3.6. Pengolahan dan Analisis Data 3.6.1. Penerimaan Teknis
Untuk menganalisis penerimaan teknis dilakukan wawancara langsung dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui mengenai kendala-
kendala yang dilalui produsen mulai dari menyiapkan adonan hingga proses produksi disertai oleh pengisian kuesioner yang telah disiapkan, lebih lengkap
dapat dilihat pada lampiran 1. Penilaian meliputi tingkat kesulitan dan jenis kesulitan yang ditemui pada proses produksi.
3.6.2. Penerimaan Finansial
Analisis finansial menggunakan metode Benefit Cost Ratio BCR atau Rasio Manfaat Biaya, yaitu nilai perbandingan antara pendapatan dengan biaya
produksi. Jika nilai BCR lebih besar dari satu maka suatu industri sudah memenuhi salah satu kriteria untuk dikatakan layak Astawan, 1999.
Analisis bertujuan untuk mengetahui apakah kombinasi bahan baku mi basah dengan menggunakan MOCAF dapat diterima konsumen. Agar penggunaan
kombinasi ini dapat diterima, maka nilai Benefit Cost Ratio pada bahan baku mi yang menggunakan MOCAF harus meningkat atau lebih besar daripada nilai
Benefit Cost Ratio mi terigu 100 persen tanpa penggunaan MOCAF .
Benefit Cost Ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
BCR = PendapatanBiaya produk
3.6.3.Penerimaan terhadap Preferensi Konsumen
Untuk mengetahui preferensi konsumen teradap berbagai tingkat kombinasi bahan baku pada mi basah dilakukan dengan wawancara terstruktur dengan
kuesioner terhadap responden. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan metode Kruskal Wallis untuk mengetahui tingkat kombinasi MOCAF dengan
terigu yang dapat diterima konsumen dengan membandingkan atribut pada masing-masing mi basah.
Uji Kruskal Wallis dapat digunakan jika populasi data berdistribusi kontinyu, bertujuan untuk menganalisis data dalam tiga atau lebih sampel
independen untuk menentukan apakah tiga atau lebih distribusi populasi data yang kontinyu memiliki rata-rata yang sama. Uji statistik Kruskal Wallis dilakukan
dengan beberapa tahap, yaitu: 1 mengurutkan data tanpa memperhatikan asal sampel, dimulai dari angka satu untuk nilai terkecil, 2 menjumlahkan urutan
pada masing-masing sampel, 3 menghitung jumlah ukuran sampel dari seluruh sampel N, dan 4 menghitung statistik H yang dirumuskan Mulyono, 1991.
Membuat keputusan secara statistik dengan kriteria pengambilan keputusannya adalah :
H diterima apabila : H
≤ X
2
α , dengan derajat bebas k - 1 H
1
diterima apabila : H X
2
α , dengan derajat bebas k - 1 Keterangan:
H : tidak berbeda nyata
H
1
: berbeda nyata X
2
: nilai kritis α : tingkat signifikan
k : banyaknya sampel
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sejarah Singkat Perusahaan