125 Keterangan :
HSA : Hutan Suaka Alam HL
: Hutan Lindung HP : Hutan Produksi
HPT : Hutan Produksi Terbatas HK : Hutan Konservasi
4.3. Arahan Klasifikasi Fungsi Kawasan
Sesuai dengan Peta Arahan Pengelolahan Kawasan Budidaya dan Non Budidaya pada Rencana Struktur Tata Ruang Propinsi RSTRP Surnatera Utara,
fungsi lahan di bagi dua yaitu Kawasan Budidaya dan Non Budidaya. Kawasanan budidaya yang ada di wilayah Sub DTA Danau Toba terdiri dari kawasan Budidaya
Perkebunan, Kawasan Budidaya Lahan Kering, Kawasan Budidaya Lahan Basah. Sedangkan Kawasan Non Budidaya yang ada di wilayah Sub DTA Danau Toba
terdapat Kawasan Hutan Lindung, Kawasan Hutan Produksi. Dalam Arahan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi
Tanah RTL RLKT Sub DAS DTA Danau tersebut di kelompokkan menjadi 4 empat kelompok kawasan sebagai berikut:
Kawasan Lindung
Kawasan lindung diarahkan untuk pelestarian sumber daya fisik tanah, iklim sumber daya air dan biologi flora dan fauna. Pada beberapa lokasi didalam
kawasan hutan lindung ditemukan adanya kantong-kantong enclave berupa pemukiman dan usaha budidaya tanaman pertanian yang seyogyanya tidak
Universitas Sumatera Utara
126 diperbolehkan lagi bila ditinjau dari sudut fungsi lindung kawasan. Pada waktu yang
akan datang hal seperti itu tidak boleh lagi diperluas. Enclave pemukiman dan usaha budi daya tanaman pertanian yang ada pada
kawasan lindung perlu diawasi dan dibimbing agar tidak merusak lingkungan serta usaha budidayanya menerapkan prinsip dan teknik konservasi. Bagian dari kawasan
lindung yang telah mengalami kerusakan atau telah sampai pada kondisi kritis, ditanggulangi dengan upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah seperti metoda
vegetatif dan metoda teknik sipil, pencegahan kebakaran hutan dan lahan, pengamanan hutan dan sebagainya.
Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan
Kawasan budidaya tanaman tahunan diarahkan pemanfaatannya bagi kebutuhan masyarakat setempat sesuai dengan daya dukung sumberdaya alam yang ada
khususnya pemanfaatan lahan untuk budidaya tanaman keras seperti perkebunan karet dan lain-lain. Arahan klasifikasi fungsi kawasan pada DTA Danau Toba untuk
Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan seluas 105.142,86 Ha atau 39,86 dari luas wilayah, terdiri dari kawasan perkebunan dan kawasan potensi lahan perkebunan dan
tanaman kehutanan.
Kawasan Budidaya Tanaman Semusim
Pemanfaatan kawasan ini untuk berbagai tujuan seperti pertanian, perikanan, peternakan, pemukiman dan sebagainya dan didalam pengelolaan lahan diharapkan
tetap berpedoman pada prinsip konservasi tanah. Arahan fungsi kawasan pada DTA
Universitas Sumatera Utara
127 Danau Toba untuk Kawasan Budidaya Tanaman Semusim seluas 13.294,99 Ha atau
5,04 dari luas wilayah, terdiri dari Kawasan Budidaya Lahan Kering, Kawasan Budidaya Lahan Basah, Kawasan Potensi Lahan Basah.
Kawasan Penyangga
Kawasan penyangga dipelihara untuk menjamin kelestarian kawasan lindung. Adapun arahan fungsi Kawasan Penyangga pada DTA Danau Toba adalah seluas
112.129,17 Ha atau 42,50 dari luas wilayah. Adapun rincian klasifikasi fungsi
kawasan pada Sub DAS DTA Danau Toba disajikan pada Tabel 13.
4.4. Keadaan Sosial Ekonomi Kependudukan