Metode Pembelajaran Role Playing

B. Metode Pembelajaran Role Playing

Role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik Zaini 2006:98. Pengertian role playing berasal dari bahasa Inggris “role “ dan “playing”. Pengertian role adalah peran dan playing adalah bermain. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa role playing adalah bermain peran. Dalam http:apadefinisinya.blogspot.com200805kumpulanmetodepembelajaranda mpingan.html, pengertian role play adalah sebagai berikut: Bermain peranrole playing pada umumnya adalah metode untuk menghadirkan suatu pertunjukan peran di dalam kelaspertunjukan yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan suatu penilaian terhadap masing-masing peran yang diperaninya. Uno 2008:26 berpendapat bahwa : Role playing sebagai salah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri jati diri di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran role playing adalah suatu metode pembelajaran yang diterapkan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan menghadirkan peran-peran yang ada di dalam dunia nyata ke dalam kelas dimana siswa diajak menguasai bahan ajar dengan cara memerankan peran sesuai dengan karakter dari masing-masing materi ajar sehingga semua siswa dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Aspek utama role playing Role playing didasarkan pada tiga aspek utama yaitu Zaini 2008 : 98 : a. Mengambil peran role-taking, yaitu tekanan ekspektasi ekspektasi sosial terhadap pemegang peran. b. Membuat peran role making yaitu kemampuan pemegang peran berubah secara dramatis dari satu peran ke peran yang lain dan menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan c. Tawar menawar peran role negotiation, yaitu tingkat dimana peran-peran dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi sosial 2. Tahap-tahap penerapan metode pembelajaran role playing Zaini, 2008:104: 1. Perencanaan dan persiapan Beberapa hal yang harus dilakukan pendidik sebelum memulai role playing antara lain : a. Mengenal peserta didik Dalam perencanaan penerapan metode pembelajaran role playing ini guru perlu mengetahui tentang jumlah peserta didik, materi yang diketahui peserta didik, pengalaman pembelajaran menggunakan role playing, latar belakang peserta didik, minat dan kemampuan peserta didik serta kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi. b. Menentukan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran dalam penerapan metode role playing ini harus jelas dan spesifik. c. Menentukan waktu Dalam tahap perencanaan ini, guru perlu menentukan kapan metode pembelajaran role playing diterapkan dalam proses pembelajaran. d. Mengidentifikasikan skenario Skenario memberikan informasi tentang apa yang harus diketahui peserta didik tentang perannya. Pilihan skenario tergantung minat dan kemampuan peserta didik. e. Peranan guru Guru harus membuat keputusan apakah ia akan berpartisipasi dalam proses pembelajaran memainkan peran atau sebagai pengamat saja. f. Mempertimbangkan hambatan Dalam hal ini, sebaiknya guru mempertimbangkan ruangan kelas cukup luas atau tidak, meja dan kursi bisa dipindah atau tidak , saat pelaksanaan kelas menjadi rebut atau tidak. Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dan dicari solusi atas hambatan tersebut. g. Merencanakan waktu Pengalokasian waktu memang harus dipertimbangkan. Pengalokasian waktu pendahuluan, pemeranan, dan refleksi sebaiknya 1 : 2 : 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI h. Pengumpulan sumber informasi yang relevan. Sumber informasi yang lainnya diperlukan untuk memberikan gambaran dan stimulus kepada peserta didik. 2. Interaksi Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode role playing, adalah sebagai berikut : a. Membuat peraturan permainan Aturan dasar role playing untuk pelaksanaan perlu dibuat dan dirundingkan kepada semua pihak.sejak awal. b. Mengeksplesitkan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran dan pentingnya penggunaan metode role playing perlu diungkapkan kepada peserta didik. c. Membuat langkah-langkah permainan Guru harus membuat langkah-langkah yang jelas dalam penerapan metode role playing ini dan menjelaskan kepada siswa agar dalam pelaksanaan siswa tidak bingung. d. Menggambarkan skenario atau situasi Skenario perlu dibuat oleh guru agar peserta didik dapat mencari pengetahuannya sendiri tentang apa yang akan diperaninya dan dengan cara berpartisipasi di dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu memberikan informasi yang cukup kepada peserta didik agar dapat menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya. e. Mengalokasikan peran Guru wajib membagi peran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Apabila guru belum mengetahui peran dari setiap peserta didik maka guru dapat membagi peran secara acak. Guru juga harus menentukan apakah dirinya akan terlibat dalam permainan ini atau hanya sebagai pengamat. f. Memulai role playing Role playing diterapkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. 3. Refleksi dan evaluasi Refleksi dan evaluasi dapat dilakukan di saat permainan sedang berlangsung atau setelah permainan berakhir. Aktivitas yang dilakukan di dalam kelas di evaluasi dan disimpulkan oleh guru dan peserta didik. Guru dan peserta didik juga melakukan refleksi yang berguna untuk menentukan tindak lanjut selanjutnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Kelebihan dan kekurangan role playing : Metode pembelajaran role playing mempunyai kelebihan maupun kekurangan, antara lain seperti yang dijelaskan dalam http:learning-with- me.blogspot.com200609 yaitu: Kelebihan metode role playing: a. Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama b. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh. c. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan. d. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Kelemahan metode role playing: a. Siswa tidak dapat memainkan peran yang ada. Siswa lebih difokuskan pada satu peran saja. b. Siswa lebih memahami materi pelajaran yang diperaninya dari pada materi ajar yang tidak diperaninya

C. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 27

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing pada kompetensi dasar siklus akuntansi perusahaan jasa sebagai upaya meningkatkan mo-tivasi belajar dan pemahaman siswa. Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yog

0 4 332

Implementasi model pembelajaran cooperative learning teknik Quick On The Draw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

2 16 238

Penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 0 236

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII Sosial.

1 13 266

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS : studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 1 299

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.

1 4 188

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

2 14 297

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI

0 0 219

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA (Penelitian dilaksanakan pada siswa Kelas XI IPS 1 SMA STELLA DUCE 2 Yogy

0 2 235