Menerapkan berbagai metode pembelajaran

50

3. Pemanfaatan teknologi pembelajaran

Sebagian besar guru telah memanfaatkan teknologi pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat empat guru yang sudah biasa menggunakan laptop serta LCD ketika pembelajaran, yaitu guru kelas IA, IB, IC, dan VC. Adapun contoh pemanfaatan laptop dan LCD pada pembelajaran yaitu seperti yang dilakukan oleh Ibu S yang mengampu kelas IA, beliau sering menggunakan laptop dan LCD untuk menampilkan materi pelajaran. Selain itu, Ibu E yang mengampu kelas IB juga sering memanfaatkan tekonologi khususnya dalam hal ini laptop dan LCD untuk menampilkan materi pelajaran, menampilkan tabel yang harus dibuat oleh siswa, serta beliau pernah mencoba memanfaatkan laptop untuk menyajikan dongeng. Namun, ketika itu beliau masih merasa kebingungan karena suara pada dongeng tidak bisa mengeras, sehingga anak-anak justru berkumpul di depan kelas mengelilingi laptop, karena ingin mendengarkannya. Hal ini karena Ibu E tidak tahu jika harus menggunakan speaker sebagai pengeras suara, beliau juga mengaku belum bisa memanfaatkan adanya internet. Pemanfaatan laptop dan LCD oleh Ibu R yang mengampu kelas IC biasanya digunakan untuk menampilkan materi pelajaran ataupun menampilkan tugas bagi siswa. Misalnya ketika siswa diminta untuk mengurutkan gambar pertumbuhan kacang tanah. Setelah semua siswa selesai mengerjakan lembar soal yang diberikan guru, kemudian guru menampilkan gambar pertumbuhan kacang melalui layar LCD dan meminta siswa untuk maju sambil menunjukkan mana urutan yang benar. Dengan demikian, siswa lain juga dapat melihat secara langsung urutan yang benar. 51 Pembelajaran yang terjadi di kelas VC pada saat materi meringkas buku, guru kelas VC memberi contoh pada siswa mengenai ringkasan buku. Contoh tersebut ditampilkan di layar LCD sehingga semua siswa bisa melihat dan membacanya. Dengan demikian, ketika salah satu siswa diminta untuk membacanya, maka siswa yang lain tetap bisa menyimaknya melalui layar LCD. Pemanfaatan teknologi seperti ini sudah biasa beliau gunakan ketika pelajaran, kecuali saat pelajaran Matematika. Hal ini karena menurut beliau mata pelajaran Matematika butuh penjelasan yang lebih dan banyak hitung-hitungan, sehingga kurang memungkinkan untuk memanfaatkan laptop dan LCD. Sementara itu, masih ada tiga guru yang merasa belum menguasai dalam menggunakan teknologi pembelajaran, khususnya dalam hal ini laptop, yaitu guru kelas IIB, IIIA, dan IIIB. Bahkan dua guru diantara tiga guru tersebut mengatakan bahwa mereka benar-benar buta terhadap TI. Hal ini karena mereka merasa susah untuk belajar karena faktor usia, sehingga sulit untuk memahami.

4. Melaksanakan evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran sudah dilaksanakan oleh guru. Pelaksanaan evaluasi pelajaran dilakukan di akhir kegiatan belajar mengajar, di akhir tema, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester. Biasanya setelah selesai pelajaran guru langsung melakukan evaluasi, namun terkadang jika waktu tidak mencukupi maka akan dilakukan pada pertemuan berikutnya. Adapun bentuk evaluasi yang diberikan oleh guru ada yang secara tertulis, ada juga yang secara lisan. Pelaksanaan evaluasi seperti yang dilakukan oleh ibu S pada observasi tanggal 7 April 2014, beliau memberikan soal pada siswa untuk menentukan 52 bagian tumbuhan yang bisa dimakan. Di soal tersebut telah disediakan gambar untuk masing-masing tumbuhan. Ketika itu ada salah satu siswa yang bertanya, “Sawi itu yang dimakan apanya Bu?”. Guru tidak memberikan jawaban pada siswa, tetapi meminta siswa untuk mencermati gambar sawi yang telah disediakan. Bapak P dan ibu Y melakukan evaluasi dengan tes tertulis berbentuk essay. Bapak P membagikan kertas berisi enam soal yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga siswa tinggal menuliskan jawabannya di tempat yang telah disediakan. Sementara itu, ibu Y menggunakan soal yang telah tersedia di buku paket untuk dikerjakan siswa. Setelah siswa selesai mengerjakan soal, bapak P dan ibu Y sama-sama melakukan kegiatan untuk membahas soal tersebut bersama siswa dengan cara satu per satu siswa membaca soal dan menjawabnya. Setelah soal selesai dibahas, kemudian dikumpulkan untuk dinilai. Sementara itu, ibu SK melakukan evaluasi pembelajaran dengan menuliskan di papan tulis soal matematika hitung campuran. Kemudian, setelah siswa selesai mengerjakan, satu per satu siswa maju untuk menuliskan jawabannya di papan tulis dan dicocokkan bersama. Setelah selesai, guru memberikan nilai terhadap siswa. Evaluasi secara lisan misalnya seperti yang dilakukan oleh ibu E. Setelah siswa selesai melakukan percobaan menanam kacang, guru melakukan evaluasi dengan melakukan tanya jawab terhadap siswa terkait langkah-langkah yang dikerjakan dalam menanam kacang. G uru bertanya pada siswa, “Anak-anak kita tadi sudah belajar apa?”, siswa secara serentak menjawab “Menanam kacang”, “Lalu apa yang akan kita amati?”imbuh guru. Siswa menjawab “Tumbuhnya”,