Pengertian Pola Komunikasi Pola Komunikasi
Komunikasi ini akan berhasil jika pikiran yang disampaikan dengan menggunakan perasaan yang disadari, sebaliknya komunikasi
akan gagal ketika sewaktu menyampaikan pikiran tidak terkontrol. Yang kedua komunikasi interpersonal, yaitu proses paduan
penyampaian pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada orang lain agar mengetahui, mengerti, dan melakukan kegiatan tertentu
24
. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam hal
mengubah sikap, prilaku, pendapat atau prilaku seseorang. Adapun hubungan interpersonal ini adalah hubungan yang berlangsung.
Keuntungan dari padanya ialah bahwa reaksi atau arus baliknya dapat diperoleh secara langsung. Dalam hubungan interpersonal, proses
komunikasi semakin jelas dan terarah pada satu tujuan. Yang ketiga, pola komunikasi kelompok, yaitu komunikasi
antara seseorang komunikator dengan sejumlah orang yang berkomunikasi dan berkumpul bersama-sama dalam bentuk
kelompok
25
. Komunikasi kelompok ini dibagi atas dua bagian yaitu
kelompok kecil dan kelompok besar, kelompok kecil menurut Bales
adalah
“sejumlah orang yang terlibat antara satu dengan yang lainnya alam satu pertemuan yang bersifat tatap muka, di mana setiap
peserta mendapat kesan atau penglihatan dengan yang lainnya sehingga ia baik pada saat timbul pertanyaan maupun sesudah
24
Onong Uchjana effendi, ilmu komunikasi teori dan praktek, bandung: Mandar Maju, 1992. Cet. Ke-1, h. 4
25
Onong Uchjana Effendi, Dimensi Dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni, 1986, cet. Ke2 h.5
memberikan tanggapan kepada masing masing individu komunikan”
26
. Dalam
komunikasi kelompok
kecil ini
komunikator menunjukan pesannya kepada benak atau pikiran komunikan, contoh.
Diskusi, ceramah, seminar, rapat, dan lain lain. Dan komunikan dapat bertanya jika pesan yang disampaikan komunikator kurang jelas
dipahami oleh komunikannya. Terdapat lima pola aliran komunikasi yang dapat dijumpai
pada pola komunikasi kelompok dan organisasi yaitu sebagai berikut : 1.
Pola lingkaran, tidak memiliki pemimpin. semua anggota posisinya sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan
yang sama untuk mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua anggota lain disisinya.
2. Pola Roda, pola roda memiliki pemimpin yang jelas yaitu
yang posisinya di pusat. Orang ini merupakan satu satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua
anggota. Oleh karena itu jika seorang anggota ingin berkomunikasi dengan anggota lain, maka pesannya harus
disampaikan melalui pemimpinnya 3.
Pola Y Pola Y relatif kurang tersentralisasikan dibanding dengan
pola roda, tetapi lebih tersentralisasi dibanding dengan pola
26
Shochibul Hujjah, Pola Komunikasi Guru Agama Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMK Negeri 1 Pasuruan, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas
Islam Negeri UIN Syarifhidayatullah Jakarta, 2011, h.27
yang lain. Pola Y juga terdapat pemimpin yang jelas anggota ini dapat mengirimkan dan menerima pesan dari
dua orang lainnya. Ketiga anggota lainnya komunikasi terbatas hanya dengan satu orang lainnya.
4. Pola rantai
Pola rantai sama dengan pola lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi
dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terdapat di sini. Orang yang berada di posisi tengah lebih berperan
sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada di posisi lain.
5. Pola semua saluran atau bintang
Pola semua saluran atau bintang hampir sama dengan pola lingkaran dalam arti semua anggota adalah sama dan
semuanya juga memiliki kekuatan yang sama untuk mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur
semua saluran,
setiap anggota
lainnya. Pola
ini memungkinkan
adanya partisipasi
anggota secara
optimum
27
.