Wisata dan Rekreasi Pengelolaan Lanskap Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan

2.5 Wisata dan Rekreasi

Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No.9 Tahun 1990, wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Wisatawan melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km 50 mil dari rumahnya dengan tujuan rekreasi. Menurut Desky 2001 tujuan seseorang melakukan perjalanan wisata adalah untuk mencari kesenangan. Secara lebih spesifik, kesenangan-kesenangan tersebut bisa berupa: 1. keinginan bersantai; 2. keinginan mencari suasana lain; 3. memenuhi rasa ingin tahu; 4. keinginan bertualang; dan 5. keinginan mencari kepuasan. Menurut Undang-Undang Nomor 90 Tahun 1990 yang menjabarkan beberapa pengertian tentang kepariwisataan, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata, usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait dibidang tersebut. Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata. kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Menurut Darsoprajitno 2002 dimana pun obyek dan daya tarik wisata dibina, tata lingkungan alam di sekitarnya selalu menjadi tumpuannya, tetapi sangat jarang menjadi perhatian yang memadai untuk pengelolaannya. Padahal tata alam yang ada di sekitar objek dan daya tarik wisata, baik yang masih murni alami, maupun yang sudah terancu oleh budidaya manusia, keadaannya masih tetap dinamik. Daya tarik wisata banyak ragamnya, baik yang murni alami maupun hasil rekayasa manusia. Sekalipun hasil rekayasa manusia, bahan aslinya tetap berasal dari unsur alam yang diolah melalui kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai manusia. Ada kalanya hukum alam dan lainnya, dapat pula dirangsang oleh rekayasa manusia, tetapi jika tidak diperhitungkan dengan tepat, mungkin timbul dampak negatif cukup besar. Rekreasi menurut Gold 1980 adalah kegiatan di waktu senggang yang dijalankan dengan kepuasan atau sesuatu yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman rekreasi tresebut. Rekreasi dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang disamping bekerja. Kegiatan yang umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, bermain, dan hobi. Kegiatan rekreasi umumnya dilakukan pada akhir pekan. Rekreasi memiliki banyak bentuk aktivitas di manapun tergantung pada pilihan individual. Beberapa rekreasi bersifat pasif seperti menonton televisi atau aktif seperti olahraga. Rekreasi telah menjadi unsur penting dalam kehidupan moderen. Pendapatan, kondisi pekerjaan dan perkembangan transportasi yang semakin baik telah memberi orang lebih banyak uang, waktu dan pergerakan yang lebih tinggi untuk melakukan rekreasi. Pada saat ini, rekreasi telah menjadi industri besar. Rekreasi umumnya berdampak pada rasa senang tingkat kesehatan fisik dan mental manusia. Menurut Yoeti 2008, lingkungan bersih dan sehat adalah hal utama produk industri pariwisata. Hal ini dianggap penting bagi pengembangan industri. Praktik ramah lingkungan, tidak saja benar dilihat dari sudut moral, akan tetapi juga sehat dilihat dari sisi bisnis dan dapat menghemat biaya yang tidak kecil. Kepariwistaan dapat pula membahayakan lingkungan hidup, misalnya: a. pembuangan sampah sembarangan selain menyebabkan bau tidak sedap, juga dapat membuat tanaman di sekitarnya mati; b. pembuangan limbah yang merusak air sungai, danau, atau bahkan laut; c. kerusakan terumbu karang; d. perambahan hutan dimana-mana, akibatnya orangutan sukar hidup di habitatnya sendiri, burung cendrawasih menjadi langka, akhirnya daya tarik wisata alam menjadi sirna; e. perusakan sumber-sumber hayati yang tidak terkendali, merambah hutan bakau untuk dijadikan tambak udang, dan banyak contoh lainnya. Dalam Yoeti 1996 baik prasarana maupun sarana merupakan “tourist supply ” yang perlu dipersiapkan atau disediakan. Prasarana infrastructure adalah semua fasilitas yang memungkinkan pariwisata dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan pelayanan sebagaimana mestinya. Dalam pengertian ini yang termasuk dalam prasarana yaitu sistem penyediaan air bersih, pembangkit tenaga listrik, jaringan jalan raya, terminal, telekomunikasi, dan lain-lain. Sarana adalah semua bentuk fasilitas yang dapat memberikan pelayanan bagi kedatangan wisatawan. 3 METODOLOGI

3.1 Lokasi dan Waktu