Biaya Kesehatan Masyarakat Analisis Dampak Lingkungan Kegiatan Pertambangan PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra
58 sebesar Rp 1 946 078 278.13 96.44. Nilai ini didapatkan dari total biaya
pencegahan sedimentasi dan biaya pengendalian debu pada tahun 2012 yang telah dikonversi menggunakan metode compounding ke nilai saat ini. Pengeluaran total
masyarakat sebesar Rp 71 743 500.00 3.56 dari total nilai dampak lingkungan. Dari hasil tersebut terlihat bahwa biaya lingkungan terbesar dikeluarkan oleh
UBPN Sultra untuk biaya pencegahan sedimentasi dan pengendalian debu. Persentase estimasi biaya lingkungan yang dikeluarkan UBPN Sultra dan
masyarakat yang dibandingkan terhadap penerimaan dan pengeluaran UBPN Sultra serta Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi Sulawesi
Tenggara dapat dilihat pada Tabel 33. Tabel 33 Dampak lingkungan dari keberadaan UBPN Sultra tahun 2014
Uraian Persentase Nilai Dampak Lingkungan
Perusahaan
a
Masyarakat
b
Dampak Lingkungan Terhadap Penerimaan Perusahaan
0.0472 0.0017
Dampak Lingkungan Terhadap Pengeluaran Perusahaan
0.0500 0.0018
Dampak Lingkungan Terhadap PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2013
c
0.0129 0.0005
a
Sumber Laporan kinerja PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra 2012b diolah 2014.;
b
Sumber: Data primer diolah 2014.;
c
Sumber:Badan Pusat Statistik 2013.
Persentase tersebut dapat menunjukkan proporsi besarnya dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan nikel terhadap perusahaan dan PDRB
Provinsi Sulawesi Tenggara. Jumlah penerimaan perusahaan didapatkan dari hasil perhitungan pada Lampiran 1 dan jumlah pengeluaran perusahaan didapatkan dari
hasil perhitungan pada Tabel 24. PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan harga konstan 2000 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 15 040 860 000 000
6
. PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra dan masyarakat mengeluarkan
biaya lingkungan setiap bulannya. Berdasarkan data dari Puskesmas Pomalaa, masyarakat yang menjalani pengobatan di puskesmas karena penyakit ISPA
sepanjang tahun 2012 berjumlah 108 orang. Dengan biaya pengobatan rata-rata masyarakat sebesar Rp 48 889 per orang untuk satu kali kunjungan ke
6
http:bps.go.idtab_subview.php?kat=2tabel=1daftar=1id_subyek=52notab=2. Diakses pada tanggal 6 November 2013 pukul 08:44
59 dokterpuskesmas. Biaya lingkungan yang dikeluarkan UBPN Sultra yaitu biaya
pencegahan sedimentasi dan biaya pengendalian debu. Hubungan antara jumlah biaya lingkungan yang dikeluarkan UBPN Sultra dengan perubahan biaya
kesehatan yang dikeluarkan masyarakat setiap bulan selama tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 34.
Tabel 34 Biaya lingkungan UBPN Sultra dan masyarakat tahun 2012
Bulan Biaya
Pencegahan Sedimentasi
Rp
a
Biaya Pengendalian
Debu Rp
b
Total Biaya Lingkungan
Perusahaan Rp
Perubahan Biaya
Lingkungan Perusahaan
Jumlah Penderita
ISPA Orang
c
Total Biaya pengobatan
Rp Perubahan
Biaya Pengobatan
Januari 6 459 500
6 459 500 -
5 244 445
- Februari
6 459 500 6 459 500
0.0 6
293 334 9.1
Maret 13 920 000
6 459 500 20 379 500
51.9 8
391 112 14.3
April 183 570 000
6 459 500 190 029 500
80.6 8
391 112 0.0
Mei 209 670 000
6 459 500 216 129 500
6.4 7
342 223 -6.7
Juni 6 459 500
6 459 500 -94.2
11 537 779
22.2 Juli
6 459 500 6 459 500
0.0 10
488 890 -4.8
Agustus 168 000 000
6 459 500 174 459 500
92.9 10
488 890 0.0
September 168 000 000
6 459 500 174 459 500
0.0 8
391112 -11.1
November 180 600 000
6 459 500 187 059 500
3.5 23
1 124 447 48.4
Desember 151 200 000
6 459 500 157 659 500
-8.5 12
586 668 -31.4
Jumlah 132.5
Jumlah 40.0
Rata-rata 12.0
Rata-rata 3.6
a, b
Sumber: Laporan Pemakaian Alat Berat Satuan Kerja Pengelolaan Lingkungan Tambang 2012c;
c
Sumber: Puskesmas Pomalaa 2012
Pada bulan Januari, total biaya lingkungan yang dikeluarkan UBPN Sultra adalah sebesar Rp 6 459 500 dan total biaya pengobatan masyarakat yang berobat
di Puskesmas Pomalaa adalah sebesar Rp 244 445. Pada bulan selanjutnya terjadi perubahan pada biaya lingkungan yang dikeluarkan UBPN Sultra maupun
masyarakat. Berdasarkan Tabel 34 di atas, perubahan biaya lingkungan yang dikeluarkan UBPN Sultra melalui biaya pencegahan sedimentasi dan biaya
pengendalian debu tidak berkorelasi terhadap biaya pengobatan yang dikeluarkan masyarakat.