5. Perilaku Menonton Sinetron Pada Remaja
Remaja saat ini menghabiskan hampir sebagian besar waktunya di depan televisi sebab televisi merupakan media massa audio visual yang paling
murah dan mudah dijangkau, padahal acara televisi saat ini didominasi oleh sinetron. Sinetron ditayangkan hampir disetiap stasiun televisi. Waktu penayangan
sinetron pun saat ini bukan hanya pada jam-jam tertentu saja, tetapi hampir di setiap waktu baik pada pagi hari, siang, sore, maupun malam. Keadaan ini
membuat remaja Indonesia tidak memiliki alternatif tontonan lain yang beragam. Hal tersebut membuat remaja menjadi penonton sinetron. Mereka
dapat mengikuti lebih dari satu judul sinetron setiap harinya. Remaja juga berusaha untuk menonton sinetron setiap hari agar mereka tidak tertinggal untuk
mengetahui jalan ceritanya. Jalan cerita sinetron biasanya sangat panjang. Menurut Lukmantoro 2007 sinetron selalu dibuat berdasarkan alur cerita berseri
yang sangat panjang. Lukmantoro 2007 juga menyebutkan bahwa penyelesaian masalah dalam sinetron selalu ditunda-tunda. Hal tersebut selanjutnya akan
membuat emosi penonton menjadi bercampur antara apakah permasalahan dalam cerita akan segera berakhir atau akan timbul permasalahan baru lagi Lukmantoro,
2007. Perilaku menonton sinetron ini menjadi diperkuat bila lingkungan
sekitar remaja juga melakukannya. Misalnya saja ketika sampai di sekolah ternyata teman-temannya sedang membicarakan kelanjutan cerita suatu judul
sinetron. Ini akan membuat remaja menjadi lebih setia menonton sinetron, bahkan yang tidak menonton pun bisa saja menjadi menonton agar tidak merasa tersisih
dari teman-temannya. Contoh lain misalnya bila anggota keluarga remaja juga ada
yang menonton sinetron, maka ini juga dapat memicu remaja untuk menjadi penonton sinetron.
Selanjutnya remaja akan memperhatikan tokoh-tokoh dalam sinetron tersebut. Tidak menutup kemungkinan apabila remaja kemudian mengidolakan
tokoh tadi. Mereka kemudian membandingkan perilaku mereka dengan tokoh tadi dan mulai meniru perilaku tokoh idola mereka. Apalagi bila teman-teman sebaya
mereka pun melakukan hal yang sama, maka remaja akan merasa tertinggal bila tidak meniru tokoh sinetron idolanya.
Sinetron kebanyakan ditonton oleh remaja putri. Lukmantoro 2007 menyebutkan bahwa sinetron sangat disukai oleh kaum perempuan, sehingga
sinetron memang sangat populer dikalangan perempuan. Selanjutnya Modleski dalam Lukmantoro, 2007 mengatakan perempuan sangat tertarik untuk
menonton opera sabun karena perempuan lebih dapat mengikuti narasi dengan pola feminim daripada pria. Menurutnya opera sabun memang dibuat berdasarkan
cara berpikir dan perasaan yang dimiliki oleh perempuan.
C. HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI MENONTON SINETRON DENGAN SIKAP KONSUMTIF PADA REMAJA
Sinetron seperti telah dijelaskan sebelumnya, umumnya menggarap tema yang sama yaitu seputar percintaan, intrik keluarga, maupun perselingkuhan.
Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan sinetron remaja yang belakangan semakin banyak beredar di televisi. Sinetron remaja tersebut biasanya merupakan hasil
adaptasi dari film seri luar negeri, maupun hasil adaptasi dari rubik-rubrik majalah remaja. Sinetron remaja, seperti juga sinetron lainnya juga tetap menggarap