42
g. Memiliki rasa tanggung jawab. h. Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi.
Berdasarkan  dari  beberapa  pendapat  diatas  dapat  disimpulkan bahwa  tujuan  bimbingan  pribadi  adalah  untuk  membantu  atau
membimbing  siswa  dalam menemukan,  memahami  dan  memecahan
masalah  pribadi  siswa,  serta    dapat  mengembangkan  kemampuan siswa  tersebut dapat melakukan penyesuaian dengan norma yang ada
disekelilingnya.
3. Bimbingan Pribadi dalam Bimbingan dan Konseling
Pendidikan  yang  bermutu  merupakan  salah  satu  unsur  penting dalam  perkembangan  suatu  bangsa.  Pandangan  mengenai  pendidikan
yang bermutu menurut Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan 2010: 4  ialah  Pendidikan  yang  mengintegrasikan  tiga  bidang  kegiatan
utamanya secara sinergi yaitu bidang administratif dan kepemimpinan, bidang  instruksional  dan  kurikuler  serta  pembinaan  siswa  atau
Bimbingan dan Konseling. Pengertian bimbingan sendiri menurut Uman Suherman 2007:
10  adalah  proses  bantuan  kepada  individu  konseli  sebagai  bagian dari  program  pendidikan  yang  dilakukan  oleh  tenaga  ahli  konselor
agar  individu  konseli  mampu  memahami  dan  mengembangkan potensinya  secara  optimal  sesuai  dengan  tuntutan  lingkungannya.
Hampir  sama  dengan  pendapat  di  atas  Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan 2009:  6  juga  mengungkap  pengertian  bimbingan  adalah
43
helping yang  identik  dengan  “aiding,  assisting, atau availing,” yang berarti  bantuan  atau  pertolongan.  Pendapat  lain  yang  mengemukakan
penegrtian bimbingan adalah Shertzer dan Stone dalam Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan 2009:  6  bimbingan  merupakan  proses
pemberian  bantuan  kepada  individu  agar  mampu  memahami  diri  dan lingkunganya.  Jadi  dari  pengertian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa
bimbingan  merupakan  proses  pemberian  bantuan  kepada  individu, supaya  individu  tersebut  dapat  memahami  dirinya,  sehingga  ia
sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan kadaan lingkungannya.
Sementara  itu  pengertian  konseling  menurut Uman Suherman 2007:  16  mengartikan  konseling  sebagai  salah  satu  hubungan  yang
bersifat  membantu agar klien  dapat  tumbuh  ke  arah  yang  dipilihnya juga  agar  dapat  memecahkan  masalah-masalah  yang  dihadapinya.
Pendapat lain  yang mengungkap konseling adalah Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan 2009:  45,  konseling  adalah  proses helping atau
bantuan dari konselor helper kepada konseli, baik melalui tatap muka maupun  media  cetak  maupun  elektronik,  internet  atau  telepon,  agar
klien  dapat  mengembangkan  potensi  dirinya  atau  memecahkan masalahnya,  sehingga  berkembang  menjadi  seorang  pribadi  yang
bermakna, baik bagi dirinya sendiri, maupun orang lain, dalam rangka mencapai  kebahagiaan  bersama.  Sedangkan  menurut  Syamsu Yusuf
dan A. Juntika Nurihsan 2009: 9 konseling adalah salah satu bentuk
44
hubungan  yang  bersifat  membantu.  Makna  bantuan  di  sini  yaitu sebagai  upaya  untuk  membantu  orang  lain  agar  ia  mampu  tumbuh
kearah  yang  dipilihnya  sendiri,  mampu  memecahkan  masalah  yang dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-krisis yang dialami dalam
kehidupannya. Dari  pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  bimbingan
dan  konseling  merupakan  proses  pemberian  layanan  bantuan  dalam upaya  mencapai  perekembangannya  yang  optimal,  melalui  interaksi
yang sehat dengan lingkungannya. Bimbingan  dan  konseling  sendiri  memiliki  tujuan  menurut
Winkel  dan  Hastuti  2010:  32-36  tujuan  bimbingan  dan  konseling yaitu  agar  individu yang  dilayani  mampu  menghadapi  semua  tugas
perkembangan  hidupnya  secara  sadar  dan  bebas,  mewujudkan kesadaran  dan  kebebasan  itu  dalam  membuat  pilihan-pilihan  secara
bijaksana,  serta  berhasil  mengatur  kehidupannya  sendiri  secara bertanggunga  jawab.  Sementara  itu  menurut  Syamsu Yusuf dan A.
Juntika Nurihsan 2009:  7-9  tujuan  bimbingan  dan  konseling  adalah mencapai  perkembangan  yang  sesuai  dengan  potensi  dan  sistem  nilai
tentang  kehidupan  yang  baik  dan  benar  serta  mampu  mengadakakan perubahan  perilaku  pada  diri  konseli  sehingga  memungkinkan
hidupnya lebih produktif dan memuaskan. Dari  beberapa  pengertian  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa
tujuan  dari  bimbingan  konseling  ialah  membantu  individu  supaya
45
mampu  menghadapi  semua  tugas  perkembangan  hidupnya,  mampu mengambil  keputusan  yang  penting  bagi  dirinya,  serta  bertanggung
jawab terhadap akibat dari tindakan-tindakannya. Dilihat dari masalah individu, ada empat jenis bimbingan yaitu
bimbingan  akademik,  bimbingan  pribadi,  bimbingan  sosial,  dan bimbingan  karir. Terkait  dengan  program  pemberian  layanan  bantuan
kepada peserta didik siswa dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal.
Bimbingan  dan  konseling  pribadi  merupakan  proses  bantuan untuk  memfasilitasi  siswa
agar memiliki  pemahaman  tentang
karakteristik  dirinya,  kemampuan  mengembangkan  potensi  dirinya, dan  memecahkan  masalah-masalah  yang  dialaminya  SyamsuYusuf
dan A. Juntika Nurihsan, 2009: 53. Sementara itu pendapat lain yang mengungkap  bimbingan  dan  konseling  pribadi  yaitu  Syamsu Yusuf
dan A. Juntika Nurihsan 2009:  11  bimbingan  dan konseling  pribadi merupakan  bimbingan  untuk  membantu  para  individu  dalam
memecahkan  masalah  pribadi.  Sementara  itu  menurut  Winkel  dan Hastuti  2010:  118  bimbingan  pribadi  berarti  bimbingan  dalam
mengahadapi  keadaan  batinnya  sendiri  dan  mengatasi  berbagai berbagai  pergumulan  dalam  batinnya  sendiri,  dalam  mengatur  sendiri
di  bidang  kerohanian,  perawatan  jasmani,  pengisiaan  waktu  luan  dan sebagainya.  Jadi  dari  beberapa  pengertian  tersebut  bimbingan  pribadi
adalah  pelayanan  bantuan  kepada  individu  dalam  memecahkan
46
masalah  pribadi    seperti  penyesuaian  diri,  mengatur  sendiri  di  bidang kerohanian serta yang mengenai batin individu itu sendiri.
4. Implikasi  Penggunaan  Media  Komik  Sebagai  Media  Bimbingan dan konseling