Deskripsi Hasil Tingkat Kesiapan Psikologis Calon SuamiIstri

obyektif sehingga mampu memberi respon yang positif. Calon suami istri juga belajar lebih menerima pasangan dengan mengenal pasangan lebih dalam dan mengerti, mereka juga memelihara hubungan mereka dengan memberi perhatian dan memberi rasa percaya. Selain itu juga calon suami istri menjaga komitmen dengan sikap mandiri dan bertanggung jawab. Rasa duka yang calon suamiistri alami ini mereka maknai dan mereka olah agar menjadi baik. Segala rasa suka yang mereka rasakan, mereka berusaha pertahankan agar menjadi bekal dalam cita- cita mereka untuk membangun keluarga yang harmonis. Selain lama hubungan yang calon suamiistri jalani faktor ekonomi sedikit banyak juga mempengaruhi kesipan psikologis untuk hidup berkeluarga. Calon suamiistri yang menjadi subyek penelitian secara ekonomi mereka termasuk dalam ekonomi menengah keatas. Jadi hal tersebut juga menjadi keyakinan atau tidak menjadi kekawatiran dalam mempersiapkan untuk hidup berkeluarga.

2. Item-item Tingkat Kesiapan Psikologis Calon SuamiIstri untuk

Hidup Berkeluarga Berdasarkan hasil penelitian item tingkat kesiapan psikologis calon suamiistri di Yogyakarta yang dipilih secara acak adalah sebagai berikut: a. Terdapat 20 item atau 39 skor item tingkat kesiapan psikologis calon pasangan suamiistri yang sangat tinggi b. Terdapat 22 item atau 43 skor item tingkat kesiapan psikologis calon pasangan suamiistri yang tinggi c. Terdapat 9 item atau 18 skor item tingkat kesiapan psikologis calon pasangan suamiistri yang sedang d. Terdapat 0 item atau 0 skor item tingkat kesiapan psikologis calon pasangan suamiistri yang rendah e. Terdapat 0 item atau 0 skor item tingkat kesiapan psikologis calon pasangan suamiistri yang sangat rendah Item-item yang termasuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi dapat diartikan bahwa kesiapan psikologis untuk hidup berkeluarga tersebut telah dimiliki oleh calon suamiistri dengan baik. Kemampuan tersebut antara lain calon suamiistri mampu belajar untuk mengolola kematangan emosi sehingga memiliki persepsi obyektif. Dari persepsi obyektif mempengaruhi sikap, sehingga mampu memberi respon yang positif. Calon suamiistri juga mau lebih mengenal pasangan sehingga dapat belajar menerima pasangan. Mereka juga mampu memelihara hubungan mereka dengan memberi perhatian dan memberi rasa percaya. Selain itu calon suami istri mampu menjaga komitmen dengan sikap mandiri dan bertanggung jawab. Item-item yang berada dalam kategori sedang bukan berarti bahwa kesiapan psikologis untuk hidup berkeluarga tersebut tidak dimiliki, hanya saja kemempuan yang dimiliki belum maksimal. Kesiapan calon suamiistri tersebut dapat diolah dan dikembangkan lagi agar calon suamiistri benar-benar siap dalam menjalani hidup berkeluarga. Item-item yang berada dalam kategori sedang antara lain: a. Saya menerima dan mengolah masukan dari orang lain untuk hubungan saya b. Saya tidak akan mendengarkan komentar orang lain mengenai hubungan saya c. Saya menunjukan rasa sayang saya dengan selalu mengandeng pasangan saya d. Saya memilah-milah untuk menceritakan tentang diri saya kepada pasangan saya e. Saya menanyakan informasi tentang pasangan saya kepada orang lain untuk memastikan f. Saya perlu mengenal semua teman pasangan saya g. Saya menceritakan hubungan saya pada orang lain untuk meminta bantuan dalam mengambil keputusan h. Saya terbuka dalam menceritakan hubungan saya dengan pasangan pada sahabat saya i. Saya tidak memiliki target berapa lama pacaran