Konstruktivisme Miskonsepsi dan Miskonsepsi pada Materi Fisika Dimensi Proses Kognitif

d. Teori Teori adalah pejelasan mengenai sesuatu yang tidak langsung dapat diamati. Contohnya dalam fisika misalnya, teori atom Bohr, teori relativitas Einstein, teori kinetik gas Sutrisno, 2006.

D. Konstruktivisme

Filsafat konstruktivisme menyatakan bahwa pengetahuan dibentuk dikonstruksi oleh siswa sendiri setelah kontak dengan lingkungan, tantangan, dan bahan yang dipelajari Suparno, 1997 dalam Suparno, 2005. Karena siswa sendiri yang mengonstruksikan pengetahuannya, maka ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam mengonstruksi. Hal ini disebabkan karena siswa belum terbiasa mengonstruksi konsep fisika secara tepat dan belum mempunyai kerangka berpikir ilmiah yang dapat digunakan sebagai patokan. Pengetahuan tidak sekali terjadi, tetapi merupakan rangkaian sebuah proses. Dalam perkembangan mengonstruksi pengetahuan, dimulai dari konsep paling sederhana kemudian dalam prosesnya konsep tersebut menjadi semakin lengkap, tepat, dan benar.

E. Miskonsepsi dan Miskonsepsi pada Materi Fisika

Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang dimengerti seseorang namun pengertian tersebut tidak sesuai dengan pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu. Bentuk miskonsepsi dapat berupa konsep awal, kesalahan, hubungan yang tidak benar mengenai konsep-konsep dan lain-lain Suparno, 2005: 57. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mohapatra dalam Suparno 2005 menjelaskan bahwa siswa mempunyai miskonsepsi mengenai hukum pemantulan. Mereka berpikir kesamaan sudut datang dan sudut pantul hanya terjadi pada suatu cermin datar. Padahal, hal yang sama terjadi pada cermin cembung dan cermin cekung. Banyak siswa yang masih beranggapan bahwa cahaya hanya dapat dipantulkan oleh permukaan yang halus seperti cermin dan tidak dapat dipantulkan oleh permukaan yang tidak halus seperti kertas HVS.

F. Dimensi Proses Kognitif

Tabel 2.1.1 Proses Kognitif dari Pemahaman menurut Anderson, Lorin, W. David R Kategori dan Proses Kognitif Indikator Definisi Pemahaman Membangun makna berdasarkan tujuan pembelajaran, mencakup oral, tulisan, dan komunikasi grafis construct meaning from instructional messages, including oral, written, and graphic communication Interpretasi interpreting  Klarifikasi Clarifying  Paraphrasing Prase  Mewakilkan Representing  Menerjemahkan Translating Mengubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain Changing from one form of representation to another Mencontohkan exemplifying  Menggambarkan Illustrating  Instantiating Menemukan contoh khusus atau ilustrasi dari suatu konsep atau prinsip. Finding a specific example or illustration of a concept or principle PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kategori dan Proses Kognitif Indikator Definisi Mengklasifikasikan classifying  Mengkatagorisasikan categorizing  Subsuming Menentukan sesuatu yang dimiliki oleh suatu kategori Determining that something belongs to a category Menggeneralisasikan summarizing  Mengabstraksikan Abstracting  Menggeneralisasikan generalizing Pengabstrakan tema-tema umum atau poin –poin utama Abstracting a general theme or major points Inferensi inferring  Menyimpulkan concluding  Mengekstrapolasikan extrapolating  Menginterpolasikan interpolating  Memprediksikan predicting Penggambaran kesimpulan logis dari informasi yang disajikan. Drawing a logical conclusion from presented information Membandingkan comparing  Mengontraskan Contrasting  Memetakan Mapping  Menjodohkan Matcing Mencari hubungan antara dua ide, objek atau hal hal serupa detecting correspondences between two ideas, object, and the like Menjelaskan explaining  Mengkontruksi model Constructing models Mengkontruksi model sebab akibat dari suatu system. Constructing a cause and effect model of a system Anderson, Lorin, W. David R 2001 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. CRI Certainty Response Index