Parameter Lingkungan TINJAUAN PUSTAKA

8 segi empat seperti kolam sampai bentuk seperti telapak kaki kuda. Keragaman perairan ini mungkin berhubungan dengan proses pembentukannya misalnya melalui pembendungan alur-alur sungai untuk mengatur keperluan irigasi pertanian dan pembuatan resapan tanah. Keragaman morfometri danau-danau kecil ini menyebabkan besarnya variasi distribusi dan produktivitas tumbuhan air, mikrobia yang menempel pada tumbuhan tersebut serta partikel-partikel detritus pada setiap danau. Oleh karena sifat-sifat metabolisme danau dangkal sangat bervariasi antara satu danau dengan danau lainnya Wetzel 2001 .

2.3 Parameter Lingkungan

Lingkungan adalah suatu sistem kompleks yang berada di luar individu yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme. Faktor-faktor yang ada dalam lingkungan selain berinteraksi dengan organisme, juga berinteraksi dengan sesama faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan mengubahnya tanpa mempengaruhi bagian lain dari lingkungan Irwan 2007. Suhu merupakan faktor penting dalam lingkungan perairan, perubahan suhu perameter akan mempengaruhi proses-proses di dalam air dan pada akhirnya akan mempengaruhi komunitas di dalam air Abel 1989 in Basuki 2005. Suhu rata-rata di perairan tropis berkisar antara 21-35ºC Wetzel 1983. Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang latitude, ketinggian dari permukaan air laut altitude, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman badan air. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologi badan air. Organisme akuatik memiliki kisaran suhu tertentu batas atas dan bawah yang dibutuhkan bagi pertumbuhannya Effendi 2003. Menurut Boyd 1990 ikan di perairan tropis akan tumbuh dengan baik pada kisaran 25-35 ºC, akan tetapi ikan memiliki toleransi yang berbeda-beda terhadap suhu tergantung pada jenis ikan, stadia dalam daur hidup, oksigen terlarut dan musim. Kecerahan air tergantung pada warna dan kekeruhan. Nilai kecerahan sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, waktu pengukuran, kekeruhan dan padatan tersuspensi, serta ketelitian orang yang melakukan pengukuran. Perairan dengan kecerahan yang rendah akan mengakibatkan penetrasi cahaya ke dalam perairan 9 terhambat. Akan tetapi, pada perairan yang jernih dengan kandungan nutrien sedikit dapat menyebabkan produktivitas perairan semakin rendah Wardoyo 1981 in Tursilawati 2005. Nilai kecerahan dalam perairan yang makin besar akan menunjukan penetrasi cahaya akan menjadi lebih tebal Welch 1952. Kekeruhan merupakan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat di dalam air. Kekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan anorganik yang berupa plankton dan mikroorganisme lain APHA 1976; Davis Cornwell 1991 in Effendi 2003. Total Suspended Solid atau TSS adalah bahan-bahan tersuspensi diameter 1µm yang tertahan pada saringan milliopore dengan diameter pori 0.45 µm. TSS terdiri atas lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad renik, yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi tanah yang terbawa ke badan air Effendi 2003. TSS dapat meningkatkan nilai kekeruhan sehingga akan mempengaruhi penetrasi cahaya matahari ke kolom air perairan. Parameter kimia yang dapat menjadi faktor pembatas di perairan diantaranya: DO, BOD, pH, N dan P total. Oksigen merupakan salah satu gas yang dapat larut di dalam air. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari fotosintesis oleh fitoplankton atau tumbuhan air dan difusi udara APHA 1992 in Effendi 2003. Biochemical Oxygen Dissolved BOD merupakan banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam proses dekomposisi bahan organik menjadi karbondioksida dan air termasuk proses respirasi pada keadaan aerob. Pada proses dekomposisi bahan organik, mikroba memanfaatkan bahan organik sebagai sumber makanan dari suatu rangkaian reaksi biokimia yang kompleks Davis dan Cornwell 1991 in Effendi 2003. Menurut Sugiharto 1997 bahwa pH sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu ikan dan makhluk-makhluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak untuk menunjang kehidupan mereka. Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH sekitar 7-8,5. Nilai 10 pH dapat menunjukkan kualitas perairan sebagai lingkungan hidup, walaupun perairan itu tergantung pula dari berbagai faktor lain Mackereth et al. 1989 in Effendi 2003.

2.4 Hidrologi