Dolok Tusam Timur merkusii strain Tapanuli
Berdasarkan Gambar 6, komposisi penutupan lahan di lima lokasi penelitian nampak beragam. Ada tiga lokasi penelitian yang lebih dari 50 tutupan lahannya
berupa hutan, yakni Dolok Tusam Timur, Dolok Tusam Barat, dan Tolang. Adapun 2 lokasi yang lain yaitu Parinsoran dan Lobugala, tutupan lahannya
didominasi non-hutan meliputi kebun, padi-ladang, dan ladang. Lahan yang ditutupi oleh ilalang-semak juga ditemukan di semua lokasi penelitian dengan
persentase komposisi yang berbeda. Secara berturutan persentase tutupan lahan ilalang-semak di tahun 2011 yaitu Dolok Tusam Barat 8.72, Parinsoran
7.18, Lobugala 5.56, Tolang 1.94, dan Dolok Tusam Timur 1.94. Penurunan persentase tutupan hutan paling tinggi terjadi di perbukitan
hutan campuran di Desa Tolang – Kec. Aek Bilah – Kabupaten Tapanuli Selatan,
yakni sebesar 1.58 kemudian disusul Dolok Tusam Timur turun 0.71, Parinsoran turun 0.69, dan Dolok Tusam Barat turun 0.16. Adapun tutupan
hutan di lokasi Lobugala meningkat sebesar 0.18 atau 4.14 ha. Hampir di semua lokasi penelitian ditemukan adanya peningkatan luas
tutupan lahan berupa ilalang-semak selama kurun waktu 1994 hingga 2011. Hanya di lokasi Lobugala yang ditemukan adanya penurunan luas tutupan ilalang-
semak yakni sebesar 0.95. Adapun peningkatan luas tutupan ilalang-semak di empat lokasi yang lain sebagai berikut: Parinsoran 5.59, Dolok Tusam Barat
3.33, Tolang 1.26, dan Dolok Tusam Timur 0.71. Berdasarkan komposisi tutupan lahan seperti pada Gambar 6, dari tahun
1994 hingga 2011 secara keseluruhan ditemukan bahwa hampir di semua lokasi penelitian terjadi penurunan persentase luas tutupan lahan hutan yang tidak terlalu
besar yaitu berkisar dari 0.16 - 1.58.
Perubahan tutupan lahan di lima lokasi sebaran alam P. merkusii strain
Tapanuli
Perubahan tutupan lahan pada lokasi penelitian terjadi secara fluktuatif selama kurun waktu 1994, 2005, dan 2011. Secara lebih rinci perubahan tutupan
lahan di lokasi penelitian sebagai berikut: