memahami konteks iklan, maka makna yang terdapat dalam teks metafora dapat ditelusuri.
A. Hakekat Bahasa
Bahasa bisa dilihat dari dua sudut pandang. Pertama, bahasa sebagai suatu tingkah laku manusia, yaitu sebagai satu bentuk tingkah sarana manusia
melakukan hal-hal tertentu terhadap yang lain dengan menggunakan bahasa. Bentuk tingkah laku ini kita namakan pemakaian. Kedua, bahasa adalah sarana
yang dipakai oleh manusia untuk saling berkomunikasi. Para pemakai bahasa adalah penutur dan pendengar, penulis dan pembaca DIK dan Kooij, 1994: 11.
Sudaryanto 1985: 168 menyatakan bahwa bahasa merupakan “sistem referensial” yang bersifat “representatif-referensial” jika bahasa dipandang dalam
kaitannya dengan “akal budi yang memikirkan segala sesuatu.” Adapun jika dipandang dalam kaitannya dengan proses penyampaian hasil-hasil kerja akal
budi, bahasa merupakan “alat komunikasi” yang bersifat “kooperatif- komunikatif.”
Menurut de Saussure dalam Widada, 2009: 13, bahasa adalah suatu sistem atau struktur tanda-tanda, karena itu, bahasa mempunyai satuan-satuan
yang bertingkat-tingkat, mulai dari fonem, morfem, kalimat, hingga wacana. Unsur-unsur dalam setiap tingkatan tersebut saling menjalin melalui cara tertentu
yang disebut dengan hubungan paradigmatik dan sintagmatik. Relasi atau hubungan-hubungan antarunsur dan tingkatan itulah yang sesungguhnya
membangun suatu bahasa; relasi menentukan nilai, makna, pengertian dari setiap unsur dalam bangunan bahasa secara keseluruhan.
Menurut Keraf 1991: 13, bahasa merupakan suatu satuan yang sistematik karena mengandung perangkat-perangkat dan kaidah-kaidah yang teratur.
Perangkat-perangkat kaidah tersebut adalah fonologi, morfologi, sintaks, dan semantik. Sistem atau perangkat kaidah-kaidah tersebut menentukan, misalnya,
kombinasi-kombinasi bunyi mana yang diperkenankan, serta dalam suasana mana kombinasi-kombinasi itu boleh muncul.
Jadi, bahasa merupakan sarana yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, yang didalamnya terdapat komponen-komponen dan struktur
tertentu yang bersifat kompleks, dan keseluruhannya bekerja secara sistematik untuk mencapai tujuan komunikasi yang diharapkan.
B. Fungsi Bahasa
Sepintas kilas bahasa tampak sebagai himpunan kata-kata, yakni berbagai nama-nama yang dihubungkan dengan benda, aktivitas, keadaan, dan sebagainya,
yang digunakan orang untuk berkomunikasi. Akan tetapi, menurut Saussure, bahasa tidaklah sesederhana itu. Lebih dari sekadar perbendaharaan kata-kata,
bahasa merupakan suatu sitem tanda, yakni suatu keterjalinan tanda-tanda menurut suatu aturan tertentu yang memungkinkan bahasa menjalankan fungsi
hakikinya sebagai sarana represantasi dan komunikasi Widada, 2009: 17. Menurut Jakobson, dalam Pelz, 2002: 33 fungsi bahasa dapat
digambarkan sebagai berikut.