dari 14 siswa di kelas, ada 11 orang siswa yang sudah mencapai indikator ketuntasan dan 3 orang siswa lainnya
masih belum mencapai indikator ketuntasan.
Sedangkan presentase tingkat kerjasama yang terjadi diantara para siswa berdasarkan kuesioner yang disebarkan
pada siklus II meningkat pula dari kondisi awalnya 66, 8 , setelah diadakan perbaikan pada siklus II persentase rata-
rata tingkat kerjasama anta siswa menjadi 76,8, serta berdasarkan wawancara dengan siswa kerjasama berjalan
dengan baik dimana pembagian tugas sudah jelas dan keikhlasan dari siswa untuk membantu anggota kelompok
lainnya.
Dengan tercapainya target ketuntasan serta adanya hubungan kerjasama yang baik diantara para siswa kelas V
setelah diadakannya tindakan dalam penelitian, maka
penelitian ini dihentikan pada siklus II.
B. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Setelah dilakukan penelitian pada siklus I, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.
A. Prestasi
1 Penilaian rata-rata kelas
X = nilai rata-rata ∑X = jumlah semua nilai siswa
∑N = Jumlah siswa
Tabel 4.1: Hasil Evaluasi Siklus I
NO NAMA
KKM NILAI
KETUNTASAN YA
TIDAK
1 ALN
60 8
V 2
ALF 60
100 V
3 DMR
60 88
V 4
DKI 60
76 V
5 ELIS
60 60
V 6
HAY 60
20 V
7 KRS
60 -
8 LIA
60 60
V 9
RHMT 60
28 V
10 SULT
60 64
V 11
TIO 60
60 V
12 WAH
60 36
V 13
WAS 60
60 V
14 WIK
60 28
V
Rata-rata 68814 = 49,14
X =
2 Penilaian untuk Ketuntasan Belajar
P =
= 57, 14
Dari hasil evaluasi pada siklus I, diketahui bahwa nilai rata- rata yang diperoleh siswa kelas V pada mata pelajaran
matematika adalah 49, 14 dengan persentase ketuntasan siswa mencapai 57, 14. Dengan demikian, tindakan yang dilakukan
pada siklus I belum berhasil untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V, dikarenakan belum tercapainya target
presentase yang ditetapkan oleh peneliti, yaitu 70. B.
Kerjasama 1
Kuesioner Pada tanggal 24 April 2013 selain memberikan tes tertulis
kepada siswa, peneliti juga menyebarkan kuesioner guna mengukur tingkat kerjasamaantar siswa setelah dilakukan
tindakan. Kuesioner tersebut direncanakan akan diisi oleh 14 orang siswa, namun pada tanggal tersebut ada satu orang
siswa yang tidak masuk sekolah, sehingga kuesioner diisi oleh 13 orang siswa kelas V. Berdasarkan kuesioner tersebut,
diperoleh data tingkat kerjasama antar siswa kelas V sebagai berikut.
P =
Tabel 4.2: Tingkat Kerjasama antar Siswa Siklus I
Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa total skor kerjasama yang dimiliki oleh siswa kelas V adalah 2507 dari
13 orang siswa yang mengisi kuesioner, dengan rata-rata kerjasama diantara siswa mencapai 179 71,6, dan termasuk
dalam kriteria kerjasama kuat sebagaimana dijelaskan pada
tabel di bawah ini.
NO NAMA
SKOR PEROLEHAN
KRITERIA
1 ALN
174 Kerjasama sangat kuat
2 ALF
200 Kerjasama sangat kuat
3 DMR
200 Kerjasama sangat kuat
4 DKI
207 Kerjasama sangat kuat
5 ELIS
228 Kerjasama sangat kuat
6 HAY
181 Kerjasama sangat kuat
7 KRS
- 8
LIA 187
Kerjasama sangat kuat 9
RHMT 176
Kerjasama kuat 10
SULT 184
Kerjasama sangat kuat 11
TIO 198
Kerjasama sangat kuat 12
WAH 175
Kerjasama kuat 13
WAS 185
Kerjasama sangat kuat 14
WIK 212
Kerjasama sangat kuat
TOTAL SKOR 2507
Rata-rata kerjasama antar siswa
= = 179.0714 179 71, 6
Tabel 4.3: Kriteria intepretasi kerjasama antar siswa siklus I
Secara persentase, tingkat kerjasama antar siswa yang terjadi di kelas V pada siklus I diperoleh sebagai berikut:
X 100
= 71, 6
Berdasarkan kuesioner yang disebarkan, tingkat rata-rata kerjasama yang terjadi diantara para siswa kelas V mencapai
179 71,6 dari 13 orang siswa yang mengisi kuesioner. Secara persentase, tingkat kerjasama antar siswa pada siklus I
mencapai 71, 6 dan tergolong kerjasama kuat, serta telah
memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti yaitu skor rata- rata kerjasama antar siswa mencapai 175 dan presentase
kerjasama antar siswa mencapai 70. Akan tetapi,guna
memastikan hubungan kerjasama diantara para siswa kelas V
Rentang Presentasi Skor Interval nilai
Kriteria
59 118
Kerjasama Sangat Lemah 60 - 69
120 – 139
Kerjasama Lemah 70 - 79
140 – 159
Kerjasama Cukup 80 - 89
160 – 179
Kerjasama kuat 90 - 100
180 – 250
Kerjasama Sangat kuat
X 100
terjalin dengan baik atau tidak, maka peneliti melakukan wawancara terhadap dua orang siswa yang selama
pelaksanaan tindakan siklus I tampak tidak aktif dalam kelompok belajar. Adapun hasil wawacara yang dilakukan
ialah sebagai berikut.
2 Wawancara Siswa
G : Apa yang kamu rasakan setelah belajar matematika dengan PMRI?
S : susah G : kenapa susah?
S : karena kelompok tidak memberikan saya tugas. G : kenapa kelompokmu tidak memberikan tugas?
S :karena saya jalan-jalan. G : Lalu, bagaimana menurutmu kerjasama diantara
kelompokmu? S : Bubar bahasa jawa
G :Jadi, menurutmu lebih enak belajar berkelompok atau individu?
S : Individu Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menyimpulkan
bahwa dalam kerjasama yang terjadi diantara para siswa kelas V pada tahap pelaksanaannya masih belum berimbang,
dimana masih ada siswa yang belum diaktifkan secara
maksimal oleh kelompoknya. Pembagian tugas yang tidak merata oleh ketua kelompok serta adanya pembiaran terhadap
anggota kelompok yang tidak mendapatkan kegiatan menjadi dasar bagi peneliti untuk mengatakan bahwa kerjasama
diantara para siswa ketika pelaksanaan siklus I belum berjalan dengan baik, sehingga diperlukan perbaikan terhadap
pelaksanaannya pada tindakan berikutnya.
2. Siklus II