Permeabilitas Porositas Substrat tanah

13

2.5.2 Permeabilitas

Permeabilitas adalah sifat bahan berpori yang memungkinkan terjadinya rembesan aliran baik berupa air atau minyak lewat rongga porinya. Permeabilitas atau daya rembesan merupakan kemampuan tanah untuk dapat melewati air. Permeabilitas adalah sifat yang menyatakan laju pergerakan suatu zat cair melalui suatu media berporinya adalah tanah itu sendiri. Permeabilitas ini ada dua macam yaitu permeabilitas pada tanah jenuh air adalah laju pergerakan air di dalam tanah yang seluruh pori-pori diisi oleh air, sedangkan bila tidak seluruhnya diisi air, tetapi sebagian terisi oleh udara disebut permeabilitas tidak jenuh Sarief 1989. Air yang yang dapat melewati tanah hampir berjalan linier, yaitu jalan atau garis yang ditempuh air merupakan garis dengan bentuk garis yang teratur Smooth curve Wesley 1973 in Hannastry 2009. Menurut Hanafiah 2005 menyatakan bahwa koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur partikel. Secara garis besar, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Permeabilitas akan menurun dengan naiknya tingkat kepadatan dan akan mencapai nilai terkecil pada kadar air optimum. Pada kondisi kadar air optimum tingkat kepadatan tanah mencapai maksimum sehingga air yang diserap sangat sedikit. Setelah kadar air optimum air akan terserap lagi tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit karena kondisi tanah sudah basah Sumarno 2003 in Hannastry 2009. Tabel 2. Klasifikasi permeabilitas menurut Uhland dan O’Neal Kelas Permeabilitas cmjam Sangat lambat 0,125 Lambat 0,125 - 0,50 Agak Lambat 0,5 – 2,0 Sedang 2,0 – 6,25 Agak Cepat 6,25 – 12,5 Cepat 12,5 – 25 Sangat Cepat 25 Sumber : Departemen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Lembaga Penelitian Bogor 1997. 14

2.5.3 Porositas

Porositas adalah proporsi ruang pori total ruang kosong yang terdapat dalam satuan volume substrat tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Substrat tanah yang porous berarti substrat tanah yang cukup mempunyai pergerakan air dan udara yang masuk-keluar tanah secara leluasa, sebaliknya jika substrat tanah tidak porous Hanafiah 2005. Menurut Sutanto 2005 faktor-faktor yang mempengaruhi porositas total dan distribusi ukuran pori adalah distribusi ukuran pratikel dan kandungan bahan organik. Distribusi ukuran partikel, jika partikel besar pasir lebih banyak, total pori sedikit, tetapi banyak memiliki pori ukuran besar. Sebaliknya, jika partikel halus lebih banyak, total pori banyak dengan pori mikro banyak. Kandungan bahan organik merupakan bahan yang sarang porous dan selalu meningkatkan total porositas. Substart tanah berpasir, yaitu substrat tanah dengan kandungan pasir 70, porositasnya rendah 40, sebagian besar ruang pori berukuran besar sehingga aerasinya baik, daya hantar air cepat, tetapi kemampuan menyimpan air zat hara rendah. Substrat tanah berliat jika kandungan liatnya 35. Porositasnya relatif tinggi 60, tetapi sebagian besar merupakan pori perukuran kecil. Akibatnya, daya hantar air sangat lambat, dan sirkulasi udara kurang lancar, sedangkan substrat tanah berlempung mempunyai kemampuan diantara tanah berpasir dan berliat Islami dan Utomo 1995. Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur substrat tanah dan tekstur substrat tanah. Lebih penting dari porositas adalah sebaran ukuran pori. Substrat tanah yang bepasir dan berliat mungkin mempunyai porositas yang hampir sama, akan tetapi sifat-sifatnya yang berhubungan dengan simpanan air, kesediaan air dan aliran air tanah sangat berbeda, karena pada substrat tanah pasir diameter pori relatif besar dari pada substrat tanah liat Hardiyatmo 1992 in Hannastry 2009. 15

2.6 Sedimentasi