Pengertian Aktivitas Belajar Klasifikasi Aktivitas Belajar

f. Kompres hangat di daerah perut. Suhu panas dapat memperingan keluhan. Lakukan pengompresan dengan handuk panas atau botol air panas pada perut atau punggung bawah atau mandi dengan air hangat g. TENS Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation. Tindakan ini melalui pendekatan gate control of pain atau gerbang transmisi nyeri yaitu memblok stimuli nyeri dengan stimuli kurang nyeri kepada serabut-serabut besar. Stimuli listrik dapat mengakibatkan opiat dan non opiat jalur yang menurun. h. Distraksi pendengaran. Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki. 3 Aktivitas Belajar

3.1 Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik berupa keterampilan-keterampilan dasar sampai kegiatan psikis berupa ketrampilan terintegrasi Dimyati, 2002. Menurut Sardiman 2004 aktivitas belajar merupakan prinsip atau azas yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini bukan hanya aktivitas fisik tetapi mencakup aktivitas Universitas Sumatera Utara mental. Pada kegiatan belajar, kedua aktivitas tersebut saling berkait. Aktivitas fisik ialah peserta didik giat dan aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Peserta didik yang mempunyai aktivitas psikis kejiwaan adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya dalam rangka pengajaran. Seluruh peranan dan kemauan dikerahkan dan diarahkan supaya daya itu tetap aktif untuk mendapatkan hasil pengajaran yang optimal. Berdasarkan pendapat tersebut, aktivitas belajar dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan fisik maupun mental yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan adanya perubahan pada dirinya baik yang tampak maupun yang tidak tampak.

3.2 Klasifikasi Aktivitas Belajar

Sardiman 2004, yang dikutip dari Paul B. Diendrich menggolongkan aktivitas sebagai berikut. 3.2.1 Visual activity, yang termasuk didalamnya seperti membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan. 3.2.2 Oral activity, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat mengadakan wawancara, diskusi, interuksi. 3.2.3 Listening activity, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, music, pidato. 3.2.4 Writing activity, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. Universitas Sumatera Utara 3.2.5 Drawing activity, seperti menggambarkan, membuat grafik, peta, diagram. 3.2.6 Motor activity, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak. 3.2.7 Mental activity, sebagai contoh misalnya: mengingat, memecahkan soal, menganalisa, mengambil keputusan. 3.2.8 Emotional activity, seperti minat, merasa bosan, berani, tenang, gugup, gembira, bersemangat.

3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar