2 4
6 8
10 12
14 16
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 1 2
3 4
5 6
7 8
9 2008
2009 NPL Konstruksi
Perkembangan sektor bangunan pada triwulan ini sebenarnya terbantu oleh trend penurunan berbagai bahan baku properti seperti besi, batu bata, pasir dan semen. Namun
demikian, salah satu tantangan yang masih harus dihadapi oleh dunia usaha adalah sentimen negatif krisis ekonomi global dan relatif tingginya suku bunga kredit perbankan
yang tentu saja akan mempengaruhi keputusan bisnis di sektor bangunan. Masih relatif tingginya suku bunga kredit properti tentunya akan menekan kinerja sektor bangunan
khususnya pembelian rumah yang menggunakan fasilitas kredit KPR. Pertumbuhan kredit untuk sektor properti terus mengalami perlambatan hingga akhir
triwulan III 2009. Bila pada Tahun 2008, kredit properti sempat tumbuh hingga 60 y.o.y, maka kini pertumbuhannya terus menurun hingga mengalami kontraksi 9,83 y.o.y pada
September 2009. Trend penurunan suku bunga BI – Rate ternyata belum ditransmisikan secara sempurna ke suku bunga kredit perbankan. Meskipun kredit BI – rate pada
September 2009 telah turun hingga ke level 6,5, KPR yang merupakan kredit konsumsi masih ditawarkan dengan suku bunga rata-rata 15 per tahun. Perbankan terlihat masih
sangat hati-hati mengingat mulai munculnya potensi resiko kredit di sektor properti. Dari sisi kualitas, tingkat non – performing loan NPL kredit properti mulai menunjukan
kecenderungan meningkat khususnya sejak akhir triwulan II 2009 lalu.
Grafik 1.16 NPL Kredit Konstruksi
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum
3. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran PHR
Pada triwulan III 2009, sektor PHR tetap tampil sebagai sektor paling dominan dalam perekonomian Sulawesi Utara, dengan pangsa 23,93 dari total PDRB serta laju
pertumbuhan sebesar 12,54 y.o.y. Salah satu faktor pendorong baiknya kinerja sektor
-10 10
20 30
40 50
60 70
- 2.000
4.000 6.000
8.000 10.000
12.000 14.000
Ja n
F e
b M
a r
A p
r M
e i
Ju n
Ju l
A g
s S
e p
O k
t N
o v
D e
s Ja
n F
e b
M a
r A
p r
M e
i Ju
n Ju
l A
g s
2008 2009
y.o.y Orang
Nusantara Mancanegara
g_Menginap
PHR adalah penyelenggaraan even internasional Bunaken Sail yang berlangsung sejak tanggal 15 – 21 Agustus 2009 yang diperkirakan mampu mempertemukan
± 7.000 awak
kapal berbagai negara dari seluruh belahan dunia belum termasuk pengunjung yang datang baik wisatawan internasional maupun domestik. Kegiatan Bunaken Sail ini antara
lain dimeriahkan dengan parade kapal perang, kapal tradisional, kapal negara, kapal layar tiang tinggi, yacht serta pembukaan akses bagi masyarakat umum yang hendak datang dan
berkunjung ke kapak-kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Bitung. Di samping itu, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pemecahan rekor dunia selam di bawah laut yang
dikuti lebih dari 1.500 penyelam dalam bentuk upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-64 di dalam laut.
Baiknya kinerja sektor PHR antara lain dapat dikonfirmasi dengan data kunjungan wisatawan manca negara, jumlah tamu yang menginap, serta data kamar yang terjual.
Jumlah kunjungan wisatawan manca negara pada Juli 2009 mencapai 2.615 orang atau naik 46,09 y.o.y dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kenaikan tersebut terus
berlanjut pada Agustus 2009 yang mencapai 3.223 orang atau meningkat 71,16 y.o.y. Menurut komposisinya, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulawesi Utara
terutama berasal dari Malaysia, Jerman dan Singapore. Seiring dengan data perkembangan jumlah kunjungan wisatawan manca negara, jumlah tamu yang menginap baik manca
negara maupun domestik juga memperlihatkan trend yang meningkat. Tercatat pada Agustus 2009, jumla tamu yang menginap mencapai 12.448 orang atau naik 13,70
y.o.y. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dan tamu yang menginap tersebut membawa dampak pada meningkatnya jumlah kamar yang terjual yang pada Agustus 2009
yang tercatat 15.334 atau naik 13,05 y.o.y.
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah
Grafik 1.17. Perkembangan Kunjungan Wisman ke Sulut
Grafik 1.18.
Perkembangan Tamu Menginap di Sulut
- 20
40 60
80 100
120 140
- 500
1.000 1.500
2.000 2.500
3.000 3.500
Ja n
Fe b
M a
r A
p r
M e
i Ju
n Ju
l A
g s
S e
p O
k t
N o
v D
e s
Ja n
Fe b
M a
r A
p r
M e
i Ju
n Ju
l A
g s
2008 2009
Orang Wisman Y-Left
g_Wisman Y - Right y.o.y
10 20
30 40
50 60
500.000 1.000.000
1.500.000 2.000.000
2.500.000 3.000.000
3.500.000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2008
2009 Perdagangan Y - Left
g_Perdagangan - Y Right
Juta Rp
Sumber : BPS Provinsi Sulawesi Utara, diolah
Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit perbankan ke sektor perdagangan dan hotel masih mengalami trend penurunan pada triwulan ini. Pada September 2009, tingkat
pertumbuhan kredit sektor PHR berada di kisaran 11 y.o.y, lebih rendah dibandingkan posisi akhir triwulan lalu sebesar 12,63 y.o.y. Trend penurunan yang terjadi di tengah
perbaikan kinerja ini menunjukkan bahwa perbankan cenderung menahan laju ekspansi kreditnya meskipun situasi mulai berbalik arah. Di sisi lain, pengusaha juga diprediksi masih
menghindari tingginya suku bunga kredit yang ditawarkan perbankan. Sektor PHR adalah sektor penerima kredit perbankan terbesar kedua di Sulawesi Utara setelah sektor konsumsi.
4. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi