Latar Belakang Analisis Ekonomi Dan Lingkungan Kegiatan Pertambangan Nikel (Studi Kasus: Pt. Antam (Persero) Tbk. Ubpn Sultra).

5 Proper bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan environmental excellency melalui integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, penerapan sistem manajemen lingkungan, Reduce Reuse Recycle 3R, efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat KLH,2012. Keberadaan UBPN Sultra menimbulkan dampak positif bagi ekonomi dan masyarakat serta menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak ekonomi dan lingkungan dari kegiatan pertambangan nikel di UBPN Sultra serta mengidentifikasi manfaat keberadaan pantai buatan dari limbah slag sehingga didapatkan nilai ekonomi dan lingkungan dari kegiatan pertambangan di UBPN Sultra yang mendukung perbaikan kualitas lingkungan.

1.2 Perumusan Masalah

Nikel merupakan sumberdaya mineral yang tidak dapat diperbaharui non- renewable resource , sehingga dalam kegiatan pertambangannya perlu dipertimbangkan aspek keberlanjutan. Aspek keberlanjutan menyertakan pertimbangan terhadap dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan dari pertambangan. Dampak langsung kegiatan pertambangan terhadap lingkungan di sekitar UBPN Sultra seperti yang disebutkan dalam laporan tahunan PT. ANTAM Persero Tbk meliputi penurunan kualitas tanah, air dan udara, serta gangguan keanekaragaman hayati. Salah satu dampak yang dapat dilihat sebagai akibat dari aktivitas pertambangan nikel adalah meningkatnya kekeruhan perairan pesisir. Hal ini tentu saja dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan organisme di sekitarnya, dan pada kondisi yang ekstrim, hal ini dapat menyebabkan kematian bagi organisme-organisme perairan yang hidup pada lokasi tersebut. Selain itu, adanya aktivitas pertambangan tersebut telah menyebabkan semakin padatnya sedimentasi di daerah muara sungai maupun pada perairan pesisir secara keseluruhan Hamzah, 2009. 6 Pada saat hujan biasanya air yang melalui sungai-sungai berwarna pekat kemerah-merahan. Keadaan ini juga terjadi di laut, dan bahkan mencapai radius 5- 10 km sejajar pantai dan radius ± 700 meter tegak lurus terhadap garis pantai. Kuat dugaan bahwa material yang terbawa bersama air tersebut berasal dari sisa aktivitas penambangan overburden yang masuk ke perairan pesisir melalui sungai dan air limpasan permukaan di sekitar lokasi pertambangan Zubayr, 2009. Upaya pengendalian terhadap dampak lingkungan akibat kegiatan operasional yang dijalankan dan juga pascatambang mengikuti rencana induk pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam tahapan penambangan. Pemanfaatan limbah slag berupa pantai buatan yang dilakukan oleh PT. ANTAM Persero Tbk UBPN Sultra juga memberikan alternatif wisata bagi masyarakat Pomalaa. Pantai buatan dari limbah tailing slag ini memiliki tiga kolam untuk berenang dan wisata budi daya bakau. Masyarakat bebas masuk ke kawasan pantai tanpa dikenakan biaya masuk oleh pihak pengelola, dalam hal ini PT. ANTAM Persero Tbk UBPN Sultra. Pantai dibuka setiap harinya dari pukul 08.00 WITA sampai 22.00 WITA. Pantai Harapan ramai dikunjungi wisatawan saat musim liburan dan akhir pekan dikarenakan pantai ini satu-satunya pantai buatan dari limbah slag di Pomalaa. Melihat potensi pertambangan nikel di UBPN Sultra terhadap pendapatan perusahaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, permasalahan yang terjadi berkaitan dengan dampak lingkungan, serta manfaat pemanfaatan limbah slag menjadi pantai buatan, penulis terdorong untuk menganalisis penerimaan perusahaan dari kegiatan pertambangan, penyerapan tenaga kerja lokal, dampak lingkungan yang ditimbulkan serta pencegahannya, dan manfaat limbah slag menjadi pantai buatan. Dengan mengetahui seberapa besar dampak secara ekonomi dan lingkungan dari kegiatan pertambangan dan pengelolaan lingkungan, diharapkan PT. ANTAM Persero Tbk UBPN Sulawesi Tenggara dapat meningkatkan upaya pelestarian lingkungan untuk keberlanjutan kegiatan operasional maupun kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi pertambangan. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 7 1. Bagaimana dampak ekonomi dari kegiatan produksi pertambangan nikel PT. ANTAM Persero Tbk UBPN Sultra? 2. Bagaimana kegiatan produksi pertambangan nikel PT. ANTAM Persero Tbk UBPN Sultra berdampak pada lingkungan? 3. Bagaimana manfaat dari penggunaan limbah slag menjadi objek wisata pantai buatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui manfaat dari upaya pengelolaan lingkungan dan pengendalian dampak lingkungan yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang Persero Tbk UBPN Sulawesi Tenggara agar bermanfaat bagi kegiatan operasional perusahaan. Sementara itu, secara khusus penelitian ini bertujuan: 1. Menganalisis dampak ekonomi dari kegiatan produksi pertambangan nikel PT. Aneka Tambang Persero Tbk UBPN Sulawesi Tenggara. 2. Menganalisis dampak lingkungan dan upaya pengendalian dampak lingkungan dari kegiatan produksi PT. Aneka Tambang Persero Tbk UBPN Sulawesi Tenggara. 3. Mengidentifikasi manfaat dari penggunaan limbah slag yang digunakan untuk membuat objek wisata pantai buatan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Memberikan informasi kepada UBPN Sultra mengenai besarnya manfaat dari upaya pengendalian dampak lingkungan sebagai bahan pertimbangan pengendalian dampak lingkungan kegiatan pertambangan nikel UBPN Sultra yang lebih optimal. 2. Memberikan informasi kepada UBPN Sultra mengenai manfaat keberadaan pantai buatan dari pemanfaatan limbah slag. 3. Memberikan informasi sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menyusun kebijakan dalam pengelolaan lingkungan bagi perusahaan pertambangan di daerah tersebut. 8 4. Menjadi sarana bagi penulis untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh dari Departemen Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi untuk menganalisis pendapatan perusahaan, penyerapan tenaga kerja lokal, peningkatan infrastruktur Kabupaten Kolaka, dan dampak lingkungan yang terjadi serta mengidentifikasi manfaat dari penggunaan limbah slag menjadi pantai buatan. Pendapatan perusahaan dalam penelitian ini adalah pendapatan yang didapatkan dari hasil penjualan bijih nikel limonit dan saprolit laterit berkadar tinggi dan rendah. Peningkatan infrastruktur Kabupaten Kolaka dalam penelitian ini adalah dampak dari keberadaan kegiatan pertambangan UBPN Sultra terhadap berkembangnya infrastruktur Kabupaten Kolaka. Penyerapan tenaga kerja lokal dalam penelitian ini adalah tenaga kerja yang berasal dari Provinsi Sulawesi Tenggara yang bekerja di UBPN Sultra. Dampak lingkungan dalam penelitian ini adalah perubahan terhadap kondisi lingkungan yang dirasakan masyarakat maupun yang mempengaruhi kegiatan operasional di UBPN Sultra serta kegiatan yang dilakukan PT. ANTAM Persero Tbk untuk mengendalikan dampak lingkungan berupa sedimentasi di perairan sekitar lokasi penambangan dan pengolahan nikel. Dampak lingkungan yang akan diteliti dibatasi hanya dampak terhadap kualitas udara serta sedimentasi yang terjadi di perairan sekitar lokasi penambangan dan pengolahan nikel. Dalam analisis penyerapan tenaga kerja dan kehilangan pendapatan masyarakat karena sakit, jumlah tenaga kerja menggunakan pendekatan jumlah kepala keluarga karena data penelitian yang terbatas sehingga diasumsikan dalam satu keluarga terdapat satu orang tenaga kerja. Identifikasi manfaat penggunaan limbah slag menjadi pantai buatan dibatasi untuk mengetahui bagaimana keberadaan pantai buatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat. Lokasi penelitian berada di Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara milik PT. Aneka Tambang Persero Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian dilakukan pada kegiatan penambangan nikel limonit dan saprolit laterit berkadar tinggi dan rendah di tambang nikel Pomalaa. 9 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pertambangan Nikel 2.1.1 Tahapan Kegiatan Pertambangan Nikel Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2009, pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral dan batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Bapedal 2001 mengemukakan bahwa kegiatan pertambangan pada umumnya memiliki tahap- tahap kegiatan sebagai berikut: 1. Eksplorasi 2. Pembangunan infrastruktur, jalan akses, dan sumber energi. 3. Pembangunan kamp kerja dan kawasan pemukiman. 4. Ekstraksi dan pembuangan limbah batuan. 5. Pengolahan bijih dan operasional. 6. Penampungan tailing slag, pengolahan, dan pembuangannya. Sumberdaya nikel umumnya terdapat tidak terlalu dalam dari permukaan tanah sehingga sistem penambangan bijih nikel yang digunakan di Indonesia adalah sistem tambang terbuka. Bijih nikel hasil penambangan terbagi menjadi bijih nikel saprolit dan limonit. Bijih nikel limonit adalah bijih nikel laterit dengan kadar rendah dan mengandung 0.8 - 1.5 nikel, 25-35 besi dan sedikit kobalt. Limonit terletak di atas lapisan saprolit dan lebih murah dan lebih mudah untuk ditambang. Bijih nikel saprolit terbentuk dibawah zona limonit. Saprolit secara umum mengandung sekitar 1,5-2,5 nikel dan digolongkan sebagai bijih laterit kadar tinggi. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam sistem pertambangan terbuka, antara lain 5 : 5 http:halteng.orgtambang_sistem.php. Diakses pada tanggal 21 Maret 2013 pukul 15:25