KROMATOGRAFI KOLOM TINJAUAN PUSTAKA

9 simultan untuk memisahkan dan mengidentifikasi komponen-komponen campuran. Harvey 2000 Gambar 6. Bagan Alat Kromatografi Gas Rohman, 2009

H. KROMATOGRAFI KOLOM

Kromatografi kolom merupakan kromatografi yang fase diamnya dipak ke dalam sebuah kolom Sewel Clarke 1987. Di dalam kromatografi kolom, fase diam dapat dipak baik dengan cara kering maupun cara basah Heath 1981. Pada sistem kromatografi kolom dikenal banyak sekkali senyawa yang telah digunakan sebagai fase diam dan dikategorikan sebagai senyawa polar dan nonpolar Nur Sjachri 1978. Menurut Mantell 1951, faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi antara lain: 1. Sifat-sifat adsorben, yang meliputi luas permukaan, ukuran pori-pori, dan komposisi kimia. 2. Sifat-sifat adsorbat, yang meliputi ukuran molekul, polaritas molekul, dan komposisi kimia. 3. Konsentrasi adsorbat dalam fase cair. 4. Sifat fase cair pH dan suhu. 5. Waktu kontak antara adsorben dan adsorbat. Adsorben-adsorben dan jenis komponen yang dapat dipisahkan pada separasi dengan teknik kromatografi disajikan pada Tabel. 2. 10 Tabel 2. Adsorben pada kromatografi Adsorben Digunakan untuk pemisahan Alumina Sterol, vitamin, ester, alkaloid, senyawa organik Silika gel Sterol, asam amino Karbon Peptida, karbohidrat, asam amino Magnesia Sterol, vitamin, ester, alkaloid, senyawa organik Magnesium Karbonat Perpirin Magnesium Silikat Sterol, ester, gliserida, alkaloid Kalsium Hidroksida Karotenoid Kalsium Karbonat Karotenoid, xantofil Kalsium Fosfat Enzim, protein, polinukleotida Aluminium Silikat Sterol Agar Enzim Gula Klorofil, xantofil Braithwaite Smith 1996 Silika gel SiO 2 merupakan adsorben polar yang paling umum digunakan dan dianggap sebagai penyerap yang paling serbaguna. Silika gel akan mengadsorpsi komponen yang polar lebih kuat daripada komponen yang kurang polar. Alkohol akan diadsorpsi lebih kuat daripada eter, sedang eter diadsorpsi lebih kuat daripada hidrokarbon Nur Sjachri 1978. Adsorben silika gel akan menahan komponen polar dan molekul polarisable seperti aromatik karena adanya interaksi dipoleinduced dipole Sewel Clarke 1987. Adsorben arang aktif merupakan suatu bentuk tak beraturan dari kristal-kristal grafit yang tersusun dari pelat-pelat datar dimana atom karbon terikat secara kovalen di dalam suatu sisi hexagon. Adanya sifat porous menyebabkan arang mempunyai kemampuan mengadsorpsi. Arang aktif merupakan adsorben yang sangat polar yang sering digunakan Sewel Clarke 1987. Dengan menggunakan adsorben, komponen yang polar akan tertahan lebih lama dibandingkan komponen nonpolar. Adsorben C 18 octadecyl silane merupakan jenis fase diam yang dibuat dari mereaksikan gugus silanol dengan klorosilan yang bersifat nonpolar. Adsorben ini bersifat nonpolar dibandingkan fase geraknya seperti etanol. Kromatografi yang menggunakan adsorben ini disebut dengan kromatografi kolom fase terbalik. Sewel Clarke 1987. Cara kerja kromatografi kolom adalah sampel yang akan dipisahkan dilarutkan terlebih dahulu dalam pelarut, kemudian diletakkan di bagian atas kolom yang telah terisi oleh fase diam. Fase gerak yang sudah disiapkan kemudian dialirkan secara perlahan dan dibiarkan mengalir melalui kolom sampai pelarut habis. Fase gerak akan membawa campuran komponen ke bawah sehingga di dalam kolom terjadi kesetimbangan dinamis antara komponen teradsorpsi pada fase diam dengan komponen yang terlarut dalam fase gerak. Fase gerak akan mengalir ke bawah. Eluat yang keluar ditampung ke dalam tabung reaksi atau vial sebanya 2-5 ml. Hasil tampungan tersebut diidentifikasi dengan menggunakan GC dan GC-MS. 11 Gambar 7. Flash Column Chromatography 12

III. METODOLOGI PENELITIAN