INFLASI TAHUNAN Y.o.Y

BAB II PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH

Secara umum, tekanan harga barang dan jasa di Kota Manado selama Triwulan III-2009 memperlihatkan adanya penurunan dibandingkan periode-periode sebelumnya. Pada September 2009, kota Manado mencatat deflasi sebesar 0,01 y.o.y, lebih rendah dibandingkan dengan akhir triwulan lalu yang tercatat sebesar 2,25 y.o.y dan periode yang sama tahun lalu sebesar 13,15 y.o.y. Demikian pula jika dibandingkan dengan laju inflasi nasional yang sebesar 2,83 y.o.y maka laju inflasi Kota Manado masih lebih rendah. Sumber : BPS Nasional dan Provinsi Sulut, diolah Sumber : BPS Nasional dan Provinsi Sulut, diolah

A. INFLASI TAHUNAN Y.o.Y

Inflasi tahunan Kota Manado sepanjang triwulan III-2009 cenderung mengalami trend penurunan yang cukup signifikan. Pada awal triwulan laporan, laju inflasi tahunan tercatat 0,38 y.o.y, kemudian turun tipis pada Agustus 2009 menjadi 0,37 y.o.y, dan kembali turun signifikan pada akhir periode menjadi deflasi 0,01 y.o.y. Kondisi ini sejalan dengan laju inflasi nasional yang juga terus mengalami penurunan. Laju inflasi nasional pada awal triwulan III-2009 tercatat 4,91 y.o.y, menurun menjadi 4,84 y.o.y pada Agustus 2009, dan terus turun hingga mencapai 2,83 y.o.y di akhir periode laporan. Berdasarkan penyebabnya, laju inflasi dapat disumbangkan oleh faktor non fundamental yaitu tekanan inflasi volatile food dan administered prices, serta faktor fundamental berupa inflasi inti yang terdiri dari ekspektasi inflasi, tekanan sisi permintaan, dan output gap. Trend Grafik 2.2 Laju Inflasi Kota Manado Vs Nasional M.t.M Grafik 2.1 Laju Inflasi Kota Manado Vs Nasional Y.o.Y -2 -1 1 2 3 4 Ju l A gu st S e p O k t N o p D e s Ja n F e b M a r A p r M a y Ju n Ju l A gu st S e p 2008 2009 MTM Manado MTM Nasional 2 4 6 8 10 12 14 16 Ju l A gu st Se p O kt N o p D e s Ja n Fe b M ar A p r M ay Ju n Ju l A gu st Se p 2008 2009 YOY Nasional YOY Manado Grafik 2.3 Indeks Keyakinan Konsumen Berdasarkan SEK Kota Manado Periode Januari-Juni 2009 Sumber: Bank Indonesia Manado, Laporan SEK Bulan Juni 2009 penurunan inflasi ini tidak terlepas dari keadaan perekonomian dunia yang cenderung melambat sebagai dampak dari krisis ekonomi global. Konsumen tidak terlalu agresif dalam membelanjakan kebutuhannya, sebagai respon terhadap krisis ekonomi global. Hal ini juga sejalan dengan data Bank Indonesia yang menunjukkan penarikan dana tunai uang kartal dari khasanah tahun ini menurun dibandingkan lebaran tahun lalu. Selain itu tekanan inflasi yang terus menurun juga disebabkan oleh hilangnya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak BBM dari angka inflasi tahunan. Perlu dikemukakan di sini bahwa dampak kenaikan harga BBM pada angka inflasi tahunan biasanya bertahan selama satu tahun. Faktor lain yang membantu penurunan inflasi adalah stabilitas dan penguatan rupiah, yang disebabkan meningkatnya kepercayaan sehingga terjadi capital inflow. Fluktuasi harga minyak dunia sampai pada kisaran 70barrel pada triwulan laporan tidak berdampak pada inflasi nasional, hal ini dikarenakan pemerintah memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM dalam negeri. Untuk wilayah Kota Manado trend penurunan inflasi ini lebih dipicu oleh ketersediaan kebutuhan bahan pokok yang masih mencukupi menjelang dan pasca hari raya Idul Fitri. Selain itu angka deflasi Kota Manado juga dipengaruhi oleh realisasi beras miskin raskin di provinsi Sulawesi Utara sampai dengan akhir September 2009 yang telah mencapai 75. Berdasarkan hasil Survei Ekspektasi Konsumen SEK kota Manado pada September 2009, terlihat bahwa masyarakat masih cenderung optimis terhadap kondisi perekonomian, yang ditunjukkan dengan indeks yang mengalami peningkatan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Meningkatnya optimisme konsumen lebih disebabkan oleh kondisi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja saat ini. 119,33 104,42 105,92 108,75 128,50 124,92 126,42 139,00 140,17 20 40 60 80 100 120 140 160 20 40 60 80 100 120 140 160 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agust Sep 2009 Penghasilan Saat ini Ketepatan waktu pembelian barang tahan lama Ketersediaan lapangan kerja saat ini Indeks Keyakinan Konsumen Tabel 2.1. Inflasi Menurut Kelompok BarangJasa y.o.y Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah Berdasarkan kelompok barang dan jasa, laju inflasi tertinggi dialami oleh kelompok makanan jadi 6,15 y.o.y, turun dibandingkan akhir triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,50 y.o.y. Kelompok berikutnya yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi adalah kelompok kesehatan dan sandang yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 4,84y.o.y dan 4,67 y.o.y. Beberapa kelompok mencatat angka deflasi salah satunya yang cukup signifikan adalah kelompok bahan makanan deflasi 0,82 y.o.y. Penurunan yang cukup signifikan pada kelompok bahan makanan antara lain disebabkan karena adanya tambahan persediaan barang kebutuhan pokok sehingga stok di pasar sangat melimpah. Selain itu realisasi raskin di wilayah Sulawesi Utara telah mencapai 75 pada akhir september 2009. Pergerakan harga kelompok lainnya cenderung lebih rendah dibandingkan triwulan lalu adalah kelompok perumahan dan transportasi yang mencatat angka deflasi masing-masing sebesar 0,15 y.o.y dan 8,76 y.o.y. Angka deflasi pada kelompok transportasi lebih disebabkan oleh hilangnya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak BBM dari angka inflasi tahunan base effect.

B. INFLASI BULANAN M.t.M