10
BAB II AJARAN KEBATINAN PANGESTU
Bagian ini menyajikan bagaimana ajaran iman dalam Kebatinan Pangestu. Menurut  Harun  Hadiwijono  1970:  9  Pangestu  adalah  aliran  Kebatinan  yang
pandangannya  dipengaruhi  oleh  ajaran  Kristiani.  Bagian  pertama  bab  ini  akan menjelaskan arti Kebatinan, mistik Kebatinan, ciri-ciri Kebatinan pada umumnya
dan secara khusus akan dikenalkan dengan Kebatinan aliran Pangestu. Kemudian bagian  selanjutnya  akan  disajikan  ajaran-ajaran  pokok  dalam  Kebatinan  aliran
Pangestu,  seperti:    ajaran  wahyu  dan  iman,  ajaran  tentang  Allah,  ajaran  tentang penciptaan,  ajaran  keselamatan,  ajaran  penghayatan  Pangestu  dalam  hidup  nyata
dan yang terakhir ajaran tentang akhir zaman.
A. Kebatinan dan Aliran Pangestu
Dalam  bagian  ini  penulis  akan  memaparkan  pandangan  pengetahuan umum  tentang  Kebatinan.  Karena  tidak  semua  paguyuban-paguyuban  dalam
Kebatinan bisa dikatakan sebagai sebuah paguyuban Kebatinan yang sebenannya. Maka  dari itu akan dibahas  pengertian  Kebatinan, ciri-ciri  dalam  Kebatinan, dan
penggolongan  dalam  Kebatinan.  Kemudian  bagian  kedua  akan  dibahas  tentang Kebatinan aliran Pangestu.
11
1. Kebatinan pada Umumnya
Sebelum  masuk  kedalam  aliran  Kebatinan  sendiri,  perlu  dibahas pengetahuan umum yang terdapat dalam Kebatinan. Dengan demikian pengertian
tentang Kebatinan akan menjadi jelas dan tidak akan di salah artikan dengan hal- hal yang negatif.
a. Pengertian Kebatinan
Dalam jiwa manusia ada kecenderungan kerinduan akan Tuhan, dari dalam diri manusia timbullah pertanyaan mengenai Tuhan. Pertanyaan asasi dalam setiap
manusia  itu  mencapai  jawabannya  bukan  dari  diri  manusia  sendiri,  melainkan mendengarkan  dari  Tuhan  yang  mewahyukan  Diri.  Disinilah  peranan  batin
manusia sangat  diandalkan dalam  merasakan wahyu dari Tuhan.  Kata  Kebatinan akar  katanya  batin,  berasal  dari  lafaz  bahasa  Arab,  artinya  yang  di  dalam  hati,
yang  tersembunyi  dan  misterius.  Batin  dipakai  untuk  menunjukkan  sifat,  dengan sifat  batin  itu  manusia  merasa  dirinya  lepas  dari  segala  yang  semu.  Batin  juga
dipergunakan sebagai sifat keunggulan terhadap perbuatan lahir Suwarno, 2005: 84.  Kebatinan  ialah  suatu  ilmu  yang  menuju  ke  arah  penjelasan  tugas  hidup
dengan  sebaik-baiknya,  menuju  kepada  kesempurnaan.  Kebatinan  adalah  ilmu kesempurnaan yang mengajarkan bagaimana caranya. Batin adalah keadaan yang
abstrak, tidak nyata, yang tidak ditangkap dengan panca indra Sarwedi, 1965:9. Kita  bertolak  dari  definisi  Kebatinan  seperti  yang  dirumuskan  pada  konggres
Kebatinan  II  1956,  sebagai  berikut: “Kebatinan  adalah  sumber  asas  dan  sila
Ketuhanan  Yang  Maha  Esa,  untuk  mencapai  budi  luhur,  guna  mencapai