Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin

b. Staf Pemasaran 2. Manajer Teknik, yang membawahi: a. Asisten Manajer Teknik b. Staf Teknik 3. Manajer Keuangan, yang membawahi: a. Asisten Manajer Keuangan b. Kasir 4. Manajer IT, yang membawahi: a. Asisten Manajer IT b. Staf IT 5. Manajer Personalia, yang membawahi Staf Personalia 6. Manajer BOC, yang membawahi Staf BOC 7. Manajer Logistik, yang membawahi Staf Logistik

4.2. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin

Karyawan yang menjadi responden pada PT Setiawan Sedjati secara keseluruhan terdiri dari 80 persen laki-laki atau 51 orang dan 20 persen perempuan atau 13 orang. Perbedaan jumlah persentase antara karyawan laki-laki dan perempuan pada dasarnya terjadi karena adanya spesifikasi pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan merupakan karakteristik atau syarat-syarat kerja yang harus dipenuhi, sehingga dapat melaksanakan suatu pekerjaan atau jabatan. Adapun tujuan dari spesifikasi pekerjaan adalah untuk menentukan jenis keterampilan, tingkat pengetahuan, atau kemampuan yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan tertentu harus dilaksanakan secara sistematis. Berdasarkan pengklasifikasian dan spesifikasi pekerjaan jenis pekerjaan yang dilakukan, maka perusahaan lebih banyak membutuhkan karyawan berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Hal ini disebabkan karena jenis pekerjaan yang paling banyak menyerap karyawan yaitu pada bagian pemasaran dan teknisi. Pada bagian ini memiliki tugas untuk menjual dan merawat mesin foto copy digital tersebut. Selain itu, bagian tersebut memiliki tugas untuk langsung terjun lapangan untuk meninjau keadaan mesin secara langsung. Jadi berdasarkan spesifikasi pekerjaan maka jenis pekerjaan tersebut lebih cocok dilakukan oleh karyawan berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Karakteristik jenis kelamin responden terlihat pada Gambar 7. 80 20 Laki -laki Perempuan Gambar 7. Karakteristik Jenis Kelamin Responden 2. Unit Kerja Unit kerja yang dijadikan sampel pada PT Setiawan Sedjati terdiri dari 7 unit kerja. Adapun penyebaran karyawan yang menjadi responden berdasarkan unit kerja adalah sebagai berikut; Marketing sebanyak 33 persen, Logistic sebanyak 11 persen, Finance sebanyak 14 persen, BOC 3 persen, IT 3 persen, Technical 20 persen dan terakhir bagian Umum sebanyak 16 persen. Karakteristik unit kerja responden terlihat pada Gambar 8. 33 11 14 3 3 20 16 Marketing Logistik Keuangan BOC IT Teknik Bag. Umum Gambar 8. Karakteristik Unit Kerja Responden Karakteristik unit kerja responden terbesar berada pada unit kerja Marketing yaitu sebesar 33 persen dan Technical sebesar 20 persen. Hal ini terjadi karena pada unit kerja tersebut memiliki tingkat beban pekerjaan yang berbeda dengan unit kerja lainnya. Dimana pada unit kerja tersebut memiliki tugas dalam hal penjualan dan perawatan mesin sehingga dibutuhkan banyak karyawan dalam melakukan pekerjaan tersebut. 3. Posisi Jabatan PT Setiawan Sedjati membagi posisi jabatan menjadi 5 posisi jabatan, yaitu posisi di tingkat manajer, asisten manajer, Chief, Supervisor dan terakhir staff. Berdasarkan karaktersitik posisi jabatan responden, dari masing-masing posisi terdapat manajer terdiri dari 9 persen, asisten manajer terdiri dari 3 persen, Chief sebanyak 9 persen, Supervisor sebanyak 13 persen, dan Staff sebanyak 66 persen. Jumlah karyawan pada tiap posisi tergantung dari kebutuhan perusahaan. Berdasarkan karaktersitik posisi jabatan responden sebagian besar karyawan berada pada posisi Staff, hal ini terjadi karena pada saat ini PT Setiawan Sedjati membutuhkan lebih banyak karyawan yang berada pada posisi Staff dalam melaksanakan tugas operasional perusahaan. Karakteristik posisi jabatan dapat terlihat pada Gambar 9. 9 3 9 13 66 Manager Assistant Chief Supervisor Staff Gambar 9. Karakteristik Posisi Jabatan Responden 4. Tingkat Pendidikan Responden yang memiliki tingkat pendidikan S1 lebih banyak dari pada responden yang memiliki tingkat pendidikan S2. Berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan responden, karyawan dengan tingkat pendidikan SLTA sebesar 33 persen, untuk tingkat pendidikan D3 sebesar 16 persen, pada tingkat pendidikan S1 sebesar 48 persen dan S2 sebesar 3 persen, dimana pada PT Setiawan Sedjati tidak ada satu pun tingkat pendidikan yang berasal dari S3. Berdasarkan tingkat pendidikan karyawan pada PT Setiawan Sedjati sebagian besar berada pada kelompok S1. Dimana, para karyawan yang berada pada kelompok S1 merupakan salah satu klasifikasi utama untuk menjadi karyawan PT Setiawan Sedjati. Karakteristik tingkat pendidikan responden dapat terlihat pada Gambar 10. 33 16 48 3 SLTA Diploma S1 S2 Gambar 10. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden 5. Tingkat Usia Tingkat usia responden sebagian besar berusia antara 30-39 tahun, yaitu sebesar 41 persen, 19-29 tahun sebesar 22 persen, 40-49 tahun sebesar 16 persen, 50-59 tahun sebesar 17 persen dan 60 tahun sebesar 5 persen. Karakteristik tingkat usia responden dapat terlihat pada Gambar 11. 22 40 16 17 5 19-29 30-39 40-49 50-59 60 Gambar 11. Karakteristik Usia Responden Karakteristik usia responden dapat diketahui bahwa sebagian besar karyawan PT Setiawan Sedjati masih berada pada batas usia produktif masa bekerja yaitu 19-59 tahun. Usia karyawan masih dapat menyerap pengetahuan baru yang mendukung pekerjaannya. Memiliki karyawan yang masih produktif, maka perusahaan tidak perlu melakukan rekrutmen karyawan yang baru. 6. Masa Kerja Secara umum karyawan yang menjadi responden merupakan karyawan dengan masa kerja 1 -5 tahun, sementara yang memiliki persentase terkecil adalah karyawan dengan masa kerja 30 tahunn. Sebanyak 35 responden memiliki masa kerja 1-5 tahun, 25 persen memiliki masa kerja 6-10 tahun, 17 persen memiliki masa kerja 20-29 tahun, 14 persen memiliki masa kerja 11-19 tahun dan 9 persen memiliki masa kerja 30 tahun, Karakteristik masa kerja responden dapat terlihat pada Gambar 12. 35 25 14 17 9 1-5 6-10 11-19 20-29 30 Gambar 12. Karakteristik Masa Kerja Responden 4.3. Persepsi Karywan PT Setiawan Sedjati tentang Pola Komunikasi Organisasi Analisis persepsi karyawan mengenai pola komunikasi organisasi yang ada pada PT Setiawan Sedjati dilakukan dengan skala pengukuran yaitu rataan skor. Berdasarkan 25 pernyataan dalam kuesioner yang diisi oleh responden terdiri dari 2 bagian. Pada bagian pertama tentang pola komunikasi formal, yang terdiri dari pola komunikasi dari atas ke bawah atau downward communication, pola komunikasi dari bawah ke atas atau upward communication, pola komunikasi horizontal atau sideways communication, serta pola komunikasi diagonal. Sedangkan untuk bagian ke dua, yaitu hanya pola komunikasi informal saja. Masing-masing terdiri dari 5 pernyataan. yang dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.3.1 Persepsi Karyawan terhadap Pola Komunikasi dari Atas ke Bawah

Downward Communication Komunikasi ke bawah Downward Communication merupakan komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan. Alur informasi mengalir dari atas ke bawah atau dari pimpinan kepada pegawai bawahan. Komunikasi ke bawah biasanya berupa instruksi baik lisan maupun tulisan, ide dan gagasan, pujian, serta pengarahan kepada bawahan. Pola komunikasi organisasi downward communication terlihat pada Tabel 4. Tabel 4. Pola Komunikasi Organisasi Downward Communication menurut Persepsi Karyawan No Pernyataan Rataan Skor Komunikasi Formal : Downward Communication 1 Intruksi pekerjaan secara lisan kepada bawahan 4,44 2 Ide dan gagasan kepada bawahan secara lisan. 4,27 3 Memberikan pujian secara lisan kepada bawahan 4,08 4 Intruksi pekerjaan seccara tulisan kepada bawahan 4,16 5 Memberikan pengarahan kepada bawahan 4,34 Total Rataan Skor 4,26 Berdasarkan persepsi karyawan, diperoleh kesimpulan dari masing-masing pernyataan mengenai pola komunikasi downward communication, yaitu:

1. Memberi instruksi secara lisan kepada bawahan

Nilai rataan pada pernyataan memberikan intruksi secara lisan sebesar 4,44. Hal ini menunjukan bahwa atasan lebih sering menggunakan komunikasi lisan dalam hal pemberian intruksi kepada bawahan dan dirasakan lebih efektif karena intruksi yang disampaikan lebih jelas diterima oleh bawahan.

2. Ide gagasan secara lisan

Nilai rataan pada pernyataan mengajukan ide dan gagasan kepada bawahan secara lisan sebesar 4,27 Hal ini mengindikasikan bahwa atasan sering mengajukan ide dan gagasan secara lisan kepada bawahannya. Pemberian gagasan pada PT Setiawan Sedjati dari