TUJUAN PENULISAN METODE PENULISAN

11

1. Kebatinan pada Umumnya

Sebelum masuk kedalam aliran Kebatinan sendiri, perlu dibahas pengetahuan umum yang terdapat dalam Kebatinan. Dengan demikian pengertian tentang Kebatinan akan menjadi jelas dan tidak akan di salah artikan dengan hal- hal yang negatif.

a. Pengertian Kebatinan

Dalam jiwa manusia ada kecenderungan kerinduan akan Tuhan, dari dalam diri manusia timbullah pertanyaan mengenai Tuhan. Pertanyaan asasi dalam setiap manusia itu mencapai jawabannya bukan dari diri manusia sendiri, melainkan mendengarkan dari Tuhan yang mewahyukan Diri. Disinilah peranan batin manusia sangat diandalkan dalam merasakan wahyu dari Tuhan. Kata Kebatinan akar katanya batin, berasal dari lafaz bahasa Arab, artinya yang di dalam hati, yang tersembunyi dan misterius. Batin dipakai untuk menunjukkan sifat, dengan sifat batin itu manusia merasa dirinya lepas dari segala yang semu. Batin juga dipergunakan sebagai sifat keunggulan terhadap perbuatan lahir Suwarno, 2005: 84. Kebatinan ialah suatu ilmu yang menuju ke arah penjelasan tugas hidup dengan sebaik-baiknya, menuju kepada kesempurnaan. Kebatinan adalah ilmu kesempurnaan yang mengajarkan bagaimana caranya. Batin adalah keadaan yang abstrak, tidak nyata, yang tidak ditangkap dengan panca indra Sarwedi, 1965:9. Kita bertolak dari definisi Kebatinan seperti yang dirumuskan pada konggres Kebatinan II 1956, sebagai berikut: “Kebatinan adalah sumber asas dan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, untuk mencapai budi luhur, guna mencapai 12 kesempurnaan hidup”. Konsep yang hampir sama dalam definisi Kebatinan lainya disampaikan oleh tokoh Kebatinan Soesilo sebagai berikut: “Kebatinan adalah bentuk usaha untuk mewujudkan dan menghayati nilai dan kenyataan rohani dalam diri manusia serta alamnya dan membawa orang kepada penemuan kenyataan hidup sejati serta pencapaian budi luhur dan kesempurnaan hidup” Rahmat, 1973:188. Kebatinan menegaskan bahwa satu-satunya sumber untuk pengakuan Tuhan adalah pengalaman batin manusia sendiri. Kebatinan sebagai pangkal perkembangan manusia, berasaskan budi luhur dan kesempurnaan hidup. Praktek Kebatinan adalah usaha untuk berkomunikasi dengan realitas asali. Sebagai cabang pengetahuan, Kebatinan mempelajari tempat manusia dalam dunia kosmos. Itu didasarkan atas adanya kesatuan yang hakiki diantara segala yang ada di semesta alam ini. Kebatinan melihat eksistensi manusia dalam susunan kosmologis, membuat hidup ini menjadi pengalaman religius dan berpartisipasi dalam kemanunggalan kehidupan Mulder, 1983: 22. Paham dasar Kebatinan mengatakan bahwa manusia terdiri dari sifat lahir dan sifat batin, kedua aspek ini saling berhubungan. Setiap yang ada berkewajiban moral untuk menciptakan harmoni antara aspek-aspek lahir dan aspek-aspek batin dari hidup ini. Dalam arti yang batin mengendalikanmenguasai yang lahir, dengan demikian hidup di dunia akan menjadi harmonis dan terkoordinasi dengan prinsip kesatuan asali kehidupan. Karena alasan ini masyarakat diatur agar dapat seimbang melalui tatakrama yang mengatur tingkah laku interpersonal, adat mengatur tingkah laku komunal, upacara agama dan praktek mistik mengatur