verbal dan menegur siswa yang kurang aktif.
penguatan : iya benar, iya pintar, betul.
menegur : “Ayo Rul..jangan diam saja.”
Alasan pemberian motivasi : dengan adanya motivasi, seperti pujian, maka anak akan merasa diperhatikan.
118 c. Melakukan pembelajaran yang berorientasi pada siswa
Semua guru melakukan pembelajaran yang berorientasi pada siswa.
Contoh Kelas IA : Guru membebaskan siswa dalam membuat karya gambar dari berbagai bentuk bangun datar
dan mewarnainya. Guru berkeliling mengecek pekerjaan siswa. Setelah semua selesai, satu per satu siswa menceritakan gambar yang telah mereka buat.
Kelas IB : Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan menanam kacang. Peralatan yang digunakan menjadi tanggungjawab masing-masing siswa untuk membawanya, tapi guru juga
menyediakan bagi yang tidak membawa.
Kelas IC : Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan menanam kacang.
Kelas IIB : Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, sementara itu guru berkeliling mengecek pekerjaan siswa.
Kelas IIIA : Guru membebaskan siswa dalam membuat karya mewarnai, sementara guru berkeliling mengecek pekerjaan siswa.
119 Kelas VC : Setelah guru memberikan gulungan kertas cerita untuk diringkas, kemudian siswa
mengerjakannya secara berkelompok, sementara itu guru berkeliling mengecek pekerjaan siswa.
Kelas IIIB : Sesuai dengan arahan guru, siswa secara berkelompok bermain peran pada materi keramahtamahan.
Alasan Ibu E : Siswa merupakan subjek, jadi posisi guru hanya membantu.
Ibu R : Karena pembelajaran merupakan kegiatan bagi siswa. Ibu SK : Yang harus diutamakan adalah kegiatan untuk anak, guru sebagai fasilitator, tapi untuk kelas
rendah guru juga harus tetap ikut andil. Ibu Y : Memang harus berorientasi ke siswa, karena guru hanya membantu.
Ibu RW : Karena sekarang ini siswa yang harus aktif dan guru memberikan fasilitas. Ibu S : Karena sekarang ini memang banyak kegiatan untuk siswa.
Bapak P : Karena pembelajaran itu ke siswa dan untuk siswa, guru hanya membantu, sebagai fasilitator.
120 d. Menerapkan berbagai metode pembelajaran
Guru menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran
Contoh Ibu S
: tanya jawab, penugasan. Ibu E
: tanya jawab, percobaan, pengamatan, penugasan. Ibu R
: percobaan, pengamatan, tanya jawab, penugasan. Ibu SK : tanya jawab, penugasan.
Ibu Y : tanya jawab, penugasan.
Ibu RW : penugasan, kerja kelompok, tanya jawab. Bapak P : tanya jawab, diskusi, bermain peran.
Alasan Ibu SK : pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan materi, jadi tidak harus saklek dengan satu
metode tertentu. Ibu Y : pemilihan metode diakukan agar anak aktif, karena kalau hanya ceramah justru anak akan ramai.
Ibu RW : pemilihan metode disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran.
121