Tekstur substrat tanah Substrat tanah

11 dan flora akuatik yang hidup di tepi dan di dalam badan air yang mempunyai fungsi penting dalam proses purifikasi diri Ubaidillah dan Maryanto 2003.

2.5 Substrat tanah

Substrat tanah adalah tubuh alam natural body yang berbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya natural force terhadap bahan- bahan alam natural force terhadap bahan-bahan alam natural material di permukaan bumi. Substrat tanah terbentuk dari bahan meneral dan organik, air serta udara yang tersusun yang tersusun dalam ruangan yang berbentuk tubuh tanah. Akibat berlangsungnya proses pembentukan tanah, maka terjadinya perbedaan morfologi, kimia, fisis dan biologi dari tanah-tanah tersebut. Substrat tanah dapat diartikan sebagai medium berpori yang terdiri dari padatan solid, cairan liquid, dan gas udara air. Fase padatan terdiri dari bahan mineral, bahan organik dan organisme hidup Hakim 1986. Substrat tanah merupakan sistem dispersi tiga fase yang selalu berada dalam keseimbangan dinamis. Ketiga fase tersebut merupakan yang selalu berubah tetapi selalu dalam keadaan seimbang. Pada keadaan kering rongga yang ditempati udara pada tanah lebih banyak dibandingkan rongga yang ditempati cairan. Jika tanah tersebut menjadi basah, baik terjadi akibat pengairan atau hujan, maka rongga yang berisi udara berkurang dan rongga yang berisi cairan bertambah Islami dan Utomo 1995.

2.5.1 Tekstur substrat tanah

Tekstur substrat tanah merupakan penampakan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tanah tertentu. Tekstur substrat tanah turut menentukan tata air dalam tanah, yaitu mempengaruhi kecepatan infiltrasi, penetrasi dan kemampuan pengikatan air oleh tanah Sarief 1989. Menurut Kartasapoetra 1991 tekstur substrat tanah merupakan persentase kandungan pasir, liat dan debu. Pembagian kelas tekstur ini penting dilihat dari segi fisik kesuburan dan pengolahan tanah. Menurut Hanafiah 12 2005 terdapat tiga tekstur utama substrat tanah, yaitu tekstur pasir sand, lempung loam, dan liat clay. Golongan pasir meliputi substrat tanah yang mengandung sekurang- kurangnya 70 dari bobotberatnya adalah pasir. Golongan liat merupakan substrat tanah yang mengandung paling sedikit 35 . Selama persentase liat lebih dari 40 , sifat substrat tanah tersebut oleh kandungan liatnya dan dibedakan atas liat berpasir dan liat berdebu. Kelompok lempung sendiri secara ideal terdiri dari pasir, debu, dan liat yang memperlihatkan sifat-sifat ringan dan berat dalam perbandingan yang sama. Substrat tanah dengan fraksi pasir yang tinggi memiliki daya lolos air dan aerasi yang tinggi, sebaliknya substrat tanah dengan fraksi liat yang tinggi memiliki kemampuan menyerap air yang rendah Soepardi 1983 in Hannastry 2009. Jenis tekstur substrat tanah dapat ditentukan dengan sisitem klasifikasi Departemen Pertanian Amerika United States Department of Agriculture, USDA dan Unified Soil Classification USS. Klasifikasi tanah USDA umumnya dipakai dalam bidang pertanian dan klasifikasi tanah USC biasanya digunakan untuk sipil Hillel1983 in Hannastry 2009. Tabel 1. Penentuan kelas tekstur substrat tanah No Kelas tektur Pasir Debu Liat 1 Pasir sand 15 0-10 85 15 0-10 2 Pasir berlempung loamy sand 70-90 0-30 0-15 3 Lempung berpasir sandy loam 43-85 0-50 0-20 4 Lempung loam 23-52 28-50 7-27 5 Lempung berdebu silt loam 0-50 50-88 0-27 6 Debu silt 0-20 80-100 0-12 7 Lempung liat berpasir sandy clay loam 45-80 0-28 20-35 8 Lempung berliat clay loam 20-24 15-53 27-40 9 Lempung liat berdebu sily clay loam 0-20 40-73 27-40 10 Liat berpasir sandy clay 45-65 0-20 35-55 11 Liat berdebu silty clay 0-20 40-60 40-60 12 Liat clay 0-45 0-40 40-100 Sumber : Sistem USDA in Hanafiah 2005 13

2.5.2 Permeabilitas