2. Uji Asumsi
Uji asumsi yang dilakukan terhadap data pada penelitian ini terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Hasil pengujian asumsi akan menjadi dasar
untuk memutuskan apakah pengujian hipotesis menggunakan statistik parametrik atau nonparametrik Purwanto 2008. Pelaksanaan kedua uji
tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 15.0 for Windows.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan metode analisis Kolmogorov-Smirnov. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel VII Hasil Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Statistic
df Sig.
jumlah jam menonton sinetron per minggu
.225 60
.000
skor skala sikap konsumtif
.134 60
.009 Nilai signifikansi untuk jumlah jam menonton sinetron per
minggu sebesar 0,000 dan untuk skor skala sikap konsumtif sebesar 0,009. Keduanya bernilai lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi normal. Menurut Purwanto 2008 bila pengujian asumsi atas data sampel tidak dapat dipenuhi maka
pengolahan data tidak menggunakan statistika parametrik tapi menggunakan statistika nonparametrik, oleh karena itu pengujian hipotesis
nantinya akan dilakukan dengan menggunakan metode statistika nonparametrik.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear
atau tidak. Hasil pengujian linearitas pada penelitian ini dapat disimak pada tabel VIII berikut ini:
Tabel VIII Hasil Uji Linearitas
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. skor skala
sikap konsumtif
jumlah jam menonton
sinetron per minggu
Between Groups
Combined 4107.350
7 586.764
2.742 .017
Linearity 1339.865
1 1339.865
6.261 .016
Deviation from Linearity
2767.485 6
461.247 2.155
.062 Within Groups
11128.583 52
214.011 Total
15235.933 59
Nilai signifikansi linearity sebesar 0,016, karena nilai signifikansi lebih kecil daripada 0,05 0,0160,05, maka dapat
disimpulkan bahwa antara variabel sikap konsumtif dan frekuensi menonton sinetron terdapat hubungan yang linear.