4. meningkatnya partisipasi program in-situ
5. tertatanya kawasan melalui perencanaan tata ruang
6. tetanganinya masalah limbah
7. meningkatnya angka kunjungan wisata
8. meningkatnya kualitas SDM.
Visi dari TMR yaitu mewujudkan TMR sejajar dengan Kebun Binatang di kota-kota besar di Negara maju yang dihuni oleh satwa yang sejahtera. Misi dari
TMR antara lain: 1.
meningkatkan kualitas kesejahteraan satwa mendekati habitatnya 2.
meningkatkan masyarakat cinta satwa dalam rangka sosialisasi konservasi ex-situ
3. meningkatkan kerjasama ilmiah dan informasi satwa baik dalam dan luar
negeri 4.
meningkatkan hubungan antar daerah atau Negara melalui program tukar menukar satwa antar kebun binatang dalam dan luar negeri
5. meningkatkan  pelestarian  dan  keindahan  fauna-flora  sebagai  suatu
ekosistem yang terpadu 6.
meningkatkan TMR sebagai wilayah resapan air dan pengendalian run off melalui pembuatan dan pendalaman wadukdanau.
TMR memiliki tujuan dan sasaran. Tujuan tersebut antara lain: 1.
terwujudnya TMR sebagai penyelamat satwa langka 2.
terwujudnya TMR sebagai paru-paru kota dan wilayah resapan air di ibu kota
3. terwujudnya TMR sebagai laboratorium alam yang lengkap
4. tenjadikan TMR sebagai laboratorium alam yang lengkap
5. menjadikan  TMR  sebagai  tempat  mengekspresikan  rasa  cinta  satwa  dan
flora.
4.1.2  Topografi dan Tanah
TMR  berada  pada  ketinggian  40-50  mdpl.  Kawasan  ini  memiliki kemiringan  lahan  antara  2°-60°.  Pada  umumnya  kawasan  TMR  cenderung  datar
dan  landai,  tetapi  pada  daerah  danau  dan  kolam  peragaan  satwa  memiliki kemiringan  lahan  yang  curam.  TMR  memiliki  jenis  tanah  latosol  merah  yang
bersifat  netral  dan  berwarna  merah.  Tanah  jenis  ini  memiliki  karakteristik  yang baik  untuk  pertumbuhan  tanaman.  Tanah  tersebut  mengalami  pelapukan  yang
akan menghasilkan top soil tebal sehingga di TMR tanaman dapat tumbuh subur. Tanah  latosol  merah  memiliki  profil  tanah  yang  dalam,  memiliki  kepekaan
terhadap  erosi  yang  tergolong  kecil  sampai  sedang,  dan  mudah  menyerap  air sehingga sehingga kawasan TMR tidak terkena banjir.
4.1.3  Hidrologi
TMR  memiliki  danau  dengan  luas  kurang  lebih  7  ha  Gambar  6.  Danau ini  merupakan  sumber  air  yang  digunakan  untuk  kebutuhan  penggunaan  air  di
TMR.  Selain  itu,  danau  ragunan  dapat  dijadikan  sebagai  wahana  untuk  rekreasi
air,  memancing,  dan  bersantai  di  pinggir  danau.  TMR  memiliki  banyak  lubang drainase  alami  yang  berasal  dari  Ruang  Terbuka  Hijau  RTH  yang  berada  di
dalam TMR, tersedianya RTH merupakan media resapan  air  yang baik  sehingga kawasan  TMR  terbebas  dari  banjir.  Selain  itu,  TMR  memiliki  saluran  air  yang
terdapat di sepanjang jalan yang mengelilingi kawasan tersebut.
Gambar 6  Danau ragunan
4.1.4  Iklim
Data  iklim  TMR  diperoleh  dari  Badan  Meteorologi  Klimatologi  dan Geofisika BMKG, Stasiun Meteorologi Kemayoran, Jakarta yang meliputi suhu
udara, kelembaban udara, penyinaran matahari, curah hujan, dan kecepatan angin dari tahun 2007 sampai tahun 2011. Suhu udara rata-rata di kawasan TMR sebesar
28.4°C.  Suhu  rata-rata  tertinggi  bulanan  terjadi  pada  bulan  Mei  yaitu  sebesar 28.84°C dan terendah pada bulan Februari sebesar 26.32°C Gambar 7.
Sumber: BMKG 2012
Gambar 7  Suhu udara rata-rata bulanan kawasan TMR 2007-2011 Kelembaban  udara  rata-rata  di  kawasan  TMR  yaitu  sebesar  75.
Kelembaban  udara  rata-rata  tertinggi  terjadi  pada  bulan  Februari  yaitu  sebesar 80.50 dan terendah pada bulan Agustus sebesar 70.25 Gambar 8. Penyinaran
matahari rata-rata bulanan tertinggi  di  kawasan TMR terjadi pada bulan Agustus
0.00 5.00
10.00 15.00
20.00 25.00
30.00
Su h
u u
d ar
a °
C
sebesar  82.80  dan  terendah  pada  bulan  Desember  sebesar  26.40.  Rata-rata penyinaran matahari di kawasan TMR yaitu sebesar 56.64. Penyinaran matahari
rata-rata bulanan kawasan TMR dapat dilihat pada Gambar 9.
Sumber: BMKG 2012
Gambar 8  Kelembaban udara rata-rata bulanan kawasan TMR 2007-2011
Sumber: BMKG 2012
Gambar 9  Penyinaran matahari rata-rata bulanan kawasan TMR 2007-2011 Kawasan  TMR  memiliki  curah  hujan  rata-rata  sebesar  226  mmbulan,
untuk  curah  hujan  tertinggi  terjadi  pada  bulan  April  yaitu  494.56  mmbulan  dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus  yaitu 52.32 mmbulan Gambar
10.  Angin  berhembus  dengan  kecepatan  rata-rata  5  kmjam.  Kecepatan  angin rata-rata  bulanan  tertinggi  yaitu  sebesar  5.4  kmjam  yang  terjadi  pada  bulan
Januari,  Maret,  dan  Desember.  Kecepatan  angin  rata-rata  bulanan  terendah  yaitu terjadi pada bulan Februari sebesar 4.8 kmjam Gambar 11
Sumber: BMKG 2012
Gambar 10  Curah hujan rata-rata bulanan kawasan TMR 2007-2011
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
Kele m
b ab
an u
d ar
a
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
P en
y in
ar an
m atah
ar i
100 200
300 400
500
C u
rah h
u jan
m m
b u
lan
Sumber: BMKG 2012
Gambar 11  Kecepatan angin rata-rata bulanan kawasan TMR 2007-2011
4.1.5  Vegetasi dan Satwa