Macam-Macam Pola Komunikasi Pola Komunikasi

Atau dapat pula diartikan komunikasi yang berlangsung antara dua orang, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan, bisa juga melalui mediumtelpon 28 . “Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung secara berhadapan muka face to face dengan harapan umpan balik yang secara langsung” 29 . Menurut Effendy, yang dikutip oleh Alo Liliweri, bahwa komunikasi antarpribadi hakikatnya yaitu komunikasi antara seorang komunikator dengan seorang komunikan jenis komunikasi tersebut dianggap paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat, atau prilaku manusia berhubungan prosesnya yang dialogis 30 . Komunikasi antarpribadi menurut Devito adalah “pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan efek dan umpan balik secara langsung” 31 . Komunikasi antarpribadi melibatkan komunikasi yang bebas. Artinya setiap tingkah laku komunikasi mengandung sebab dan akibat tertentu yang langsung diterima pada saat itu juga, dengan demikian setiap pesan sebagai aksi selalu mendapat reaksi dari yang menerimanya. Peristiwa berlangsungnya komunikasi antarpribadi 28 Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Indonesia, 2005.Cet Ke-9. h. 125 29 Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 1997. Cet.Ke-2, h. 72 30 Ibid., h. 12 31 Onong Uchana Effendy, ILmu Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 62-63 terjadi tidak berstruktur, bersifat tidak formal, tidak kaku, dan sangat luwes 32 . Sedangkan Sasa Djuarsa menerangkan definisi komunikasi antarpribadi ini dalam tiga perspektif, yaitu: 1. Perspektif komponensial, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari komponen-komponennya. Maksudnya di mana proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara dua orang dengan berbagai efek dan umpan balik. 2. Prespektif pengembangan yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari proses pengembangannya. Dari yang bersifat impersonal meningkat menjadi interpersonal atau intim. 3. Prespektif relasional, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari hubungannya. Maksudnya komunikasi yang terjadi di antara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka 33 . Onong menjelaskan bahwa karakteristik komunikasi antarpribadi adalah dua arah atau timbal balik, masing-masing bisa saling menggantikan posisi, suatu ketika komunikator bisa menjadi komunikan dan sebaliknya 34 . Menurut Judy C. Pierson yang telah dikutip oleh Sasa Djuarsa terdapat enam karakteristik komunikasi antarpribadi yaitu: a. komunikasi antarpribadi dimulai dengan diri sendiri 32 Weri, Perspektif Teoritis Komunikasi Antarpribadi, h. 122-123 33 Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta:UIN Press, cet. Ke-1, h. 107-109 34 Weri, Perspektif Teoritis Komunikasi Antarpribadi, h. 48 b. bersifat transaksional c. mencakup aspek-aspek isi pesan dan hubungan antarpribadi d. mensyaratkan adanya kedekatan fisik antara pihak-pihak yang berkomunikasi. e. melibatkan pihak-pihak yang saling tergantung satu sama lain dalam proses komunikasi f. komunikasi antarpribadi tidak dapat diulang atau diubah 35 . dari beberapa definisi dan karakteristik komunikasi antarpribadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara individu dan efek yang dihasilkan sangat efektif untuk memberi pengaruh lawan bicara, karena tanggapan yang disampaikan bersifat langsung hingga komunikator dapat secara langsung mengembangkan pesan selanjutnya untuk semakin memperlancar tujuan dan harapan yang diinginkan oleh komunikan.

4. Komunikasi Kelompok

Sebelum membahas komunikasi kelompok, perlu dipahami terlebih dahulu definisi dari kelompok. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, 35 Devito Komunikasi Antar Manusia, h.232 mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil small group communication ” 36 Menurut Homans kelompok adalah “sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lainnya, seringkali melewati jangka waktu dan dengan jumlah orang yang cukup kecil sehingga setiap orang dapat berkomunikasi tanpa melewati orang ketiga, melainkan secara tatap muka” 37 . Bales berteori bahwa pembagian kerja, perbedaan peranan dan perbedaan wewenang yang ada jika suatu kelompok berorientasi pada tugas menciptakan banyak kesulitan antarpribadi yang dapat mempengaruhi solidaritas kelompok. Kesulitan-kesulitan ini menimbulkan tekanan untuk memuaskan kebutuhan antarpribadi para anggota kelompok 38 . Menurut Shaw 1976 komunikasi kelompok adalah sekumpulan individu yang dapat mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain, berinteraksi untuk 36 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet Ke-10, h. 82 37 Stewart L. Tubbs-Sylvia Moss, Human Communication Konteks-Konteks Komunikasi, Editor Penerjemah Dedy Mulyana, Bandung: Rosdakarya, 2001, Cet ke-3, h.69 38 Alvin A. Goldberg, carl E. Larson, Komunikasi Kelompok: proses-proses diskusi dan penerapannya Jakarta:UI-PRESS, 1985, cet. Ke -1, h.57-59