Item-item Tingkat Kesiapan Psikologis Calon SuamiIstri untuk
Item-item yang berada dalam kategori sedang bukan berarti bahwa kesiapan psikologis untuk hidup berkeluarga tersebut tidak dimiliki,
hanya saja kemempuan yang dimiliki belum maksimal. Kesiapan calon suamiistri tersebut dapat diolah dan dikembangkan lagi agar
calon suamiistri benar-benar siap dalam menjalani hidup berkeluarga. Item-item yang berada dalam kategori sedang antara lain:
a. Saya menerima dan mengolah masukan dari orang lain untuk hubungan saya
b. Saya tidak akan mendengarkan komentar orang lain mengenai hubungan saya
c. Saya menunjukan rasa sayang saya dengan selalu mengandeng pasangan saya
d. Saya memilah-milah untuk menceritakan tentang diri saya kepada pasangan saya
e. Saya menanyakan informasi tentang pasangan saya kepada orang lain untuk memastikan
f. Saya perlu mengenal semua teman pasangan saya g. Saya menceritakan hubungan saya pada orang lain untuk meminta
bantuan dalam mengambil keputusan h. Saya terbuka dalam menceritakan hubungan saya dengan pasangan
pada sahabat saya i. Saya tidak memiliki target berapa lama pacaran
Pada item a, b dan c adalah beberapa item dengan kategori sedang. Sedangnya item diindikasikan karena sedangnya kematangan emosi
pada calon suamiistri. Calon suamiistri belum benar-bener memiliki persepsi obyektif. Masih ada beberapa calon siamiistri yang sulit
untuk mendengarkan orang lain, mereka lebih fokus pada pasangan mereka. Mereka perpikir hanya pasangannya yang selalu baik atau
hubungan mereka yang selalu baik, padahal terkadang komentar orang lain juga baik untuk mereka. Mereka merasa lebih baik tidak
mendengarkan orang lain daripada mendengarkan orang lain yang menurut mereka malah membuat sakit hati atau tidak sesuai dengan
apa yang mereka inginkan. Komentar tersebut untuk membangun diri, agar semakin lebih baik.
Selain itu, beberapa pasangan juga belum mampu mengekpresikan sayang mereka secara tepat. Ekspresi yang kurang tepat yaitu terlalu
menunjukan rasa sayang mereka di depan umum dengan berlebihan, sehingga tanpa disadari membuat orang disekitar menjadi kurang
nyaman. Seakan-akan mereka hanya hidup berdua saja walaupun berada di tempat umum. Disini perlu disadari bahwa kematangan
emosi perlu dimiliki oleh calon suamiistri untuk dapat menjalani hubungan lebih baik lagi, yaitu dengan memiliki persepsi obyektif dan
juga merespon positif. Selain item a, b dan c, item d, e dan f juga dalam ketegori sedang.
Pada item d, e dan f ini membahas tentang rasa percaya. Ada indikasi
pada calon suamiistri yang belum seutuhnya percaya dengan pasangan. Dengan kurangnya rasa percaya maka mempengaruhi
keterbukaan dalam komunikasi. Beberapa calon suamiistri masih meyakinkan diri bahwa pasangan mereka dalam keadaan baik atau
benar dengan melibatkan orang lain dan perlu mengenal semua teman dari pasangan mereka. Kurangnya rasa percaya terkadang
menimbulkan rasa curiga, untuk itu menjaga hubungan perlu adanya rasa percaya. Percaya yang dimaksud adalah percaya dengan pasangan
dan mampu menjaga rasa percaya pasangan. Pada item g, h dan i juga sama seperti item a, b, c, d, e dan f, item
ini termasuk dalam ketegori sedang. Dalam item g, h dan i ini terlihat ada indikasi pada beberapa calon suamiistri kurang mandiri dan
tanggung jawab dalam menjaga komitmen. Kurang kemandirian pada calon suamiistri terlihat ketika menghadapi keadaan yang dirasa sulit
atau bimbang. Ketika calon suamiistri dalam keadaan yang dirasa sulit atau bimbang mereka tidak segan meminta bantuan orang lain.
Mereka tidak mencoba untuk menyelesaikannya berdua dengan pasangan terlebih dulu. Beberapa calon suamiistri tidak memiliki
batasan dalam menceritakan hubungan mereka pada orang lain. Hal tersebut membuat calon suamiistri tergantung pada orang lain
sehingga menjadi kurang mandiri dalam mengambil keputusan untuk hubungan mereka.
Selain mandiri, tanggungjawab juga dibutuhkan dalam menjalani hubungan. Pada item j mempunyai indikasi bahwa beberapa calon
suamiistri tidak memiliki target berapa lama mereka akan berpacaran lalu melanjutkan ke jenjang yang lebih serius. Gambaran berapa lama
tersebut bertujuan agar calon suamiistri lebih mempersiapkan diri lagi sebelum benar-benar berkeluarga.
Berdasarkan hasil penelitian, item-item yang termasuk dalam kategori sedang mengindikasikan bahwa calon suamiistri di
Yogyakarta yang dipilih secara acak dan menjadi subyek penelitian perlu ditingkatkan dan dikembangkan dalam kesiapan psikologis
untuk hidup berkeluarga.