Pemilikan Lahan dan Penggunaan Lahan Tingkat Pendidikan

133 Walaupun sektor pertanian merupakan sektor utama sebagai sumber pendapatan utama penduduk, tetapi belum memberikan tingkat pendapatan yang memadai. Keadaan ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk yang mempunyai pekerjaan tambahan diluar sektor pertanian seperti perikanan, pariwisata dll.

4.5. Pemilikan Lahan dan Penggunaan Lahan

Luas lahan pertanian yang digarap oleh penduduk pada Sub DAS DTA Danau Toba rata-rata kepemilikannya adalah 1,34 Ha per Kepala Keluarga, yang terdiri dari lahan sawah seluas 0,15 Ha dan lahan kering seluas 1,19 Ha. Rata-rata luas pemilikan lahan tiap keluarga di wilayah Sub DAS DTA Toba, disajikan pada tabel 16. Tabel 16 . Keadaan Rata-rata Pemilikan Lahan Tiap Keluarga di Wilayah Sub DAS DTA Danau Toba yang Diirinci dalam Kabupaten. Luas Rata-Rata Pemilikan Lahan Ha No Kabupaten Lahan BasahSawah Lahan Kering Jumlah Ha 1. Toba Samosir 0,40 0,97 1,37 2. Samosir 0,12 2,08 2,20 3. Tapanuli Utara 0,18 0,94 1,12 4. Humbang Hasundutan 0,38 1,85 2,23 5. Karo - 0,58 0,58 6. Dairi - 0,84 0,84 7. Simalungun - 1,05 1,05 Sumber: Analisis data Primer Balai DAS AsahanBarumun Tahun 2008. 4.6. Sarana Pendidikan Pendidikan berperan sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana Universitas Sumatera Utara 134 pendidikan merupakan upaya yang penting dalam pembangunan suatu daerah. Tingkat pendidikan petani sangat menentukan kemampuannya dalam menyerap dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tingkat pendidikan akan mempengaruhi sikap dan perilaku petani dalam merespon program-program pembangunan, termasuk program rehabilitasi lahan dan konservasi tanah. Sarana pendidikan formal seperti Sekolah Dasar di Sub DAS DTA Danau Toba dapat dikatakan sudah memadai. Sarana pendidikan yang ada di wilayah Sub DAS DTA Danau Toba baik swasta maupun negeri sebanyak 893 Unit yang terdiri dari bangunan Sekolah Dasar 691 Unit, bangunan SLTPSederajat 117 Unit, dan Bangunan SLTASederajat 83 Unit dan Perguruan Tinggi sebanyak 2 dua unit. Berdasarkan data tersebut diatas dapat dikatakan bahwa sarana pendidikan yang ada di wilayah Sub DAS DTA Danau Toba cukup memadai lampiran 6.

4.7. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan analisis data primer diketahui bahwa penduduk di wilayah DTA Danau Toba pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang masih rendah, karena pada umumnya generasi muda yang tingkat pendidikannya relatif tinggi pergi merantau. Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan masyarakat dalam upaya rehabilitasi lahan dan konservasi tanah. Sementara itu partisipasi pada kursus-kursus pertanian dan konservasi lahan yang dilaksanakan oleh petugas lapangan masih sangat rendah. Faktor-faktor penyebab rendahnya minat petani terhadap kursus konservasi tanah dan pertanian karena rnereka menganggap bahwa kondisi lahan yang sempit Universitas Sumatera Utara 135 dan kritis kemungkinan ditingkatkan produktifitasnya sangat kecil, selain itu juga mereka menganggap bahwa biaya pelaksanaan rehabilitasi lahan dan konservasi cukup mahal dan kecil sekali kemungkinannya dapat ditanggung oleh petani jika tidak ada bantuan dari pihak lain. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat petani untuk mengikuti kursus dan pelatihan adalah karena jadwal pelatihan waktunya bersamaan dengan kegiatan sehari-hari petani. Memperhatikan keadaan tersebut, maka upaya merubah sikap kearah yang diharapkan harus diawali dengan meningkatkan motivasi petani pada usaha taninya atau memberikan keyakinan bahwa usaha tani yang selama ini dilakukan dapat memberikan keuntungan yang layak apabila dilaksanakan dengan rnenggunakan teknologi yang tepat; misalnya pertanian kopi dengan teknik konservasi tanah yang murah tapi efektif berupa pembersihan sebagian lahantapak pohon kopi dan tetap membiarkan gulma diantara pohon kopi untuk mengurangi limpasan permukaan dan memperkecil erosi tanah.

4.8. Sarana dan Prasarana Transportasi