Analisis Pendapatan Usaha Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Pertambangan PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra

49 perusahaan di Provinsi Sulawesi Tenggara yang menjalin mitra kerja dengan PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra. Jumlah pegawai outsourcing pada tahun 2012 adalah 3356 orang atau 74.7 dari jumlah total pegawai PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra sebanyak 4492 orang. Daftar perusahaan dan jumlah tenaga kerja tiap perusahaan dapat dilihat pada lampiran 3. Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki 527 352 Kepala Keluarga KK pada tahun 2012 Profil Kesehatan Prov. Sulawesi Tenggara, 2012. Jumlah tenaga kerja lokal yang terserap oleh kegiatan pertambangan nikel di PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra sebanyak 4265 orang. Persentase penyerapan tenaga kerja dapat dihitung dengan membagi jumlah hari orang kerja dengan jumlah KK dikalikan jumlah hari kerja kemudian dikalikan seratus persen. Penyerapan Tenaga Kerja= Jumlah tenaga kerja lokal x Jumlah hari kerja x 100 Jumlah KK Sulawesi Tenggara x Jumlah hari kerja Penyerapan Tenaga Kerja = 4265x 300 x 100 527 352 x 300 Penyerapan Tenaga Kerja = 0.809 Pegawai PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra, baik yang tetap maupun alih daya outsourcing memiliki jam kerja yang sama antara pria dan wanita, sehingga dalam perhitungan penyerapan tenaga kerja ini tidak dibedakan antara pria dan wanita. Maka, persentase penyerapan tenaga kerja dari adanya kegiatan pertambangan nikel PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra sebesar 0.809.

6.1.3 Analisis Deskriptif Peningkatan Infrastruktur

Dalam kegiatan pertambangan yang dilakukan PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara, tanggung jawab sosial perusahaan terhadap dampak yang ditimbulkan salah satunya dalam program Bina Lingkungan BL dan Community Development Comdev. Implementasi tanggung jawab sosial perusahaan menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan, baik dalam menjaga keberlangsungan operasional usaha, membangun nilai positif perusahaan di mata publik, maupun menjaga hubungan harmonis dengan stakeholders . 50 Pelaksanaan program BL dan comdev meliputi peningkatan infrastruktur di Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya di Kabupaten Kolaka. Dana program BL dan comdev diambil dari laba perusahaan. Pada tahun 2012, realisasi dana peningkatan infrastruktur dasar oleh PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sulawesi Tenggara mencapai Rp 22 491 478 209. Peningkatan infrastruktur yang dilakukan perusahaan seperti dukungan pembangunan masjid, pengaspalan jalan, bantuan kendaraan pelayanan masyarakat, dukungan pembangunan balai pertemuan, dan dukungan pembangunan gedung pemerintahan. Dana peningkatan infrastruktur ini kemudian dikonversikan ke nilai saat ini dengan cara mengalikan nilai tersebut dengan tingkat suku bunga deposito yang telah ditambah satu dan dipangkatkan dengan selisih tahun pengeluaran dengan saat ini yaitu pada tahun 2014 dengan tingkat suku bunga deposito Bank Indonesia 7.50 periode April 2014 sehingga didapatkan biaya peningkatan infrastruktur sebesar Rp 25 991 714 505.28. Rincian peningkatan infrastruktur dasar serta biaya yang dikeluarkan dapat dilihat pada Lampiran 4.

6.1.4 Nilai Efek Pengganda Multiplier Effect

Nilai efek pengganda multiplier effect digunakan untuk mengukur seberapa besar dampak ekonomi terhadap masyarakat di sekitar UBPN Sultra. Dampak ekonomi yang diberikan UBPN Sultra terhadap masyarakat diestimasi menggunakan ratio income multiplier tipe I yaitu nilai yang menunjukkan seberapa besar dampak tidak langsung terhadap perekonomian lokal. Perhitungan ratio income multiplier tipe I dapat dilihat pada Tabel 26 Tabel 26 Nilai efek pengganda Uraian Jumlah Dampak Langsung Beban pajak dan retribusi Rptahun 253 700 134 375.00 Biaya peningkatan infrastruktur Rptahun 25 991 714 505.28 Jumlah Nilai Dampak Langsung Rptahun 279 691 848 880.28 Dampak Tidak Langsung Tenaga kerja lokal Orang 4 265 Upah tenaga kerja lokal dalam satu tahun Rporang 22 116 000.00 Jumlah Nilai Dampak Tidak Langsung Rptahun 94 324 740 000.00 Ratio Income Multiplier Tipe I 1.34 Sumber: Laporan kinerja PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra 2012b diolah 2014 51 Estimasi nilai ratio income multiplier tipe I didapatkan dari penjumlahan nilai dampak langsung yang dirasakan masyarakat dari pengeluaran UBPN Sultra berupa beban pajak dan retribusi Tabel 23 dan biaya peningkatan infrastruktur Lampiran 4 dengan nilai dampak tidak langsung yang dirasakan masyarakat dari pengeluaran UBPN Sultra berupa upah tenaga kerja lokal, hasil penjumlahan ini kemudian dibagi dengan nilai dampak langsung. Upah tenaga kerja lokal didapatkan dari perkalian antara jumlah tenaga kerja lokal sebanyak 4 265 orang dengan upah tenaga kerja outsourcing dalam satu tahun. Berdasarkan Tabel 26 didapatkan estimasi nilai ratio income multiplier tipe I adalah sebesar 1.34 artinya bahwa setiap peningkatan satu rupiah pada pengeluaran UBPN Sultra akan mengakibatkan peningkatan sebesar 1.34 rupiah terhadap pendapatan masyarakat dan tenaga kerja lokal di UBPN Sultra.

6.2 Analisis Dampak Lingkungan Kegiatan Pertambangan PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra

6.2.1 Analisis Biaya Pencegahan Sedimentasi

Upaya pencegahan sedimentasi sebagai akibat dari kegiatan pertambangan di wilayah KP PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra perlu dilakukan guna mengurangi resiko atau dampak dari kegiatan tersebut. Namun, upaya ini membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Upaya pencegahan sedimentasi yang telah dilakukan antara lain membuat saluran drainase tambang sesuai kontur lahan, membuat perangkap sedimen, dan membuat kolam sedimentasi. Saluran drainase dibuat pada areal penambangan serta di jalan tambang. Pembuatan saluran ini ditujukan agar air limpasan terkonsentrasi melewati parit- parit drainase sehingga sangat mudah mengontrol jalannya aliran permukaan dan muatan sedimennya. Perangkap sedimen dibuat dengan tujuan agar muatan sedimen yang terangkut melalui parit-parit drainase dapat tertampung di dalamnya. Kolam sedimentasi dibuat pada lokasi yang berdekatan dengan perairan. Dengan dibuatnya kolam sedimentasi, air yang bercampur dengan lumpur akan tertampung seluruhnya pada kolam-kolam tersebut. Dengan dibuatnya kolam sedimentasi diharapkan air yang lepas keperairan sudah tidak mengandung lumpur. 52 Saat ini masing-masing kolam sedimen mempunyai volume 60 000 m 3 dengan jumlah 14 unit di lokasi tambang utara, 6 unit di lokasi tambang tengah, dan 3 unit di lokasi tambang selatan. Kemudian dibuat saluran drainase dari kolam sedimen ke laut agar air tersebut tidak masuk pada sawah-sawah penduduk sehingga mengurangi produktifitasnya. Rencana Pengelolaan Lingkungan PT. ANTAM Persero Tbk. UBPN Sultra, 2010. Upaya pencegahan sedimentasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat. Alat berat yang digunakan oleh UBPN Sultra adalah jenis PC 200 yang disewa dari perusahaan mitra. PC 200 adalah alat berat yang mempunyai jangkauan yang jauh sehingga memudahkan dalam pembuatan drainase, perangkap sedimen, maupun kolam sedimentasi. Penggunaan alat berat menggunakan sistem kontrak yang dilakukan dengan perusahaan mitra. Kontrak dilakukan setiap bulan dengan menghitung waktu penggunaan alat berat. Tabel 27 Rekapitulasi Pemakaian Alat Berat Jenis PC 200 Tahun 2012 Bulan PC 200 1 PC 200 2 Waktu jam Biaya per jam Jumlah Rp Waktu jam Biaya per jam Jumlah Rp Januari - - - - - - Februari - - - - - - Maret 32 435 000 13 920 000 April 422 435 000 183 570 000 Mei 482 435 000 209 670 000 Juni - - - - - - Juli - - - - - - Agustus 400 420 000 168 000 000 September 183 420 000 77 280 000 400 420 000 168 000 000 Oktober 623 420 000 261 660 000 416 420 000 174 720 000 November 68 420 000 28 560 000 430 420 000 180 600 000 Desember 360 420 000 151 200 000 Jumlah Rp 367 500 000 Rp 1 249 680 000 Total Biaya Rp 1 617 100 000 Sumber: Laporan Pemakaian Alat Berat Satuan Kerja Pengelolaan Lingkungan Tambang 2012c Pemakaian alat berat PC 200 untuk upaya pencegahan sedimentasi dipengaruhi oleh keadaan cuaca di lokasi tambang pada saat itu serta pekerjaan yang akan dilakukan. Jenis pencegahan sedimentasi yang dilakukan disesuaikan dengan lokasi tambang, apakah akan dibuat saluran drainase, perangkap sedimen, maupun kolam sedimentasi atau hanya melakukan perawatan berupa pengerukan endapan lumpur terhadap saluran drainase, perangkap sedimen, maupun kolam sedimentasi.