Mi Basah Penerimaan Produsen dan Preferensi Konsumen terhadap Penggunaan MOCAF sebagai Campuran Bahan Baku Mi Basah (Studi Kasus pada CV Taruna di Bogor)

flour . Selain itu, hasil uji coba yang telah dilakukan dengan mensubstitusi MOCAF terhadap tepung terigu menunjukkan bahwa MOCAF dapat mensubstitusi tepung terigu hingga tingkat substitusi 15 persen pada produk mi instan, dan hingga kombinasi 25 persen untuk mi bermutu rendah Subagio, 2008.

2.5. Mi Basah

Astawan 1999 menyatakan bahwa hampir seluruh dunia mengenal produk mi, walaupun nama, bentuk, bahan penyusun, dan cara pembuatannya berbeda- beda. Mi diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu mi segar atau mi mentah, mi kering, mi basah, dan mi instan. Mi segar atau mi mentah adalah mi yang tidak mengalami proses tambahan setelah pemotongan dan mengandung 35 persen air. Mi kering adalah mi segar yang telah dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 8-10 persen. Mi basah adalah jenis mi yang mengalami proses perebusan setelah tahap pemotongan sebelum dipasarkan. Mi instan umumnya dikenal sebagai ramen dan dibuat dengan penambahan beberapa proses setelah diperoleh mi segar, yaitu pengukusan, pembentukan, dan pengeringan. Di Indonesia, banyak makanan daerah yang menggunakan bahan baku mi, seperti soto mi Bogor, taoge goreng Jawa Barat, mi celor Palembang, dan mi juhi Jakarta. Jenis makanan lain yang terbuat dari mi seperti mi goreng, mi pangsit, mi ayam, ifu mi, dan lo mi. Agar asupan gizi yang diperoleh dari sebungkus mi lebih baik, dalam penyajian sebaiknya ditambahkan bahan-bahan lain untuk meningkatkan mutu gizinya. Bahan yang umum ditambahkan seperti telur, ayam, bakso, udang, ikan, dan tempe untuk meningkatkan kadar protein serta sayuran wortel, tomat, sawi, mentimun, dan lain-lain untuk meningkatkan kadar vitamin, mineral, dan serat Astawan, 1999 Badan Standarisasi Nasional 1992 mendefinisikan mi basah sebagai produk pangan yang terbuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan yang diizinkan, berbentuk khas mi yang tidak dikeringkan. Kadar air mi basah dapat mencapai 52 persen sehingga daya simpannya relatif singkat, yaitu sekitar 40 jam pada suhu kamar. Bahan baku mi basah yang umum digunakan saat ini berasal dari tepung terigu Astawan, 1999. Syarat mutu mi basah menurut SNI-01-2987-1992 dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Syarat mutu mi basah No Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Keadaan : 2.1. Bau 2.2. Rasa 2.3. Warna - Normal 2 Kadar air bb 20-35 3 Kadar abu dihitung atas dasar bahan kering bb Maks. 3 4 Kadar protein Nx6,25 Dihitung atas dasar bahan kering bb Min. 3 5 Bahan tambahan pangan : 5.1. Boraks dan asam borat 5.2. Pewarna 5.3. Formalin - Tidak boleh ada sesuai SNI-0222-M dan peraturan MenKes. No. 722Men.KesPerIX8 8 6 Cemaran logam : 6.1. Timbal Pb 6.2. Tembaga Cu 6.3. Seng Zn 6.4. Raksa Hg mgkg Maks. 1,0 Maks. 10,0 Maks. 40,0 Maks. 0,05 7 Arsen As mgkg Maks. 0,05 8 Cemaran mikroba : 8.1. Angka Lempeng Total 8.2. E. Coli 8.3. Kapang Kolonig APMg Kolonig Maks. 1,0 x 10 6 Maks. 10 Maks. 1,0 x 10 4

2.6. Preferensi Konsumen