1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar atau proses belajar agar manusia atau masyarakat secara
aktif dapat mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan kehidupan manusia. Dengan adanya
pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya baik secara kognitif motorik maupun sosial ekonomi.
Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat berbagai macam unsur yang saling berkaitan dan menentukan dalam keberhasilan proses
belajar mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah pendidik guru, peserta didik siswa, kurikulum, pengajaran, tes, dan lingkungan. Siswa sebagai
subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar Sudjana, 2001:2.
Dalam proses pembelajaran keterlibatan siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan siswa memahami materi
pelajaran. Untuk memberikan kesempatan bagi siswa agar terlibat dalam pembelajaran, guru perlu untuk menerapkan suatu metode pembelajaran.
Metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kondisi, karakteristik siswa maupun mata pelajaran yang diampu. Selain itu guru
sebagai pendidik dan pengajar di sekolah harus mampu menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
motivator dan harus berperan aktif demi kemajuan prestasi siswa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang dikategorikan sulit bagi siswa kelas ilmu sosial. Dalam mata pelajaran akuntansi, siswa
perlu mengetahui siklus akuntansi secara menyeluruh. Hal demikian disebabkan ketidakpahaman siswa akan berpengaruh terhadap materi-
materi selanjutnya. Ketika siswa tidak memahami satu materi, maka siswa akan kesulitan untuk memahami materi selanjutnya.
Materi siklus akuntansi perusahaan jasa merupakan pokok bahasan mengenai proses menganalisis, mencatat, menggolongkan,
mengikthisarkan, dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan jasa. Pada umumnya materi tersebut diberikan oleh
guru dengan menggunakan metode konvensional diantaranya dengan metode ceramah dan latihan soal. Dalam penerapan metode ceramah ini
siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi akuntansi, terutama karena mempelajari siklus akuntansi secara sepotong-sepotong.
Di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, guru mata pelajaran akuntansi, menggunakan metode ceramah dan penugasan kepada siswa baik itu
mengerjakan soal di buku maupun di papan tulis, untuk menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa. Pada dasarnya siswa sudah cukup jelas
dengan materi pembelajaran akuntansi dengan metode yang digunakan oleh guru, namun terkadang siswa mengalami kebosanan dalam belajar
akuntansi, selain itu penugasan yang diberikan kepada siswa terkadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak merata kepada semua siswa khususnya untuk penugasan di depan kelas dan di papan tulis. Berdasarkan fakta yang ada di SMA Stella Duce 2
Yogyakarta, peneliti mencoba untuk menerapkan metode yang mengajak seluruh siswa untuk secara proaktif belajar akuntansi, yaitu metode
pembelajaran role playing. Melalui penerapan metode pembelajaran role playing siswa diajak
untuk mengenali bukti transaksi, bagaimana pembuatan bukti transaksi, dan bagaimana melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Dengan
penerapan pembelajaran role playing dalam pembelajaran akuntansi ini maka diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan cara
mempraktikan siklus akuntansi secara langsung. Berdasarkan fenomena pembelajaran tersebut di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran akuntansi. Penelitian tindakan kelas ini mengambil
tema “Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Siklus
Akuntansi” . Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 pada kelas xi is 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
B. Batasan Masalah