2.6.4 Dysmenorrhea sedang
Dysmenorrhea yang bersifat sedang jika perempuan tersebut merasakan nyeri saat menstruasi yang bisa berlangsung 1-2 hari, menyebar
di bagian perut bawah, memerlukan istirahat dan memerlukan obat penangkal nyeri, dan hilang setelah mengkonsumsi obat anti nyeri, kadang-
kadang mengganggu aktivitas hidup sehari-hari.
2.6.5 Dysmenorrhea berat
Dysmenorrhea berat adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah pada saat menstruasi dan menyebar kepinggang atau bagian tubuh lain juga
disertai pusing, sakit kepala bahkan muntah dan diare. Dysmenorrhea berat memerlukan istirahat sedemikian lama yang bisa mengganggu aktivitas
sehari-hari selama 1 hari atau lebih, dan memerlukan pengobatan
dysmenorrhea.
2.7 Terapi dan Penatalaksanaan Medik
Terapi dysmenorrhea terbagi atas dua macam yaitu:
2.7.1 Terapi Farmakologi
Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat. Obat anti
peradangan non steroid akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi. Untuk
mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi, Jika nyeri terus
Universitas Sumatera Utara
dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan
medroxiprogesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi pelepasan sel telur dan mengurangi pembentukan
prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dysmenorrhea. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan
misalnya laparoskopi. Jika dysmenorrhea sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar
atau diuapkan dengan alat pemanas
2.7.2 Terapi nonfarmakologi
Terapi pengobatan yang bisa dilakukan dalam mengurangi gejala
Dysmenorrhea yang bersifat nonfarmakologi yaitu:
a. Istirahat yang cukup
b. Olah raga yang teratur terutama berjalan. Olah raga Mampu
meningkatkan produksi endorphin otak yang dapat menurunkan stress
sehingga secara tidak langsung juga mengurangi nyeri
c. Pemijitan. Pijatan lembut pada bagian tubuh klien yang nyeri dengan
menggunakan tangan akan menyebabkan relaksasi otot dan
memberikan efek sedasi.
d. Yoga
e. Orgasme pada aktivitas seksual
Universitas Sumatera Utara
f. Kompres hangat di daerah perut. Suhu panas dapat memperingan
keluhan. Lakukan pengompresan dengan handuk panas atau botol air
panas pada perut atau punggung bawah atau mandi dengan air hangat
g. TENS Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation. Tindakan ini
melalui pendekatan gate control of pain atau gerbang transmisi nyeri yaitu memblok stimuli nyeri dengan stimuli kurang nyeri kepada
serabut-serabut besar. Stimuli listrik dapat mengakibatkan opiat dan
non opiat jalur yang menurun.
h. Distraksi pendengaran. Diantaranya mendengarkan musik yang
disukai atau suara burung serta gemercik air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti musik
klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama
lagu seperti bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.
3 Aktivitas Belajar
3.1 Pengertian Aktivitas Belajar