Auf jeder Position die Idealbesetzung.

dengan satu tempat duduk untuk anak-anak dengan sabuk pengaman. Kenyamanan yang ditawarkan oleh Volkswagen Sharan dilengkapi dengan sistem keselamatan yang mendapatkan penilaian sempurna dari EURO NCAP. Kenyamanan-kenyaman tersebutlah yang digambarkan dalam iklan melalui metafora auf jeder Position die Idealbesetzung SEM. Metafora ini membandingkan kenyamanan dari penciptaan ruang gerak pemain melalui penempatan posisi dalam formasi, dengan kenyamanan yang diperoleh penumpang dari ruang gerak luas yang dimiliki oleh Volkswagen Sharan.

8. Verlädt bis zu sieben Torwarte.

Memuat hingga tujuh penjaga gawang. Satuan lingual yang mengandung ungkapan metaforis sepak bola dalam teks iklan ini adalah kata Torwarte. Kata tersebut termasuk ke dalam kelas kata nomina. Oleh karena itu, metafora yang terdapat dalam teks iklan ini termasuk ke dalam metafora nominatif. Kata Torwarte merupakan sebuah Kompositum yang terdiri dari dua kata, yaitu Tor dan Warte. Tor berarti ‘gawang’, sedangkan kata Warte berasal dari verba yang warten yang mengalami proses derivasi menjadi nomina. Verba warten berarti ‘menunggu, sedangkan nomina Warte berarti ‘penunggu’ atau ‘penjaga’. Jadi, kata Torwarte berarti ‘penjaga gawang’. Dalam teks iklan tersebut, subjek kalimat dielipskan sehingga meninmbulkan teka-teki HER. Akan tetapi, predikat dari kalimat tersebut yaitu kata verlädt menunjukkan bahwa subjek merupakan orang ketiga tunggal. Verlädt dalam bahasa Indonesia berarti ‘cukup’ atau ‘muat’. Jika teks tersebut diterjemahkan secara literal, maka arti dari kalimat tersebut adalah ‘sesuatu memuat hingga tujuh penjaga gawang’. Adapun ‘sesuatu’ yang dimaksud tentu saja adalah produk yang diiklankan dalam iklan tersebut, yaitu Volkswagen Touran. Volkswagen Touran merupakan MPV keluaran perusahaan Volkswagen yang memiliki kapasitas hingga tujuh orang. Dimensi panjang x lebar x tinggi Volkswagen Touran adalah 4.407 x 1.794 x 1.635 m dengan jarak sumbu roda sepanjang 2.678 m. MPV ini juga dilengkapi dengan metode lipat rata bangku. Untuk jok baris kedua dibagi dalam tiga bagian yang dapat dilipat dan bahkan dapat dilepas untuk storage yang lebih besar. Jok baris ketiga dapat dilipat ke dalam lantai dan tetap dapat mengakomodir penumpang dengan leluasa. https:ariefinm.wordpress.com20121114test- drive-volkswagen-touran-tsi-mesin-kecil-dengan-kemampuan-besar-kini- lebih-luas Dalam konteks ini, ungkapan metaforis Torwarte atau penjaga gawang digunakan untuk menggambarkan keleluasaan gerak pengguna Volkswagen Touran ketika berada di kabin mobil SEM, HER. Kilasan makna yang muncul dari penjaga gawang adalah fisik yang besar, kuat, tetapi lincah dalam pergerakannya. Kilasan makna tersebut digunakan untuk menunjukkan keunggulan Volkswagen Touran tersebut.

9. So fair war Sport noch nie.

Olah raga belum pernah seadil sejujur ini. Dalam metafora ini terdapat dua satuan lingual yang mengandung makna metaforis sepak bola, yaitu fair yang merupakan adjektiva dan Sport yang merupakan nomina. Adjektiva tersebut menduduki fungsi predikat sedangkan nominanya menduduki fungsi subjek. Oleh sebab itu, metafora ini merupakan metafora kalimatif, karena memiliki dua satuan lingual yang menduduki posisi yang berbeda dari segi sintaksisnya. Fair merupakan adjektiva yang digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari atau Umgangsprache KUL. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata fair berarti jujur atau adil. Menurut kamus dtv, makna figuratif dari kata fair setara dengan kata ehrlich dan anständig. Dalam kamus Langenscheidt, fair didefinisikan ‘ohne Tricks und so anständig, dass der andere keinen Schaden oder Nachteil hat ’. Secara literal metafora tersebut memberitahukan kepada pembaca bahwa olah raga belum pernah seadil atau sejujur ini sebelumnya. Di dalamnya tidak terdapat trik-trik atau tipuan-tipuan yang dapat menyebabkan kerugian di pihak orang lain. Makna tersebut muncul akibat hubungan antara kata fair yang berarti ‘adiljujur’, Sport yang berarti ‘olah raga ’,dan war... noch nie yang berarti ‘belum pernah’. Hubungan antara kata fair dan Sport menimbulkan suatu presuposisi bahwa dalam kejadian-kejadian seputar olah raga, diperlukan suatu perilaku yang adil dan jujur. Hal tersebut merupakan pemikiran yang sudah terbentuk di dunia olah raga yang dikenal dengan istilah fair play atau bermain adil di pihak wasit atau juri dan jujur di pihak pemain KUL, SIM. Selanjutnya, kedua kata tersebut memiliki hubungan dengan predikat “war … noch nie”. Predikat tersebut kemudian mengakibatkan antitesis dari realitas yang sudah terbentuk, yaitu ‘dalam olah raga diperlukan perilaku yang jujur dan adil’, seolah-olah menjadi ‘belum ada perilaku yang cukup jujur dan adil dalam olah raga ’ SIM. Makna yang terbentuk dari hubungan kata-kata tersebut membentuk sistem tanda tingkat pertama dari iklan. Makna tersebut memberikan kesan: aktivitas olah raga ini merupakan aktivitas yang di dalamnya terdapat perilaku yang paling jujur dan paling adil dari aktivitas-aktivitas olah raga sebelumnya, atau singkatnya: aktivitas olah raga ini merupakan aktivitas yang paling jujur dan adil. Di sini, makna yang ditimbulkan masih bersifat denotatif. Menurut Barthes, fotografi dapat menjadi bahan untuk semiotik tingkat dua. Dalam sistem tanda iklan ini, fotografi memberikan pertolongan pada teks iklan untuk membentuk makna konotasinya melalui hubungan