BAHAN DAN ALAT METODOLOGI PENELITIAN

12

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah daun dan batang nilam varietas sidikalang, lhoksumawe, dan tapaktuan yang diambil di Desa Sukamulya, Kecamatan Garawangi, Kuningan, Jawa Barat. Ketiga varietas ini ditanam dengan teknik budidaya yang sama, ketinggian yang sama, serta waktu pemanenan yang sama 3-4 bulan. Penentuan varietas tanaman nilam mengacu pada karakteristik varietas nilam oleh Nuryani 2006 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Tiga Varietas Unggul Tanaman Nilam Varietas Tapaktuan Lhokseumawe Sidikalang Panjang cabang primer Cm 46-66 38-63 43-62 Panjang cabang sekunder Cm 20-45 20-35 26-34 Pertulangan daun Delta, Bulat Telur Delta, Bulat Telur Delta, Bulat Telur Bentuk daun Menyirip Menyirip Menyirip Warna daun Hijau Hijau Hijau keunguan Panjang daun 6,46-7,52 6,23-6,75 6,30-6,45 Lebar daun 5,22-6,39 5,16-6,36 4,88-6,26 Panjang tangkai 2,67-4,13 2,66-4,28 2,71-3,34 Pangkal daun Rata, membulat Datar, membulat Rata, Membulat Kadar Minyak 2,83 3,21 2,89 Kadar patchouli alcohol 33,31 32,63 32,95 Sumber: Nuryani 2006, Pustikasari 2011 Yang menjadi patokan dalam penentuan tiga varietas unggul nilam yang dilakukan pada penelitian ini adalah warna batang dan daun nilam. Varietas Tapaktuan dan Lhoksumawe memiliki warna batang dan daun yang sama, yaitu berwarna hijau, sedangkan Sidikalang berwarna hijau keunguan. Selain itu dilihat juga pangkal daun, dimana Varietas Tapaktuan dan Sidikalang memiliki bentuk rata dan membulat, sedangkan Lhoksumawe memiliki bentuk datar dan membulat. Setelah penentuan sampel, dilakukan preaparasi sampel untuk ketiga varietas tanaman nilam yang meliputi pemanenan, pengeringan, perajangan. Pemanenan dilakukan pada tanaman nilam yang berumur 2-3 bulan. Setelah dipanen, dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari langsung selama 3 hari dan dilanjutkan dengan pengeringanginan selama 4 hari di dalam ruangan bersuhu 27-30 o C. Daun dan ranting terna nilam yang sudah kering kemudian dirajang hingga ukuran 3-5 cm. Setelah preparasi sampel selesai, terna nilam siap untuk disuling. Bahan lain yang digunakan untuk seleksi dan pelatihan panelis adalah standar aroma yang diperoleh dari PT Ogawa Indonesia dan Sensient. Bahan kimia yang digunakan untuk ekstraksi komponen volatil yaitu toluene dan natrium sulfat anhidrat grade pro analysis buatan Merck, kertas saring Whatman, propilen glikol, n-alkana standar, heksana pro analysis, etil asetat pro analysis, silica gel 60 H 7736, aquades, dan kapas. Bahan kimia diperoleh dari Stockroom Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan. 13 Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah botol gelas amber kecil, mikropipet, alat-alat gelas, pisau, neraca analitik, seprangkat alat suling, pemanas,oven, freezer, tusuk sate, jarum, pipet tetes, termometel bola basah dan bola kering, statif, vial, alat GC Merk Agilent 7890 A detektor FID, dan alat GC Merk Agilent 7890 A detektor MS Merk Agilent 5975 C.

B. METODE PENELITIAN