Teknik Pengumpulan Data Pengujian Instrumen Penelitian

48

G. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa dokumentasi, wawancara dan angket atau kuisioner untuk memperoleh data tentang persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific, data motivasi belajar siswa dan data hasil belajar siswa. 1. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subjek penelitian, tetapi melalui dokumen. Mahmud, 2011:183. Teknik Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa. 2. Wawancara Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tambahan tentang hasil belajar, persepsi siswa, dan motivasi belajar siswa. 3. Angket Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar peranyataan kepada responden untuk diisi. Sebagian penelitian sosial, termasuk pendidikan, menggunakan kuesioner sebagai teknik yang dipilih untuk pengumpulan data Mahmud, 2011: 177. Teknik angket digunakan untuk mengumpulkan data persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dan data motivasi belajar siswa. 49

H. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas Validitas adalah suatu ukuran konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur Supranata, 2009:50. Salah satu cara untuk menentukan validitas alat ukur adalah dengan menggunakan korelasi product moment dengan simpangan yang dikemukakan oleh Pearson Surapranata, 2009:56 : = ∑ − ∑ ∑ { ∑ − ∑ 2} − { ∑ − ∑ 2} Keterangan : rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y. ∑xy = jumlah perkalian antara x dan y. y = skor total dari seluruh item Y. x = skor total dari seluruh item X. N = jumlah responden. Jika nilai koefisien lebih besar dari , maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika lebih kecil dari , maka butir soal tersebut dapat dikatakan tidak valid. Uji coba instrumen dilakukan pada 30 orang siswa sebagai responden di luar populasi penelitian, dengan berdasar pada jawaban responden atas 30 butir pernyataan tentang persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific, serta 20 butir pernyataan tentang motivasi belajar siswa. Kesimpulan pengujian validitas diperoleh dengan membandingkan dengan , nilai untuk 30 responden 50 pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,361. Nilai dihitung dengan menggunakan SPSS for windows versi 16. Rangkuman hasil uji validitas terhadap instrumen penelitian untuk variabel persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dan variabel motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Persepsi Siwa No Butir Nilai Taraf signifikansi 5 Nilai Keterangan 1 0,361 0,835 Valid 2 0,361 0,713 Valid 3 0,361 0,389 Valid 4 0,361 0,671 Valid 5 0,361 0,424 Valid 6 0,361 0,384 Valid 7 0,361 0,769 Valid 8 0,361 0,689 Valid 9 0,361 0,788 Valid 10 0,361 0,369 Valid 11 0,361 0,357 Tidak Valid 12 0,361 0,286 Tidak Valid 13 0,361 0,489 Valid 14 0,361 0,750 Valid 15 0,361 0,579 Valid 16 0,361 0,734 Valid 17 0,361 0,666 Valid 18 0,361 0,617 Valid 19 0,361 0,813 Valid 20 0,361 0,696 Valid 21 0,361 0,714 Valid 22 0,361 0,577 Valid 23 0,361 0,577 Valid 24 0,361 0,635 Valid 25 0,361 0,366 Valid 26 0,361 0,594 Valid 27 0,361 0,376 Valid 28 0,361 0,599 Valid 29 0,361 0,467 Valid 30 0,361 0,447 Valid 51 Berdasarkan hasil pengujian sesuai pada tabel di atas, didapat nilai butir soal. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai . Hasil uji di atas menunjukkan bahwa dari 30 item butir pernyataan pada kuisioner, terdapat 2 butir item yang dinyatakan tidak valid karena lebih kecil dari . Butir item yang tidak valid tersebut kemudian diperbaiki lagi dan dilakukan pengujian validitas pada tahap kedua, pengujian dilakukan secara serentak pada 278 responden sebagai sampel penelitian. Nilai untuk 278 responden pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,1177. Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Tahap Kedua Variabel Persepsi Siswa No Butir Nilai Taraf signifikansi 5 Nilai Keterangan 1 0,1177 0,163 Valid 2 0,1177 0,372 Valid 3 0,1177 0,144 Valid 4 0,1177 0,280 Valid 5 0,1177 0,443 Valid 6 0,1177 0,468 Valid 7 0,1177 0,331 Valid 8 0,1177 0,262 Valid 9 0,1177 0,145 Valid 10 0,1177 0,347 Valid 11 0,1177 0,422 Valid 12 0,1177 0,234 Valid 13 0,1177 0,419 Valid 14 0,1177 0,359 Valid 15 0,1177 0,380 Valid 16 0,1177 0,251 Valid 17 0,1177 0,239 Valid 52 No Butir Nilai Taraf signifikansi 5 Nilai Keterangan 18 0,1177 0,306 Valid 19 0,1177 0,414 Valid 20 0,1177 0,368 Valid 21 0,1177 0,425 Valid 22 0,1177 0,322 Valid 23 0,1177 0,275 Valid 24 0,1177 0,328 Valid 25 0,1177 0,286 Valid 26 0,1177 0,166 Valid 27 0,1177 0,374 Valid 28 0,1177 0,282 Valid 29 0,1177 0,118 Valid 30 0,1177 0,163 Valid Dari pengujian validitas tahap kedua sesuai pada tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 30 item pernyataan dinyatakan valid dan telah mewakili setiap variabel pengukur persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific. Berikut ini adalah tabel hasil pengujian validitas istrumen penelitian untuk variabel motivasi belajar siswa. Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel Motivasi Belajar Siswa No Butir Nilai Taraf signifikansi 5 Nilai Keterangan 1 0,361 0,311 Tidak Valid 2 0,361 0,562 Valid 3 0,361 0,417 Valid 4 0,361 0,402 Valid 5 0,361 0,449 Valid 6 0,361 0,513 Valid 7 0,361 0,588 Valid 8 0,361 0,445 Valid 9 0,361 0,346 Tidak Valid 53 No Butir Nilai Taraf signifikansi 5 Nilai Keterangan 10 0,361 0,455 Valid 11 0,361 0,474 Valid 12 0,361 0,387 Valid 13 0,361 0,556 Valid 14 0,361 0,286 Tidak Valid 15 0,361 0,378 Valid 16 0,361 0,482 Valid 17 0,361 0,526 Valid 18 0,361 0,484 Valid 19 0,361 0,187 Tidak Valid 20 0,361 0,287 Tidak Valid Berdasarkan hasil pengujian sesuai pada tabel di atas, didapat nilai butir soal. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai . Hasil uji di atas menunjukkan bahwa dari 20 item butir pernyataan pada kuisioner, terdapat 5 butir item yang dinyatakan tidak valid karena lebih kecil dari . Butir item yang tidak valid tersebut kemudian diperbaiki lagi dan dilakukan pengujian validitas pada tahap kedua, pengujian dilakukan secara serentak pada 278 responden sebagai sampel penelitian. Nilai untuk 278 responden pada taraf signifikansi 5 yaitu 0,1177. Adapun hasil pengujiannya adalah sebagai berikut : 54 Tabel 3.10 Hasil Pengujian Validitas Tahap Kedua Variabel Motivasi Belajar No Butir Nilai Taraf signifikansi 5 Nilai Keterangan 1 0,1177 0,357 Valid 2 0,1177 0,410 Valid 3 0,1177 0,406 Valid 4 0,1177 0,197 Valid 5 0,1177 0,408 Valid 6 0,1177 0,356 Valid 7 0,1177 0,469 Valid 8 0,1177 0,357 Valid 9 0,1177 0,453 Valid 10 0,1177 0,440 Valid 11 0,1177 0,502 Valid 12 0,1177 0,306 Valid 13 0,1177 0,479 Valid 14 0,1177 0,403 Valid 15 0,1177 0,361 Valid 16 0,1177 0,323 Valid 17 0,1177 0,319 Valid 18 0,1177 0,305 Valid 19 0,1177 0,222 Valid 20 0,1177 0,287 Valid Dari pengujian validitas tahap kedua sesuai pada tabel di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa 20 item pernyataan dinyatakan valid dan telah mewakili setiap variabel pengukur motivasi belajar siswa. 2. Pengujian Reliabilitas Reliabilitas instrumen merujuk kepada konsistensi hasil perekaman data pengukuran kalau instrument tersebut digunakan oleh orang atau kelompok yang sama dalam waktu berlainan hasilnya tetap konsisten Suryabrata, 2008:58. 55 Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha, sebagai berikut: r 11 =     − 1 k k         − ∑ 2 2 1 t b σ σ Keterangan: r 11 : reliabilitas instrumen k : banyak butir pertanyaan σ 2 t : varians total ∑σ 2 b : jumlah varians butir Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitasnya minimal 0,6 Sugiyono, 2011:184. Jika koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 maka butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel. Uji reliabilitas instrumen penelitian dilakukan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diuji dengan progam SPSS for windows versi 16. Pengujian reliabilitas pada 30 responden dengan taraf signifikansi 5, untuk variabel penelitian persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific diperoleh Alpha Cronbach sebesar 0,943, sementara itu untuk variabel motivasi belajar siswa diperoleh hasil 0,886. Hasil Alpha Cronbach untuk variabel persepsi siswa terhadap implemnetasi pendekatan scientific maupun variabel motivasi belajar siswa di atas menunjukkan bahwa semuanya lebih besar dari 0,6, maka kedua instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Setelah dilakukan pengujian secara serentak 56 pada 278 responden diperoleh hasil Alpha Cronbach sebesar 0,792 untuk variabel penelitian persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dan untuk variabel motivasi belajar siswa diperoleh hasil sebesar 0,804. Hasil Alpha Cronbach pada kedua instrumen tersebut menunjukkan hasil yang lebih besar dari 0,6. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific maupun yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa dinyatakan reliabel.

I. Teknik Analisa Data

1. Teknik Deskriptif Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa skor persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific, skor motivasi belajar siswa dan skor hasil belajar siswa. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik diskriptif. Analisis deskriptif merupakan teknik analisis yang biasanya digunakan kalau tujuan penelitiannya untuk penjajagan atau pendahuluan, tidak menarik kesimpulan, hanya memberikan gambarandeskripsi tentang data yang ada Margono, 2007:190. Tujuan analisa deskripsi ini adalah untuk mengetahui deskripsi tentang responden, persepsi siswa terhadap ilmpementasi pendekatan scientific , motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Untuk pengujian deskriptif variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan PAP tipe II. 57 Penilaian Acuan Patokan PAP adalah suatu penilaian yang memperbandingkan hasil belajar siswa dengan suatu patokan yang telah ditatapkan sebelumnya, suatu hasil yang seharusnya dicapai oleh siswa. Dalam PAP tipe II penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56 dari total yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Tuntutan pada presentil 56 sering disebut presentil minimal. Disebut presentil minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Penentuan passing score 56 boleh dilakukan asalkan penentuan passing score masih tetap memperhitungkan keadaan dan kemajuan belajar siswa serta merupakan keputusan sekolah Masidjo, 1995:151, 157-159. Tabel 3.11 PAP tipe II Tingkat Penguasaan Kompetensi Nilai Huruf Kategori 81-100 A Sangat Tinggi 66-80 B Tinggi 56-65 C Cukup 46-55 D Rendah Dibawah 46 E Sangat Rendah Berdasarkan kategori diatas, maka dilakukan analisis sebagai berikut : Skor = Nilai Terendah + nilai tertinggi- nilai terendah. 58 2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji normalitas Pengujian diadakan dengan maksud untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis Zuriah, 2006:201. Uji normalitas dalam penelitian ini adalah uji normalitas bivariat dengan bantuan progam SPSS for Windows versi 16.0. Jika nilai R Square ≥ 0,8 pada taraf signifikansi 5, maka distribusi data dinyatakan normal. Berikut ini adalah tabel interpretasi nilai R Square hasil uji normalitas bivariat. Tabel 3.12 Interpretasi terhadap nilai R Square hasil uji normalitas bivariat Interval Nilai r Interpretasi 0,000-0,199 Korelasi sangat lemah 0,200-0,399 Korelasi lemah 0,400-0,599 Korelasi cukup kuat 0,600-0,799 Korelasi kuat 0,800-1,00 Korelasi sangat kuat 3. Uji Hipotesis Teknik pengujian hipotesis ini menggunakan Korelasi rank Spearman . Korelasi Spearman digunakan untuk mengukur hubungan antara dua variabel dimana kedua variabel berbentuk peringkat atau kedua vaiabel berskala ordinal Uyanto, 2009:226. 59 Langkah-langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah : a Mencari koefisien korelasi rank Sperman. Rumus Korelasi : = 1 − 6 ∑ − 1 Keterangan : rs = koefisien korelasi Spearman n = jumlah data d i = selisih pasangan peringkat rank ke-i b Membandingkan nilai probabilitas sig. 1-tailed dengan α = 0,05 dan menarik kesimpulan. 1. Ho1 diterima jika nilai probabilitas α = 0,05; artinya tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dengan motivasi belajar siswa. 2. Ha1 diterima jika nilai probabilitas α = 0,05; artinya ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dengan motivasi belajar siswa. 3. Ho2 diterima jika nilai probabilitas α = 0,05; artinya tidak ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dengan hasil belajar siswa. 4. Ha2 diterima jika nilai probabilitas α = 0,05; artinya ada hubungan positif dan signifikan persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dengan hasil belajar siswa. 60 c Menginterpretasi nilai koefisien korelasi rank Sperman Berikut ini adalah tabel interpretasi nilai koefisien korelasi rank Spearman. Tabel 3.13 Interpretasi terhadap nilai r hasil analisis korelasi Interval Nilai r Interpretasi 0,000-0,199 Korelasi sangat lemah 0,200-0,399 Korelasi lemah 0,400-0,599 Korelasi cukup kuat 0,600-0,799 Korelasi kuat 0,800-1,00 Korelasi sangat kuat Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif 61

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Intensitas Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Won

0 1 14

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KINERJA MENGAJAR Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kinerja Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N Gondangrejo Tahun Ajaran

0 1 16

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KINERJA MENGAJAR GURU DAN Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Ditinjau Dari Persepsi Siswa Mengenai Kinerja Mengajar Guru Dan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA N Gondangrejo Tah

0 1 16

HUBUNGAN DISIPLIN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X MAS PTP �.

0 1 23

PENGARUH TIPE BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Pengaruh Tipe Belajar Dan Persepsi Siswa Tentang Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Karangpanda

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Cikalongwetan ).

0 1 27

Hubungan persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan saintifik dengan motivasi belajar dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi survei pada siswa kelas X dan XI SMA di Kecamatan Bantul.

0 0 2

HUBUNGAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI SMA

0 0 11

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP FISIKA, DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA

0 0 71