20
melalui para pimpinan manajer dengan penentuan tujuan dan strategi pelaksanaan dan pengukuran serta analisis prestasi dan penghargaan.
Menurut Supriyono 2000 : 27, sistem pengendalian manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi
anggota organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
2.2.2.1. Langkah-langkah dalam Proses Pengendalian Menurut Stoner, 1992 :20 langkah-langkah dalam proses
pengendalian : a
Menetapkan standart dan metode untuk mengukur kinerja b
Mengukur kinerja c
Menentukan apakah kinerja sesuai dengan standart d
Mengambil tindakan perbaikan.
2.2.2.2. Manfaat Pengendalian Manajemen
Menurut Stoner, dkk 1994:244 juga mengungkapkan manfaat pengendalian :
a Untuk menanggulangi perubahan.
b Untuk menciptakan daur yang lebih cepat.
c Untuk menambah nilai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
d Untuk menyatukan pekerja dari berbagai latar belakang dan kultur.
e Untuk memudahkan delegasi dan kerja tim.
2.2.2.3. Jenis-jenis Pengendalian Manajemen
Jenis-jenis metode pengendalian menurut Stoner, dkk 1994:246 : a
Pengendalian pra tindakan Adalah memastikan bahwa sebelum suatu tindakan maka sumber daya
manusia, bahan dan keuangan yang diperlukan dianggarkan. Dikenal juga dengan pra-pengendalian precontrol.
b Pengendalian kemudi
Yaitu pengendalian yang dirancang untuk mendeteksi penyimpangan dari standart atau tujuan tertentu dan memungkinkan tindakan
perbaikan diambil sebelum suatu urutan tindakan tertentu dirampungkan.
c Pengendalian yatidak atau penyaringan
Merupakan proses penyaringan dimana aspek-aspek spesifik dari suatu prosedur harus disetujui atau syarat tertentu harus dipenuhi sebelum
kegiatan dapat dilanjutkan. d
Pengendalian purna – tindakan Mengukur hasil-hasil dari suatu tindakan yang telah dirampungkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
2.2.2.4. Teori Kemungkinan contingency teory
Sebuah organisasi terdiri dari sejumlah unit. Unit-unit ini ditata dalam suatu hirarki jenjang, artinya manajer beberapa unit melaporkan
kepada manajer dari unit yang lebih tinggi. Jumlah unit, sifat, kaitannya satu sama lain, serta jumlah jenjang yang ada dalam hirarki ini berbeda-
beda menurut organisasinya. Perhatian kita tertuju pada faktor-faktor yang mengarah pemilihan rancangan desain organisasi yang paling
cocok dalam situasi tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dan pada cara-cara untuk menerapkan sistem pengendalian
manajemen dalam desain organisasi yang berbeda-beda. Teori kontingensi merupakan konsep yang luas. Pada dasarnya
teori ini mengatakan bahwa penbuatan dan penggunaan desain sistem pengendalian manajemen bergantung pada karakteristik organisasi dan
kondisi lingkungan di mana sistem tersebut diterapkan Ikhsan dan Ishak 2005:14. Beberapa riset yang menggunakan teori kontinjensi adalah
Burns dan Waterhouse 1975. Riset mereka menemukan bahwa pengendalian melalui anggaran bergantung pada macam – macam aspek,
seperti tingkat desentralisasi dan sentralisasi, serta sampai sejauh mana kegiatan – kgiatan yang ada terstruktur Ikhsan dan Ishak 2005: 15.
Merchant 1981 menemukan bahwa terdapat hubungan kontinjensi antara aspek – aspek perusahaan ukuran perusahaaan, jenis produk, dan
desain organisasi dengan penggunaan informasi akuntansi Ikhsan dan Ishak 2005: 15.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
2.2.3. Pengendalian Akuntansi
Pengendalian-pengendalian akuntansi accounting control mencakup rencana organisasi dan semua metode dan prosedur yang
terutama mengenai, dan berhubungan langsung dengan pengamanan aktiva-aktiva serta keandalan realibility dari catatan-catatan keuangan.
Pada umumnya meliputi pengendalian-pengendalian seperti sistem otorisasi dan pengesahan, pemisahan tugas-tugas yang berhubungan
dengan pembukuan dan laporan-laporan akuntansi dari tugas-tugas yang berhubungan dengan operasi-operasi atau perlindungan atau pemeliharaan
aktiva, pengamanan fisik aktiva-aktiva, dan pemeriksaan intern Heckert, 1983 : 155.
Pengendalian akuntansi adalah pengendalian yang berdasarkan pada angka-angka akuntansi seperti anggaran, standard coting, flexible
budgeting Hopwood, 1976 dalam Faisal dan Kusuma 2002 : 167. Pengendalian akuntansi menekankan pada tindakan-tindakan untuk
mencegah kesalahan kekeliruan yang tidak disengaja dan ketidakberesan tindakan-tindakan penyimpangan yang disengaja. Menurut Anthony dkk,
1992 : 26 manfaat pengendalian akuntansi adalah sebagai berikut : 1.
Sarana untuk memastikan bahwa transaksi-transaksi hanya dilakukan sesuai dengan ijin manajemen.
2. Sarana untuk memastikan bahwa semua transaksi tersebut dicatat
untuk memungkinkan, setidaknya, penyusunan laporan keuangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
yang semestinya dan untuk menjaga tanggung jawab atas sumber daya.
3. Sarana untuk memastikan, melalui pemeriksaan fisik berkala dan
perhitungan sumber daya organisasi, bahwa laporan akuntansi yang mencatat pertanggung jawaban atas sumber daya organisasi adalah
benar. 4.
Sarana untuk memastikan bahwa akses ke sumber daya, seperti bahan pembantu dan barang dagangan, serta penggunaan sumber
daya, seperti peralatan dan mesin-mesin, hanya dilakukan berdasarkan ijin tertulis manajemen.
Menurut Supriyono 2000 : 33 manfaat pengendalian adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kekayaan dan catatan organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
2.2.3.1. Pengertian Perencanaan
Menurut Stoner 1992:200 perencanaan adalah sesuatu yang dapat memberikan arahan dan maksud kepada organisasi, dengan memutuskan
apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana itu harus dilakukan dan siapa yang harus melakukan.
Sedangkan menurut Supriyono 2000:212 perencanaan adalah “ mengkoordinasikan semua penyusunan dan pemeliharaan rencana strategis
sampai rencana kegiatan, baik jangka pendek dalam bentuk anggaran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
induk maupun jangka panjang dalam bentuk program, mengintegrasi rencana-rencana tersebut melalui saluran-saluran manajemen yang
mempunyai wewenang mengotorisasi, menyelaraskan rencana tersebut dengan tujuan perusahaan, mengetes kesesuaian rencana tersebut dan
mengadakan revisi yang diperlukan, serta menentukan sistem dan prosedur penyusunan dan pemeliharaan rencana ”.
2.2.3.2. Pengertian Pelaporan