Teori Kognisi Teori-teori tentang Metafora

d. Klasifikasi Wahab

Wahab 1995: 72 mengklasifikasikan metafora berdasarkan segi sintaksisnya menjadi tiga kelompok, yaitu metafora nominatif, metafora predikatif, dan metafora kalimatif. Metafora nominatif merupakan metafora yang makna kiasnya terdapat pada nomina kalimat, baik yang berfungsi sebagai subjek, maupun nomina yang berfungsi sebagai objek. Jika makna kiasnya terletak pada nomina subjek, maka metafora tersebut disebut sebagai metafora subjektif. Jika makna kiasnya terletak pada nomina objek, maka metafora tersebut disebut sebagai metafora objektif. Dalam metafora predikatif, makna kias hanya terdapat pada predikat kalimat saja, sedangkan subjek dan komponen lain dalam kalimat itu menyatakan makna literal. Dalam metafora kalimatif, sebuah lambang kias yang dipakai tidak terbatas pada nomina dan predikat saja, tetapi mencakup keseluruhan unsur yang membentuk kalimat metaforis itu. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan klasifikasi Wahab untuk mendeskripsikan metafora yang ditemukan. Klasifikasi Wahab dipilih karena metafora yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari berbagai bentuk. Melalui klasifikasi tersebut, dapat dilihat apakah unsur ungkapan yang membentuk metafora berbentuk sebuah kata, frasa, maupun kalimat. Selain itu, klasifikasi tersebut juga dapat menunjukkan apakah metafora berwujud subjek, objek, predikat, atau keseluruhan unsur kalimat.

E. Iklan

Agustrijanto 2001: 7 mendefinisikan iklan sebagai bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk dan jasa kepada seseorangpembeli potensial; mempengaruhi dan bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan. Periklanan harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menarik minat konsumen, serta memiliki karakteristik tertentu dan persuasif sehingga konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan sesuatu tindakan sesuai dengan yang dinginkan pengiklan. Menurut Cook 1992: 5, periklanan adalah wacana terkemuka dalam masyarakat saat ini, dan kita hidup dalam masyarakat yang sudah terbangun dengan baik. Hal penting dari wacana periklanan adalah fungsi periklanan, yang mana fungsinya adalah selalu untuk mempengaruhi orang agar membeli produk tertentu. Menurut Kasali 1992: 82-83, tidak ada struktur baku untuk sebuah iklan. Meskipun demikian, kebanyakan iklan ditampilkan dalam struktur urutan berikut. 1 Headline Headline disebut juga kepala tulisan. Letaknya tidak selalu di bagian atas, tetapi bisa terletak di bagian paling bawah sebuah wacana iklan. Biasanya headline ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal agar mudah dibaca dan menarik sasaran. Headline merupakan kunci utama dalam menarik minat sasaran karena menyajikan gagasan penjualan secara lengkap, yang dimaksudkan untuk membawa orang kepada tema iklan. 2 Sub-Headline