Penilaian Kinerja Manajerial Manfaat Penilaian Kinerja Manajerial

15 5. Manajer adalah suatu mediator. Organisasi terdiri dari orang-orang dan kadang mereka tidak saling setuju satu sama lain. Bila hal ini terjadi, maka akan merusak suasana kerja, mengakibatkan konflik atau bahkan mungkin karyawan-karyawan yang cakap akan meninggalkan perusahaan. Kejadian seperti ini menuntut manajer sebagai mediator penengah. 6. Manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulit. Organisasi selalu menghadapi banyak masalah misalnya kesulitan financial, masalah personalia, masalah dengan pihak eksternal perusahaan dan sebagainya. Dengan demikian manajer diharapkan dapat menentukan pemecahan berbagai masalah sulit dan mengambil keputusan yang akurat.Handoko, 1999:29.

2.2.1.2. Penilaian Kinerja Manajerial

Menurut Mulyadi 2001:353 penilaian kerja adalah penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu bagian organisasi dan personelnya, berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena pada dasarnya organisasi dioperasikan oleh sumber daya manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Tujuan utama penilaian kerja adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran organisasi.

2.2.1.3. Manfaat Penilaian Kinerja Manajerial

Menurut Mangkuprawira, 2004 : 224 penilaian kinerja karyawan memiliki manfaat ditinjau dari beragam perspektif pengembangan perusahaan, khususnya manajemen sumber daya manusia, yaitu sebagai berikut : a. Perbaikan Kinerja Umpan balik kinerja bermanfaat bagi karyawan, manajer, dan spesialis personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki kinerja. b. Penyesuaian Kompensasi Penilaian kinerja membantu pengambil keputusan menentukan siapa yang seharusnya menerima peningkatan pembayaran dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk memperbaiki kinerja. c. Keputusan Penetapan Promosi, transfer, dan penurunan jabatan biasanya didasarkan pada kinerja masa lalu dan antisipatif, misalnya dalam bentuk penghargaan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17 d. Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan Kinerja buruk mengindikasikan sebuah kebutuhan untuk melakukan kebutuhan kembali. e. Perencanaan dan Pengembangan Karier Umpan balik kinerja membantu proses pengambilan keputusan tentang karier spesifik karyawan. f. Definisi Proses Penempatan Staf Baik buruknya kinerja berimplikasi dalam hal kekuatan dan kelemahan dalam prosedur penempatan staf di departemen SDM. g. Ketidakakuratan Informasi Kinerja buruk dapat mengindikasikan kesalahan dalam informasi analisis pekerjaan, rencana SDM, atau hal lain dari sistem manajemen personal. h. Kesalahan Rancangan Pekerjaan Kinerja buruk mungkin sebuah gejala dari rancangan pekerjaan yang keliru. Lewat penilaian dapat didiagnosis kesalahan-kesalahan tersebut. i. Kesempatan Kerja Yang Sama Penilaian kerja yang akurat secara actual menghitung kaitannya dengan kinerja dapat menjamin bahwa keputusan penempatan internal bukanlah suatu yang bersifat diskriminasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 j. Tantangan-tantangan Eksternal Kadang-kadang kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan pekerjaan, seperti keluarga, finansial, kesehatan, masalah-masalah lainnya. Jika masalah-masalah tersebut tidak diatasi melalui penilaian, departemen SDM mungkin mampu menyediakan bantuannya.

2.2.1.4. Tingkatan Manajemen dan Ketrampilan Manajerial

Dokumen yang terkait

”PERAN KINERJA MANAJERIAL MELALUI PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGENDALIAN PERILAKU, PENGENDALIAN PERSONAL” (Studi Pada Koperasi Warga Semen Gresik).

0 1 85

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGENDALIAN PERILAKU, DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GARAM (PERSERO).

2 3 95

PENGARUH MOTIVASI, KEPUASAN KERJA DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT POS INDONESIA DI SURABAYA TIMUR.

0 0 83

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGENDALIAN PERILAKU, DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. PELITA MEKAR SEMESTA DI GRESIK.

0 0 100

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI PT.BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 110

KUALITAS KINERJA MANAJERIAL DITINJAU DARI SEGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI SERVICES SIDOARJO

0 0 16

MANFAAT RASIO KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI PT.BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 20

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGENDALIAN PERILAKU DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. BERKAH DELTA BAHAGIA DI SURABAYA

0 1 23

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGENDALIAN PERILAKU, DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. PELITA MEKAR SEMESTA DI GRESIK

1 3 25

PENGARUH PENGENDALIAN AKUNTANSI, PENGENDALIAN PERILAKU, DAN PENGENDALIAN PERSONAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. GARAM (PERSERO)

0 0 18