Keadaan Sosial Ekonomi Kependudukan

127 Danau Toba untuk Kawasan Budidaya Tanaman Semusim seluas 13.294,99 Ha atau 5,04 dari luas wilayah, terdiri dari Kawasan Budidaya Lahan Kering, Kawasan Budidaya Lahan Basah, Kawasan Potensi Lahan Basah. Kawasan Penyangga Kawasan penyangga dipelihara untuk menjamin kelestarian kawasan lindung. Adapun arahan fungsi Kawasan Penyangga pada DTA Danau Toba adalah seluas 112.129,17 Ha atau 42,50 dari luas wilayah. Adapun rincian klasifikasi fungsi kawasan pada Sub DAS DTA Danau Toba disajikan pada Tabel 13.

4.4. Keadaan Sosial Ekonomi Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah Sub DAS DTA Danau Toba berdasarkan data dari Kabupaten dalam Angka Tahun 2004 Kabupaten Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Karo, Dairi dan Kabupaten Simalungun sebanyak 396.243 jiwa, terdiri dari laki-laki 196.121 jiwa dan perempuan 200.122 jiwa, dengan angka sex ratio penduduk di wilayah ini adalah sebesar 0,98, yang berarti bahwa setiap 1.000 orang penduduk wanita terdapat 980 orang penduduk berjenis kelamin laki-laki. lampiran 3. a. Penduduk Menurut Kelas Umur Keadaan jumlah penduduk berdasarkan kelas umur diwilayah Sub DAS DTA Danau Toba adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 128 - Penduduk pada kelas umur 0-14 Tahun adalah sebanyak 155.229 jiwa atau 39,18 dari total jumlah penduduk. - Penduduk pada kelas umur 15 - 54 Tahun adalah sebanyak 200.896 jiwa atau 50,70 dari total jumlah penduduk. - Penduduk pada kelas umur 55 Tahun adalah sebanyak 40.118 jiwa atau 10,12 dari total jumlah penduduk. Berdasarkan data tersebut diatas bahwa jumlah penduduk diwilayah DTA Danau Toba sebesar 50,70 merupakan penduduk yang berada pada kelompok usia produktif lampiran 4. b. Kepadatan Penduduk Apabila jumlah penduduk dikaitkan dengan luas wilayah, maka akan diperoleh kepadatan geografis. Di wilyah Sub DAS DTA Danau Toba Kepadatan geogratis adalah 121,17 jiwaKm 2 . Berdasarkan pada kriteria Direktorat BANGDES tentang ambang batas kepadatan penduduk yang diperkenankan adalah 300 orangKm 2 , maka kepadatan penduduk Km 2 di Kabupaten Toba Samosir, Dairi, Karo, Simalungun, Tapanuni Utara, Humbang Hasundutan dan Samosir masih berada pada ambang batas yang diperkenankan. Sedangkan kepadatan agraris Man-Land Ratio yang memperlihatkan perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan pertanian pada wilayah DTA Danau Toba ternyata masih menunjukkan nilai yang relatif kecil dengan kata lain bahwa, daya dukung lahan pertanian terhadap jumlah penduduk Universitas Sumatera Utara 129 masih cukup potensial sebagai sumber penghidupan, dengan nilai rata-rata Man-Land Ratio ML-R sebesar 2,7 Jiwahektar, dimana kurang dari 7 oranghektar. Tabel 13. Luas Arahan Klasifikasi Fungsi Kawasan Di Wilayah Sub DAS DTA Danau Toba di rinci dalam Sub-Sub DAS. Klasifikasi Fungsi Kawasan Hektar No. SUB SUB DAS Kawasan Lindung Kawasan Penyangga Kawasan BDTT Kawasan BDTS JUMLAH 1 Arun 197,81 6.313,57 6.931,20 223,14 13.665,72 2 B. Sigumbang 26,52 5.632,67 1.191,67 25,48 6.850.86 3 Binanga Bolon 5,13 3.630,06 2.000,36 - 5.635,53 4 Bodang 4.178,51 4.702,64 488,68 - 9.369,84 5 Bolon 1.044,73 7.454,19 5.689,60 3.360.95 14.188,52 6 Gopgopan 1.957,85 4.748,51 1.065,99 - 7.772,35 7 Guluan - 4.049,91 6.216,21 204.22 10.266,12 8 Halian 1.362,26 7.675,49 2.874,41 710,76 12.622,93 9 Haranggaol 1.723,91 3.133,37 3.339,67 - 8.196,95 10 Mandosi 2.235,20 12.715,24 6.712,03 2.426,63 21.662,47 11 Naborsahon 2.597,98 4.475,01 3.486,10 - 10.559,08 12 Parembakan 2.888,49 2.917,02 4.834,41 779,85 20.639,91 13 Pulau Kecil 53,48 501,76 46,81 - 602,05 14 Ringgo 3.196,31 2.288,37 2.355,25 - 7.839,92 15 Sigumbang 2.332,33 4.524,12 2.406,01 - 9.262,47 16 Silabung 14,86 3.218,28 2.675,55 - 5.908,69 17 Silang 1.710,11 7.020,94 32.659,09 3.469,20 41.390,14 18 Simala 539,47 4.739,06 556,55 - 5.835,08 19 Simaratuang 1.352,39 4.171,06 3.825,86 - 9.349,32 20 Simare 533,90 5.961,55 4.037,38 1 .307,90 10.532,82 21 Siparbue 701,18 2.212,95 2.871,15 326,57 5.785,27 22 Sitiung-Tiung 3.385,37 2.320,28 1 18,08 47,86 5.823,73 23 Sitobu 1.533,40 3.934,70 1.708,16 - 7.276,27 24 Situnggaling 2.581,11 1.183,42 252,65 - 4.017,17 25 Tongguran 1.627,89 4.311,55 2.544,65 - 8.484,10 26 Tulas 3.333,78 2.817,64 4.255,39 412,48 10.406,61 JUMLAH 41.114,11 112.129,17 105.142,86 13.294,99 263.844,12 Sumber : RTL DTA Danau Toba BPDAS Asahan Barumun 2006. Universitas Sumatera Utara 130 Gambaran umum kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah dan luas lahan pertanian di wilayah Sub DAS DTA Danau Toba sebagaimana disajikan pada Tabel 14. Tabel 14. Jumlah Penduduk, Kepadatan Geografis dan Kepadatan Agraris Man- Land Ratio di Wilayah Sub DAS DTA Danau Toba Tahun 2006. Luas Wilayah Kepadatan Penduduk No Kabupaten Geografis Km 2 Agraris Ha Jumlah Penduduk Geografis JiwaKm 2 Agraris JiwaHa 1 2 3 4 5 6 7 1. Toba Samosir 739,9 36.852,53 133.156 180 3,61 2. Samosir 1417 64.153 128.315 90,56 2.00 3. Tapanuli Utara 151,66 8934 17.208 113,46 1,93 4. Humbang Hasundutan 324.17 27.930 41 .388 127,67 1,48 5. Karo 40,5 2.390 7050 174,07 2,95 6. Dairi 1 70,68 5.104 17.613 103,19 1,74 7. Simalungun 426,28 31.957 51.513 120,84 1,61 Jumlah 3.270,00 182.331,16 396.243 121,17 2,17 Sumber: 1. Kabupaten, Toba Samosir, Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Dairi dan Simalungun Dalam Angka Tahun 2006. 2. Hasil Analisis BP DAS AsahanBarumun Tahun 2008. Keadaan Tenaga Kerja Laju pertumbuhan Jumlah penduduk pada suatu wilayah dengan daya dukung lahan yang masih memungkinkan berkembang merupakan hal yang positif, karena pertambahan Jumlah penduduk tersebut akan meningkatkan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam lainnya yang masih potensial. Namun apabila Jumlah penduduk tersebut ternyata adalah penduduk yang tidak dan belum produktif, maka laju pertumbuhan penduduk tersebut akan menjadi beban pembangunan wilayah yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 131 Mengacu kepada kriteria yang dikeluarkan Direktorat BANGDES dan Biro Pusat Statistik tentang batas usia produktif adalah usia 15 tahun sampai 55 tahun dan usia tidak produktif adalah penduduk yang berusia 0 sampai 14 tahun dan diatas 55 tahun, maka jumlah tenaga produktif diwilayah DTA Danau Toba adalah sebanyak 200.896 jiwa sedangkan jumlah penduduk tidak produktif sejumlah 195.347 jiwa. Selanjutnya berdasarkan kepada jumlah tenaga kerja produktif akan diketahui beban tanggungan tenaga kerja produktif, kerapatan tenaga kerja geografis dan kerapatan tenaga kerja agraris. Mengenai keadaan beban tanggungan tenaga kerja non produktif adalah sebesar 97,24 , artinya bahwa setiap 100 orang tenaga kerja produktif menanggung beban kehidupan tenaga kerja non produktif sebanyak 97 orang termasuk dirinya sendiri. Kerapatan tenaga kerja produktif geografis sebesar 61,44 JiwaKm 2 dan kerapatan tenaga kerja produktif agraris sebesar 1,10 JiwaHa, yang berarti bahwa setiap 1 satu orang tenaga kerja produktif masih dapat mengerjakan lahan pertanian seluas 1 satu hektar. Mengenai beban tanggungan usia produktif, kerapatan tenaga kerja produktif, geografis dan agraris di wilayah DTA Danau Toba disajikan pada tabel 15. Universitas Sumatera Utara 132 Tabel 15. Keadaan Beban Tanggungan Usia Produktif, Kerapatan Tenaga Kerja Produktif Geografis dan Agraris di Wilayah Sub DAS DTA Danau Toba. Luas Lahan Ha Tenaga Kerja Jiwa Kerapatan Tenaga Kerja Produktif No Kabupaten Geografi s Agraris Produkif Non Produktif Beban Tanggung an Usia Produktif Geografis Agraris 1 Toba Samosir 739,9 36.852,53 65.912 67.244 101,99 89,08 1,79 2 Samosir 1.417,00 64.153 64.737 63.578 98,21 45,68 1,01 3 Tapanuli Utara 151,66 8.934,00 8.141 9.067 111,37 53,7 0,91 4 Humbang Hasundutan 324, 1 7 27.930,00 19.473 21.915 1 1 2,54 60,1 0,7 5 Karo 40,5 2.390,00 3.574 3.476 97,25 88,25 1,5 6 Dairi 170,68 5.104,00 8.484 9.129 107,6 49,71 1,66 7 Simalungun 426,28 31.957,00 30.573 20.940 68,5 71,73 0,96 Jumlah 3.270,00 182.331,1 6 200.896 195.347 97,24 61,44 1,1 Sumber: Hasil Analisis BP DAS AsahanBarumun Tahun 2008. Mata Pencaharian Sebagian besar mata pencaharian penduduk di DTA Danau Toba bergerak disektor pertanian 51.252 Jiwa 36 , baik sebagai pemilik, penggarap maupun buruh tani, sedangkan jenis mata pencaharian lainnya adalah pegawai negeri, pertukangan, Pedagang, lndustri, Angkutan, perdagangan dan lain-lain lampiran 5. Berdasarkan tabel 15 tersebut dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk yang bekerja adalah disektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa tipologi wilayah DTA Danau Toba adalah pertanian. Dari data tersebut menunjukkan pula bahwa sektor pertanian yang utama adalah pertanian lahan kering, karena luas pertanian lahan kering adalah 117.077,20 hektar 44,37. Universitas Sumatera Utara 133 Walaupun sektor pertanian merupakan sektor utama sebagai sumber pendapatan utama penduduk, tetapi belum memberikan tingkat pendapatan yang memadai. Keadaan ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk yang mempunyai pekerjaan tambahan diluar sektor pertanian seperti perikanan, pariwisata dll.

4.5. Pemilikan Lahan dan Penggunaan Lahan