83
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X dan XI SMA yang mendapatkan mata pelajaran
ekonomi dengan penerapan pendekatan scientific pada Kurikulum 2013 di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul, yaitu siswa-siswi SMA N 1
Wonosari dan SMA N 2 Wonosari. Penelitian dilakukan pada 278 sampel dengan menyebarkan kuisioner yang terdiri dari 30 butir pernyataan untuk
mengukur persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific dan 20 butir pernyataan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Sedangkan untuk
mengukur hasil belajar siswa, data diperoleh dari nilai semester melalui guru mata pelajaran ekonomi yang mengampu responden penelitian. Respon rate
pengembalian kuisioner dalam penelitian ini adalah 100. Berikut ini adalah tabel tentang responden masing-masing sekolah.
Tabel 5.1 Responden Penelitian
Nama Sekolah Kelas
Responden
SMA N 1 Wonosari X
85 XI
72 SMA N 2 Wonosari
X 61
XI 60
Total
278
84
Deskripsi data untuk masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut;
1. Persepsi Siswa terhadap Implementasi Pendekatan Scientific
Berikut ini adalah distribusi frekuensi variabel persepsi siswa terhadap implementasi pendekatan scientific.
Tabel 5.2 Deskripsi Persepsi Siswa terhadap Implementasi Pendekatan
Scientific
Interval skor persepsi siswa
terhadap implementasi
pendekatan scientific
Frekuensi Persentase
Interpretasi
127 – 150 40
15 Sangat Positif
109 – 126 215
77 Positif
97 – 108 22
7,96 Cukup Positif
85 – 96 1
0,04 Negatif
30 – 84 Sangat Negatif
Jumlah 278
100 Sumber: Lampiran V halaman 172.
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebanyak 40 orang siswa atau sebesar 15, mempunyai persepsi dengan kategori sangat positif, sebanyak 215 orang
siswa atau sebesar 77 termasuk dalam kategori positif, 22 orang siswa atau sebesar 7,96 termasuk dalam kategori cukup positif, 1 orang siswa
atau sebesar 0,04 termasuk dalam kategori negatif, dan untuk kategori sangat negatif sebesar 0. Nilai mean sebesar 118, median sebesar 118,
dan modus sebesar 117 lampiran VI halaman 176. Nilai mean sebesar 118,2338 bila dimasukkan dalam distribusi frekuensi pada PAP tipe II
sesuai dengan tabel di atas termasuk dalam kategori positif, maka dapat
85
disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian mempunyai persepsi yang positif.
2. Motivasi Belajar Siswa
Berikut ini adalah distribusi frekuensi variabel motivasi belajar siswa.
Tabel 5.3 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa
Interval skor motivasi belajar
siswa Frekuensi
Persentase Interpretasi
85 – 100 42
15,11 Sangat Tinggi
73 – 84 162
58,27 Tinggi
65 – 72 70
25,18 Cukup
57 – 64 4
1,44 Rendah
20 – 56 Sangat Rendah
Jumlah 278
100 Sumber: Lampiran V halaman 173.
Tabel 5.3 menunjukkan bahwa sebanyak 42 orang siswa atau sebesar 15,11, mempunyai motivasi belajar dengan kategori sangat tinggi,
sebanyak 162 orang siswa atau sebesar 58,27 termasuk dalam kategori tinggi, 70 orang siswa atau sebesar 25,18 termasuk dalam kategori
cukup, 4 orang siswa atau sebesar 1,44 termasuk dalam kategori rendah, dan untuk kategori sangat rendah sebesar 0. Nilai mean sebesar 77,
median sebesar 77, dan modus sebesar 80 lampiran VI halaman 176. Nilai mean sebesar 77 bila dimasukkan dalam distribusi frekuensi pada
PAP tipe II sesuai dengan tabel di atas termasuk dalam kategori positif, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian
mempunyai motivasi belajar yang positif.
86
3. Hasil Belajar Siswa
a. Hasil Belajar Siswa Dilihat dari Keseluruhan Aspek. Berikut ini adalah distribusi frekuensi hasil belajar siswa dilihat
dari keseluruhan aspek.
Tabel 5.4 Deskripsi Hasil Belajar Dilihat dari Keseluruhan Aspek
Interval skor hasil belajar
siswa Frekuensi
Persentase Interpretasi
4,05 – 5,00 268
96 Sangat Tinggi
3,30 – 4,04 10
4 Tinggi
2,80 – 3,29 Cukup
2,30 – 2,79 Rendah
0 – 2,29 Sangat Rendah
Jumlah 278
100 Sumber: Lampiran V halaman 174.
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa sebanyak 268 orang siswa atau sebesar 96 mempunyai hasil belajar rata-rata dengan kategori sangat tinggi,
sebanyak 10 orang siswa atau sebesar 4 termasuk dalam kategori tinggi, kategori cukup sebesar 0, kategori rendah sebesar 0, dan
kategori sangat rendah sebesar 0. Nilai mean sebesar 4,47, median sebesar 4,44, dan modus sebesar 4,44 lampiran VI halaman 176.
Nilai mean sebesar 4,47 bila dimasukkan dalam distribusi frekuensi pada PAP tipe II sesuai dengan tabel di atas termasuk dalam kategori
sangat tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian mempunyai hasil belajar dilihat dari keseluruhan
aspek yang sangat tinggi. b. Hasil Belajar Siswa Dilihat dari Aspek Pengetahuan
87
Berikut ini adalah distribusi frekuensi hasil belajar siswa dilihat dari aspek pengetahuan.
Tabel 5.5 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Dilihat dari Aspek Pengetahuan
Interval skor hasil belajar
siswa Frekuensi
Persentase Interpretasi
4,05 – 5,00 222
80 Sangat Tinggi
3,30 – 4,04 56
20 Tinggi
2,80 – 3,29 Cukup
2,30 – 2,79 Rendah
0 – 2,29 Sangat Rendah
Jumlah 278
100 Sumber: Lampiran V halaman 174.
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa sebanyak 222 orang siswa atau sebesar 80 mempunyai hasil belajar dari aspek pengetahuan dengan kategori
sangat tinggi, sebanyak 56 orang siswa atau sebesar 20 termasuk dalam kategori tinggi, kategori cukup sebesar 0, kategori rendah
sebesar 0, dan kategori sangat rendah sebesar 0. Nilai mean sebesar 4,20, median sebesar 4,16, dan modus sebesar 4,16 lampiran
VI halaman 176. Nilai mean sebesar 4,20 bila dimasukkan dalam distribusi frekuensi pada PAP tipe II sesuai dengan tabel di atas
termasuk dalam kategori sangat tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian mempunyai hasil belajar dilihat
dari aspek pengetahuan yang sangat tinggi. c. Hasil Belajar Siswa Dilihat dari Aspek Sikap
Berikut ini adalah distribusi frekuensi hasil belajar siswa dilihat dari aspek sikap.
88
Tabel 5.6 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Dilihat dari Aspek Sikap
Interval skor hasil belajar
siswa Frekuensi
Persentase Interpretasi
4,05 – 5,00 275
99 Sangat Tinggi
3,30 – 4,04 3
1 Tinggi
2,80 – 3,29 Cukup
2,30 – 2,79 Rendah
0 – 2,29 Sangat Rendah
Jumlah 278
100 Sumber: Lampiran V halaman 174.
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebanyak 275 orang siswa atau sebesar 99 mempunyai hasil belajar dari aspek sikap dengan kategori sangat
tinggi, sebanyak 3 orang siswa atau sebesar 1 termasuk dalam kategori tinggi, kategori cukup sebesar 0, kategori rendah sebesar
0, dan kategori sangat rendah sebesar 0. Nilai mean sebesar 4,95, median sebesar 5,00, dan modus sebesar 5,00 lampiran VI halaman
176. Nilai mean sebesar 4,96 bila dimasukkan dalam distribusi frekuensi pada PAP tipe II sesuai dengan tabel di atas termasuk dalam
kategori sangat tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian mempunyai hasil belajar dilihat dari aspek sikap
yang sangat tinggi. d. Hasil Belajar Siswa Dilihat dari Aspek Keterampilan
Berikut ini adalah distribusi frekuensi hasil belajar siswa dilihat dari aspek keterampilan.
89
Tabel 5.7 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Dilihat dari Aspek Keterampilan
Interval skor hasil belajar
siswa Frekuensi
Persentase Interpretasi
4,05 – 5,00 254
92 Sangat Tinggi
3,30 – 4,04 24
9 Tinggi
2,80 – 3,29 Cukup
2,30 – 2,79 Rendah
0 – 2,29 Sangat Rendah
Jumlah 278
100 Sumber: Lampiran V halaman 174.
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebanyak 254 orang siswa atau sebesar 92 mempunyai hasil belajar dari aspek keterampilan dengan kategori
sangat tinggi, sebanyak 24 orang siswa atau sebesar 9 termasuk dalam kategori tinggi, kategori cukup sebesar 0, kategori rendah
sebesar 0, dan kategori sangat rendah sebesar 0. Nilai mean sebesar 4,28, median sebesar 4,16, dan modus sebesar 4,16 lampiran
VI halaman 176. Nilai mean sebesar 4,28 bila dimasukkan dalam distribusi frekuensi pada PAP tipe II sesuai dengan tabel di atas
termasuk dalam kategori sangat tinggi, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian mempunyai hasil belajar dilihat
dari aspek keterampilan yang tinggi.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data 1. Pengujian Normalitas