Keadaan Biofisik DTA Danau Toba Letak dan Luas

IV. KEADAAN UMUM LOKASI

3.1. Keadaan Biofisik DTA Danau Toba Letak dan Luas

Daerah Tangkapan Air DTA Danau Toba meliputi 7 tujuh kabupaten yaitu Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi dan Karo. Secara geografis DTA Danau Toba terlelak pada posisi 2° 10 00 LU sampai dengan 03° 00 00 LU dan 98° 24 00 BT sampai dengan 99° 2000 81. Berdasarkan pengukuran secara digitasi yang mempergunakan peralatan Geographic Information System GIS, luas DTA Danau Toba adalah sekitar 379.846,41 Ha, dengan rincian luas danau 116.002,26 Ha atau 30,54 dan luas daratan sekitar 263.844,15 Ha atau 69,46 . Berdasarkan data dari Balai Pengelolaan DAS BPDAS Asahan Barumun, DTA Danau Toba terbagi kedalam 26 Sub DAS dan di tengah danau terdapat Pulau Samosir yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap keberadaan air danau tersebut. Pada daratan pulau Sumatera terdapat 18 Sub DAS dengan luas 200.509,10 Ha 76 dari luas DTA Danau Toba, dan didalam Pulau Samosir terdapat 8 Sub DAS dengan luas sekitar 63.335,05 Ha 24 dari luas total DTA Danau Toba seperti disajikan pada Tabel 8. Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Pembagian Sub-Sub DAS pada DTA Danau Toba No Nama Sub DAS Luas Ha Persen A. Luar Danau Toba 1 A. Pulau Kecil P.Sibandang 602,05 0,23 2 A. Tulas 10.406,81 3,94 3 A. Ringgo 7.839,93 2,97 4 A. Sigumbang 9.262,47 3,51 5 A. Haranggaol 8.196,96 3,11 6 A. Situnggaling 4.017,17 1,52 7 A. Naborsahon 10.559,09 4,00 8 B. Tongguran 8.484,10 3,22 9 A. Gopgopan 7.772,35 2,95 10 A. Mandosi 21.662,47 8,21 11 A. Bolon 14.188,52 5,38 12 A. Simare 10.532,82 3,99 13 B. Halian 12.622,93 4,78 14 A. Sitobu 7.176,27 2,72 15 B. Siparbue 5.785,28 2,19 16 A. Silang 41.390,13 15,69 17 L. Perembakan 10.639,92 4,03 18 B. Bodang 9.369,84 3,55 Jurnlah A 200.509,10 76 B. Pulau Samosir 1 B. Sitiung-tiung 5.823,73 2,21 2 B. Simaratuang 9.349,32 3,54 3 B. Arun 13.665,72 5,18 4 B. Simala 5.835,08 2,21 5 B. Sigumbang 6.850,86 2,6 6 Binanga Bolon 5.635,53 2,14 7 B. Silabung 5.908,69 2,24 8 B. Guluan 10.266,12 3,89 Jumlah B 63.335,05 24 Jumlah A + B 263.844,15 100 Sumber: 1. Peta Digital Rupa Bumi Skala 1 : 50.000 Tahun 1998 2. HasiAnalisis Digitasi GIS menggunakan software ArcView Universitas Sumatera Utara Iklim Keadaan curah hujan di wilayah DTA Danau Toba berdasarkan data yang dikumpulkan selama kurun waktu + 10 tahun yaitu dan tahun 1995 sampai dengan tahun 2005 dari stasiun pengamatan curah hujan yang ada disekitar wilayah DAS DTA Danau Toba dapat diketahui rata-rata curah hujan tahunan adalah sebagai berikut Stasiun Pengamatan Curah Hujan Parapat 2.222 mmtanun, Gabe Hutaraja 2.182 mmtahun, dan Stasiun Sitinjo 1.819 mmtahun lampiran 1. DTA Danau Toba Sub DAS Aek Silang terletak pada daerah pegunungan dengan ketinggian 900 – 1.850 m diatas permukaan laut sehingga curah hujan yang turun pada daerah ini sering sekali hanya butiran-butiran halus drizzle tetapi berlangsung cukup lama berhari-hari dengan periode musim hujan terjadi pada bulan November – Pebruari, dan periode musim kemarau pada bulan Mei - Oktober. Berdasarkan iklim Oldeman , pada umumnya DTA Danau Toba masuk dalam iklim D dan E yang berati bulan basah hanya antara 3 – 4 bulan berturut-turut dan kurang dari 3 bulan seperti terlihat pada gambar 9. Sesuai kriteria iklim Oldeman bulan basah adalah apabila curah hujan lebih dari 200 mm. Kondisi topografi yang bevariasi antara dataran ±900 m dpl di wilayah hilir dan perbukitanpegunungan diwilayah hulu DAS ±1.450 m dpl menyebabkan beragamnya curah hujan yang turun di daerah ini. Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Peta Iklim DTA danau Toba Danau Toba merupakan danau terluas di Indonesia yang telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik, irigasi dan lain-lain. Sebelum adanya pembangunan pemanfaatan air Danau Toba sistem bendungan Siruar, volume air tahunan Danau Toba mencapai 1,10-1,65 milyar m 3 , sedangkan pada perencanaan pemanfaatan air danau untuk pembangkit listrik diperlukan volume air sebesar 2,86 milyar m 3 per tahun, maka timbullah masalah keseimbangan tata air Danau Toba. Untuk itu telah direncanakan pemakaian airnya seoptimal mungkin dengan mempertahankan elevasi danau tertinggi tidak melampaui 905,8 m dan tidak dibawah 902,4 m. Fluktuasi tinggi muka air Danau Toba setiap tahunnya + 1,5 m tetapi pada akhir tahun 1980-an sempat mencapai penurunan 2,5 meter sehubungan mulai beroperasinya pembangkit listrik tenaga air PLTA Asahan. Universitas Sumatera Utara Menurut Sastromijoyo 1990, ada 202 sungai yang mengalir ke dalam danau Toba tetapi hanya 70 sungai saja yang tetap mengalir sapanjang tahun dengan debit yang sangat fluktuatif. Penurunan jumlah air yang masuk ke danau Toba untuk beberapa periode waktu adalah sebagai berikut : - Periode 1920 – 1932, Rata-rata air masuk 110,4 m3detik - Periode 1957 – 1975, Rata-rata air masuk 104,4 m3detik - Periode 1976 – 1988, Rata-rata air masuk 90 m3detik. Perubahan penggunaan lahan diyakini merupakan salah satu faktor penting penyebab penurunan pasokan air tersebut. Bendungan pengatur Siruar berfungsi sebagai penyimpanan air pada musim hujan, sampai elevasi muka air Danau Toba 905,8 m dari muka laut, untuk mendapatkan Debit Q yang dibutuhkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Asahan sebesar 106 m 3 detik. Pada musim kemarau debit Q tersebut didapat dengan menurunkan muka air Danau Toba sampai dengan ketinggian minimal 902,4 m dari muka laut. Adapun Neraca Air dan tinggi muka air dapat dilihat pada lampiran 2. Universitas Sumatera Utara Jenis Tanah Jenis tanah yang terdapat di DTA Danau Toba adalah seperti pada tabel 9 dibawah ini. Tabel 9. Jenis Tanah di DTA D. Toba Menurut Klasifikasi USDA No Jenis Tanah Luas Ha 1. Dystrandepts 1.382,55 0,53 2. Dystrandepts, Hydrandepts 18.409,42 7,04 3. Dystropepts, Humitropepts 8.201,09 3,13 4. Dystropepts, Eutropepts 1.150,32 0,44 5. Dystropepts, Hapludults 1.613,98 0,62 6. Dystropepts, Humitropepts 9.572,82 3,66 7. Eutropepts, Dystropepts, 50.400,91 19,29 8. Eutropepts, Dystropepts,Tropaquepts 15.243,55 5,83 9. Flupaquepts, Eutropepts 5.901,08 2,26 10. Hapludalfs, Dystropepts, Kandiudox 1.302,42 0,50 11. Humitropepts, Eutropepts 5.684,02 2,17 12. Humitropepts,Troporthents,Hydrandepts 2.138,89 0,82 13. Hydrandepts, Andaquepts, Dystrandepts 34.281,89 13,10 14. Hydrandepts, Andaquepts, Troposaprists 8.358,67 3,19 15. Hydrandepts, Dystrandepts 8.573,77 3,28 16. Hydrandepts, Dystrandepts, Troporthods 46.739,09 17,86 17. Hydrandepts, Dystrandepts Troposaprists, Andaquepts 6.127,51 2,37 18. Hydrandepts, Humitropepts 842,36 0,32 19. Hydrandepts, Rocks, Dystrandepts 810,10 0,31 20. Tropaquepts, Tropopsamment, Flupaquents 31.704,98 12,12 21. Tropohemists, Andaquepts 3.219,91 1,23 Jumlah 261.659,33 100,00 Kesuburan Tanah Kesuburan tanah merupakan salah satu pendukung produktifitas tanah yang berperan dalam proses produksi tanaman. Kesuburan tanah pada DTA Danau Toba secara umum tergolong rendah. Kapasitas Tukar kation tanah didaerah ini berkisar 7,88 sampai 64,57 me100 g. Kejenuhan basa berkisar 2 sampai 77 persen. Kandungan C organik berkisar 0,05 - 16,15 , P2O5 berkisar 0,6 sampai 6,0 ppm dan K2O berkisar 0,05 sampai 1,05 me100 g. Universitas Sumatera Utara Solum Tanah Tingkat Bahaya Erosi ada kaitannya dengan kedalaman solum tanah. Kedalaman solum tanah yang dominan adalah kelas kurang dari 30 cm sangat dangkal. Berdasarkan keadaan solum tanah maka diduga tingkat bahaya erosi daerah ini cukup berat, terutama pada lahan-lahan dengan kemiringan lebih dari 40 dan beberapa lokasi terjadi longsor. Nilai erodibilitas tanah di DTA D. Toba berkisar antara 0 – 0,235. Topografi Topografi daerah DTA Danau Toba adalah berupa cekungan basin dengan dasar basin adalah permukaan air Danau Toba. Ditengah basin terdapat Pulau samosir yang topografinya sebagian besar merupakan perbukitan, sebagian pegunungan dan daerah-daerah bergelombang dan sebagian kecil dataran. Batas luar basin berupa igir- igir pegunungan yang juga merupakan batas pengaliran sungai. Keadaan topografi Sub DAS DTA Danau Toba sangat bervariasi, sebagian besar wilayahnya bertopografi Datar seluas 74.055,16 Ha { 28,07 , datar seluas 64.927,08 Ha 24,61 , bergelombang seluas 65.874,95 Ha 24,97 , curam seluas 51.194,99 Ha 19,40 dan sisanya merupakan wilayah dengan kondisi topografi sangat curam yaitu seluas 2.560,90 Ha 0,97 . Untuk lebih jelasnya keadaan kondisi kemiringan lahan untuk tiap-tap sub DAS dapat dilihat pada Tabel 10. Universitas Sumatera Utara Tabel 10. Kondisi kemiringan lahan untuk tiap-tap sub DAS Kelas Kemiringan Lahan Ha No SUB-SUB DAS 1 0-8 II 8-15 III 15 - 25 IV 25 - 45 V 45 JUMLAH Ha 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Arun 2.326,10 5.170,88 5.728,40 322,31 118,04 13.665,73 2 B. Sigumbang 526,28 1.253,96 2.988,18 2.082,43 - 6.850,85 3 Binanga Bolon 1.201,56 1.164,66 1 .983,94 1 .285,38 - 2.366,22 4 Bodang 435,33 2.308,97 1.857,17 4.610,23 256,14 9.467,84 5 Bolon 3.810,58 4.372,74 4.172,28 1,679,66 153,26 12.508,86 6 Gopgopan 254,41 1.471,62 3.945,62 1.967,70 1 43,00 7.639,35 7 Guluan 3.138,36 3.543,43 2.937,47 646,87 - 10.266,13 8 Halian 1.777,00 4.744,89 3.785,04 1.975,52 340,47 12.622,92 9 Haranggaol 3.239,97 800,53 2.307,67 1 .848,78 - 6.348,17 10 Mandosi 6.232,43 6.134,50 5.891,81 3,280,07 124,37 18.383,11 11 Naborsahon 2.482,26 2.926,80 2.1 19,81 2.998,29 31,93 8.439,28 12 Parembakan 5.183,97 1.196,73 826,33 3.200,68 233,32 10.641,03 13 Pulau Kecil 46,81 345,51 156,24 53,48 - 602,04 14 Ringgo 2.450,56 490,89 1 ,595,06 2.863,25 436,82 6.241,52 15 Sigumbang 2.706,24 1349,04 2.674,72 2.456,33 76, 1 4 9.186,33 16 Silabung 1.288,63 1 .735,89 1.099,41 1.734,76 75,16 4.197,96 17 Silang 12.898,60 19.633,50 .704,83 846,99 - 33.379,09 18 Simala 353,16 1.243,49 2.592,13 1.646,30 - 5.835,08 19 Simaratuang 1.442,76 3.427,95 2.864,10 1.614,51 - 9.349,32 20 Simare 2.582,13 3.282,04 4.121,86 546,79 - 10.532,82 21 Siparbue 3.213,19 239,76 1.403,81 916,69 11,83 5.785,28 22. Sitiung-Tiung 118,26 1265,61 1 .054,45 3385,67 - 4.769,54 23. Sitobu 19834,48 2037,97 1 .632,97 1743,7 199,54 23.815,69 24. Situnggaling 11921,46 1 .086,68 255,39 2603,97 71,13 14.851,95 25. Tongguran 2366,22 1724,49 3434,94 1577,63 189,58 9.292,86 26 Tulas 16191,38 1102,61 1742,37 3363,02 99,88 22.499,26 JUMLAH 108.022,13 71.232,57 54.784,94 43.157,12 2.341,47 263.844,15 Sumber : RTL DTA Danau Toba 2005 BPDAS Asahan Barumun Universitas Sumatera Utara

4.2. Penggunaan Lahan Tutupan Lahan