Kesejahteraan Petani Rasio Gini

penduduk yang tergolong sebagai penduduk miskin. Selama periode Maret 2008 – Maret 2009, garis kemiskinan naik sebesar 9,88 yaitu dari Rp.168.160,- per kapita per bulan pada Maret 2008 menjadi Rp184.772,- per kapita per bulan pada Maret 2009. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan GK, yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan GKM dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan GKBM, terlihat bahwa peranan komoditi makanan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Pada Maret 2008, sumbangan GKM terhadap GK sebesar 77,18, tetapi pada Maret 2009, peranannya meningkat mencapai 77,67. Selanjutnya penduduk miskin dapat dibedakan menjadi dua yaitu miskin kronis chronic poor dan miskin sementara transient poor. Miskin kronis adalah penduduk miskin yang berpenghasilan jauh di bawah garis kemiskinan dan biasanya tidak memiliki akses yang cukup terhadap sumber daya ekonomi, sedangkan miskin sementara adalah penduduk miskin yang berada dekat garis kemiskinan. Jika terjadi sedikit saja perbaikan dalam ekonomi, kondisi penduduk yang termasuk kategori miskin sementara ini bisa meningkat dan statusnya berubah menjadi penduduk tidak miskin. Pada periode Maret 2008 - Maret 2009, Indeks Kedalaman Kemiskinan P 1 dan Indeks Keparahan Kemiskinan P 2 cenderung tidak berubah. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung sama dengan kondisi periode yang lalu mendekati garis kemiskinan begitu pula dengan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskinnya.

C. Kesejahteraan Petani

Realisasi beras miskin yang telah mencapai 75 di bulan September 2009 menjadikan tingkat kesejahteraan petani pada triwulan III-2009 menurun dibandingkan triwulan II-2009. Kondisi ini diindikasikan oleh Nilai Tukar Petani NTP yang menunjukkan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani. NTP di Sulawesi Utara pada bulan Agustus 2009 triwulan III-2009 tumbuh negatif sebesar 1,73 y.o.y, turun dibandingkan pertumbuhan NTP pada bulan Juni 2009 triwulan II-2009 yang Tabel 6.6. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Sulawesi Utara menurut Daerah, Maret 2008 - Maret 2009 Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Utara Tahun Kota Des a Total Maret 2008 1,08 1,87 1,53 Maret 2009 1,27 1,77 1,55 Maret 2008 0,30 0,45 0,38 Maret 2009 0,32 0,39 0,36 Indeks Kedalaman Kemis kinan P1 Indeks Keparahan Kemis kinan P2 sebesar 0,95 y.o.y. Penurunan pertumbuhan NTP tersebut disebabkan oleh penurunan signifikan pada indeks harga yang harus diterima petani dari 4,37 y.o.y menjadi -0,59 y.o.y. Tabel 6.7 Nilai Tukar Petani di Sulawesi Utara Bulan Juni dan Agustus 2009 2007=100 Sumber: BPS Provinsi Sulawesi Utara

D. Rasio Gini

Rasio gini merupakan ukuran kemerataan tingkat pendapatan yang dihitung dengan membagi luas antara garis diagonal dan kurva lorent dengan luas segi tiga di bawah garis diagonal. Nilai Rasio Gini terletak antara 0 dan 1, nilai rasio Gini yang mendekati 0 maka tingkat ketimpangan pendapatan sangat rendah, artinya distribuso pendapatan merata dan apabila nilainya mendekati 1 maka tingkat ketimpangan pendapatan tinggi. Perkembangan angka rasio gini Sulawesi Utara dalam 3 tiga tahun terakhir relatif tetap. Berdasarkan data terakhir pada tahun 2007 indeks gini tercatat 0,32, relatif tidak berubah dibandingkan indeks gini Tahun 2005 lalu yang juga sebesar 0,32. Namun demikian berdasarkan strukturnya, persentase pendapatan yang dinikmati oleh 20 penduduk berpenghasilan tertinggi menjadi semakin meningkat dari 40,70 menjadi 41,24. Faktor yang mempengaruhi peningkatan kesenjangan ini adalah dampak kenaikan harga BBM yang menyebabkan kelompok 40 penduduk berpenghasilan rendah terpukul. Fenomena yang menarik adalah terjadinya shifting dari sebagian penduduk di kelompok 40 menengah ke 40 ke bawah dan 20 teratas. Indeks P ertumbuhan

y.o.y Indeks

P ertumbuhan y.o.y 1 Indeks Harga yang Diterima P etani 120,09 4,37 120,30 -0,59 2 Indeks Harga yang Dibayar P etani 119,38 3,39 119,93 1,18 2.1 Kons ums i R umah tangga 121,43 3,86 122,08 1,00 - B ahan Makanan 127,86 3,20 129,30 -1,24 - Makanan J adi 120,51 9,75 120,38 6,41 - P erumahan 116,54 341,00 116,16 3,26 - S andang 110,57 3,53 110,53 2,38 - Kes ehatan 115,01 3,55 115,99 2,91 - P endidikan, R ekreas i Olahraga 110,08 8,63 111,49 7,42 - T rans portas i dan Komunikas i 109,40 -2,83 108,89 -3,18 2.2 B iaya P roduks i P enambahan B arang Modal 113,27 2,78 113,57 2,52 - B ibit 109,65 0,56 109,96 0,03 - Obat-obatan dan P upuk 113,70 5,02 114,95 5,22 - S ewa L ahan, P ajak Lainnya 110,21 0,72 110,21 0,27 - T rans portas i 115,62 -0,75 115,74 -1,38 - P enambahan B arang Modal 116,88 6,95 116,97 4,96 - Upah B uruh Tani 109,35 1,73 109,35 2,48 Nilai Tukar P etani NTP 100,60 0,95 100,31 -1,73 S ektor, Kelompok, dan S ub Kelompok J un-09 Aug-09 No Tabel 6.9. Komponen Penyusun IPM di KabKota di Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2007 Tabel 6.7. Rasio Gini Provinsi Sulawesi Utara 40 populasi dengan pendapatan terendah 40 populas i dengan pendapatan moderat 20 populas i dengan pendapatan tertinggi R as io Gini 40 populas i dengan pendapatan terendah 40 populas i dengan pendapatan moderat 20 populas i dengan pendapatan tertinggi R as io Gini S ulawes i Utara 20,03 39,27 40,70 0,32 21,19 37,57 41,24 0,32 P rovins i 2007 2005

E. IPM Indeks Pembangunan Manusia