Teknologi Komunikasi Dalam Kehidupan Beragama

E. Teknologi Komunikasi Dalam Kehidupan Beragama

Agama adalah suatu ciri kehidupan sosial manusia yang universal dalam arti bahwa semua masyarakat mempunyai cara-cara berfikir dan pola-pola

A. Partanto Pius dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994), h. 264.

“account” dalam “social media”. Informasi yang disampaikan melalui “social media ” dapat berupa teks, audio, video dan lain-lain yang dikenal dengan “digital

content ”. Status di “facebook” dan juga gambar yang kita “upload” di instagram ialah contoh dari digital content. Namun, digital content pada salah satu social media yaitu twitter memiliki keterbatasan dalam menuliskan teks sehingga pengguna twitter umumnya menggunakan untuk mengirim pesan singkat. Penggunaan “social media” juga digunakan untuk memfasilitasi sekumpulan orang yang ingin berkontribusi secara online untuk bertukar pikiran dan disebut sebagai “crowd sourcing”. “Crowd sourcing” ialah kegiatan online yang interaktif karena setiap orang dengan latar belakang yang beragam dapat mengemukakan pendapat mereka masing-masing. Setiap individu dapat menuangkan ide mereka di Wikipedia dengan tujuan berbagi informasi dan setiap orang dapat bebas berkontribusi dalam artikel yang dibuat. Hal ini membuat penulis artikel pertama dapat mengetahui respon masyarakat dengan pandangan yang beraneka ragam.

“World Future Society” merupakan sarana bagi sekumpulan orang yang tertarik terhadap perkembangan sosial dan teknologi yang membentuk masa

depan. Keanggotaan dalam “World Future Society” bersifat terbuka dan kini telah bergabung ialah sekitar 25 ribu orang di lebih 80 negara dengan latar belakang yang beragam. “World Future Society” didirikan pada tahun 1966 dan disewa sebagai organisasi nonprofit di USA Anggota “World Future Society” berasal dari semua lapisan masyarakat. Mereka termasuk sosiolog, ilmuwan, perencana perusahaan, pendidik, mahasiswa, dan pensiunan. Mereka berpikir orang-orang yang mencari masa depan yang lebih baik bagi diri mereka sendiri dan masyarakat. Mereka terus meramalkan mengenai masa depan teknologi yang terus berkembang sehingga dapat dikatakan bahwa mereka adalah “Forecasting”.

Dalam peramalan tersebut, mereka menggunakan metoda seperti metode Delphi. Metode Delphi dikategorikan sebagai metode untuk penataan proses

126 Ishomuddin, Pengantar Sosiologi Agama, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), h. 29.

komunikasi kelompok sehingga proses ini efektif dalam memungkinkan sekelompok individu, secara keseluruhan, untuk menangani masalah yang kompleks. Untuk mencapai "komunikasi terstruktur" diharapkan umpan balik dari

kontribusi individu pemberi informasi dan pengetahuan. 127 “Wired Magazine” juga merupakan sarana menyampaikan informasi mengenai teknologi futuristic

seperti halnya “World Future Society”. “Wired Magazine” memberikan informasi mengenai masa depan teknologi. Majalah ini berisi segala sesuatu mengenai kemajuan teknologi yang akan hadir beberapa tahun kemudian.

Saat melihat isi dari majalah tersebut, bisa dikatakan bahwa teknologi telah mendominasi manusia di masa yang akan datang. Manusia akan dimudahkan dengan majunya teknologi. Kemudahan tersebut dapat menjadi masalah apabila manusia menjadi ketergantungan terhadap teknologi yang mereka ciptakan. Hal yang ditakutkan ialah bukan pencipta yang mengatur ciptaannya, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-mana. Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Tanpa disadari media massa telah ikut mengatur jadwal hidup kita serta menciptakan sejumlah kebutuhan.

Keberadaaan media massa dalam menyajikan informasi cenderung memicu perubahan serta banyak membawa pengaruh pada penetapan pola hidup masyarakat. Beragam informasi yang disajikan dinilai dapat memberi pengaruh yang berwujud positif dan negatif. Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan masyarakat terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah

127 Turoff M. dan Linstone A.H., The Delphi Method Techniques and Applications, (California: With a Foreword by Olaf Helme University of Southern, 2002), h. 4.

memenuhi standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat, didengar dan dibaca dari media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang lain. Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah dan dalam kehidupan bermasyarakat.

Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorang figur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari media. Biasanya seseorang akan meniru segala sesuatu yang berhubungan dengan idolanya tersebut baik dalam hal berpakaian, berpenampilan, potongan rambutnya

ataupun cara berbicara yang mencerminkan diri idolanya. 128 Kemajuan teknologi komunikasi yang menuju kearah globalisasi komunikasi dirasakan cenderung

berpengaruh langsung terhadap tingkat peradaban masyarakat. Kita semua menyadari bahwa perkembangan teknologi komunikasi akhir- akhir ini bergerak sangat pesat dan telah menimbulkan dampak positif maupun

negatif terhadap tata kehidupan masyarakat di berbagai negara. 129 Kemajuan bidang informasi membawa kita memasuki abad revolusi komunikasi. Bahkan ada

yang menyebutnya sebagai “Ledakan Komunikasi”. 130 Kemajuan teknologi memberikan dampak kepada perubahan kehidupan beragama dalam masyarakat.

Masyarakat yang telah dimudahkan oleh teknologi menjadi masyarakat yang ingin mencoba hal yang baru dengan mengikuti tren teknologi yang terus hadir.

Kemajuan teknologi komunikasi hadir karena inovator yang ingin menyempurnakan teknologi komunikasi yang sudah ada. Inovasi yang dilakukan oleh inovator dikembangkan berdasarkan manfaat relatif (relative advantage), kesesuaian (compatibility), kerumitan (complexity, trialability) dan kemampuan

128 Tonny Trimarsanto, Instant Mania Manusia Modern, (Jakarta: Kedaulatan Rakyat, 1993), h. 8.

129 Riyono Praktiko, Komunikasi pembangunan, (Bandung: Edisi pertama, Remaja Rosda Karya, 1979), h. 36.

130 Subrata, "Media Massa Dalam Era Globalisasi", (KOMPAS: 27 Oktober 1992).

dapat dilihat (observability). 131 Kemajuan teknologi saat ini telah dilengkapi oleh kehadiran internet. Kehadiran teknologi komunikasi interaktif di era global seperti

internet telah mengubah sifat dan ruang lingkup media komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. 132 Berkembang dan hidup berdampingan dengan manusia

sehari-hari. Disadari atau tidak, kegiatan kita dari bangun tidur, beraktivitas hingga malam dikelilingi oleh teknologi. Kita bangun tidur lalu melihat berita di televisi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan teknologi komunikasi. Membaca koran pagi juga merupakan hasil dari teknologi komunikasi. Kecepatan menerima informasi saat ini merupakan akibat dari perkembangan teknologi komunikasi. Proses menyampaikan informasi disebut komunikasi.

Komunikasi saat ini tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi dapat dibantu dengan media komunikasi. Teknologi komunikasi digital lebih banyak digunakan sebagai media komunikasi untuk mencakup wilayah yang sangat luas. Digitalisasi telah meningkatkan kualitas dengan meminimalkan gangguan. Media komunikasi yang dimaksud meliputi surat kabar, buku, radio, televisi, cable television , telepon selular, komputer, internet dan sebagainya. Media komunikasi

yang lebih efektif dan interaktif lebih dipilih masyarakat saat ini. 133 Kebutuhan berita atau informasi diawali pada abad ke - 18 ketika perang Amerika dan

masyarakat sipil Spanyol. Namun, surat kabar telah hadir pada abad ke - 17. Perang telah memicu permintaan public akan berita hingga sekarang ini. Penyebaran informasi saat ini tidak hanya menggunakan surat kabar, tetapi juga media lain yang semakin berkembang dengan adanya kemajuan teknologi komunikasi.

Kehadiran internet ialah sekitar tahun 1960 dengan mengembangkan ARPANET. ARPANET adalah singkatan dari Advanced Research Projects Agency (ARPA) network project yang berhubungan dengan pertahanan dan keamanan

131 Everett M. Rogers, Diffusion of Innovations, (New York: 3rd Edition, The Free Press, 1983), h. 213 - 232.

132 David Holmes, Communication Theory: Media, Technology and Society, (London, Thousand Oaks, New Dehli: SAGE Publications, 2005), h. 4.

133 Larose Straubhaar & Davenport, Media Now, (Wadsworth: Cengage Learning, 2012), h. 21.

Amerika Serikat. Tujuan Sistem tersebut dikembangkan ialah untuk menginformasikan data kepada peneliti dan militer. 134 Internet menjadi awal

munculnya berbagai media sosial sebagai penghubung antara individu satu dengan individu lainnya. Media sosial tersebut antara lain path, instagram, twitter, facebook , blog dan sebagainya. Penggunaan media sosial tersebut dilihat oleh media sebagai peluang bisnis maupun dalam menggiring opini public. Internet berita lebih cepat diterima masyarakat luas dibandingkan dengan media lain seperti televisi dan media cetak.

Teknologi komunikasi yang relatif fleksibel cepat diadopsi oleh masyarakat. Kemajuan teknologi saat ini telah menghadirkan media untuk menyimpan file digital dan disebut “cloud computing”. Straubhaar et al. (2012) menyatakan “cloud computing” memudahkan anda dalam penyimpanan dokumen bukan dengan menggunakan “hard drive”, tetapi dengan computer sederhana, keyboard dan internet. “Google docs” dan “spreadsheets” ialah contoh untuk menyimpan dokumen secara online. Saat kita lupa atau kehilangan “hard drive” untuk menyimpan dokumen, kita dapat mengunduh dokumen yang telah kita

simpan secara online. 135 Globalisasi komunikasi telah memberi pengaruh kepada globalisasi media dan juga teknologi.

Media cetak ialah hasil globalisasi media yang ditunjukkan dengan digitalisasi. Hasil digitalisasi media cetak ialah “web newspaper, e-magazine dan e-book ”. Digitalisasi merupakan efek dari globalisasi media agar dapat menjangkau wilayah yang lebih luas. Digitalisasi media cetak juga digunakan untuk menjaga eksistensinya. Manfaat digitalisasi ialah warga yang berada di dalam daerah dapat mengakses buku, majalah maupun surat kabar lokal. Globalisasi media tidak lepas dari kemajuan teknologi komunikasi. Globalisasi teknologi menawarkan kemudahan bagi konsumen.

134 August E. Grant dan Jennifer H. Meadows, Communication Technology Update and Fundamental, (Boston: 12th Edition, Focal Press, 2010), h. 34.

135 Larose Straubhaar & Davenport, Media Now, (Wadsworth: Cengage Learning, 2012), h. 257.

Kemajuan teknologi komunikasi tidak lepas dari inovator yang secara terus menerus menyempurnakan teknologi komunikasi. Kehadiran teknologi komunikasi yang semakin berkembang sebaiknya digunakan secara bijak sehingga manusia tidak ketergantungan terhadap teknologi komunikasi. Peramalan kemajuan teknologi komunikasi yang dapat kita lihat dari “World Future Society ” dan “Wired Magazine” menggambarkan bahwa teknologi komunikasi akan terus berkembang dan manusia sebagai pengguna teknologi komunikasi sebaiknya dapat menggunakannya dengan bijak agar tidak dikendalikan oleh teknologi komunikasi (ketergantungan terhadap teknologi komunikasi).

Perubahan kehidupan beragama merupakan kenyataan yang dibuktikan oleh gejala-gejala seperti depersonalisasi, adanya frustasi, dan apati (kelumpuhan mental), pertentangan dan perbedaan pendapat “generation gap”. Perubahan kehidupan beragama menjadi nyata sebagai gelombang ketidak-seimbangan antara kehidupan beragama dalam masyarakat. Penyebab perubahan kehidupan beragama seperti budaya dan sosial, kemajuan teknologi komunikasi yang kaitannya dengan penggunaannya, transportasi, urbanisasi, tuntutan masyarakat dan lain-lain.

Perkembangan teknologi komunikasi kini sudah semakin pesat dan kemajuan teknologi komunikasi secara sadar ataupun tidak sadar telah banyak mengubah pola kehidupan beragama masyarakat. Sesuai dengan asumsi dasar dari teori teknologi deternimism bahwa pola kehidupan masyarakat manusia khususnya aspek interaksi sosial diantara mereka ditentukan oleh perkembangan dan jenis teknologi komunikasi yang dikuasai masyarakat yang bersangkutan.

Dunia maya tempat dimana orang-orang memberi, mencari dan atau bertukar informasi melalui media internet. Tawaran yang disajikan oleh dunia maya bisa saja sejalan dengan kebutuhan dan keinginan seseorang. Tetapi bagaimana jika seseorang sudah merasa terlalu asik dengan pengembaraannya di dunia maya. Ia bisa duduk selama berjam-jam hanya berinteraksi dengan gadget- nya, menyusuri dunia maya sehingga pada akhirnya ia akan mengabaikan sistem nilai dan norma yang selama ini berlaku di lingkungan masyarakat sekitarnya.

Seseorang yang sudah terlalu banyak terpapar dunia maya dapat mengabaikan informasi dan malah lebih mempercayai isu. Lebih mempercayai rumor dibandingkan realitas, ia bisa kecanduan dengan sosial media atau situs- situs tertentu sehingga ia akan selalu berusaha mengakses sosial media atau situs tersebut tanpa mengabaikan konsekuensi yang dapat timbul setelahnya. Pada akhirnya, sistem nilai dan norma yang sudah sejak lama berlaku akan terkikis sedikit demi sedikit dan bisa saja dikemudian hari akan digantikan dengan sistem nilai dan norma yang baru.

Kemajuan teknologi komunikasi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi komunikasi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi komunikasi yang sebenarnya merupakan alat bentuk/ekstensi kemampuan diri manusia. Dewasa ini telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru “membelenggu” perilaku dan gaya hidup kita sendiri. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar karena ditopang pula oleh sistem-sistem sosial yang kuat dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi komunikasi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat yang rendah kemampuan teknologi komunikasinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap pengaruh yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi komunikasi.

Masyarakat mempengaruhi agama dan agama mempengaruhi masyarakat. Belakangan sosiologi agama mempelajari bukan soal hubungan timbal balik, melainkan lebih kepada pengaruh agama terhadap tingkah laku masyarakat, bagaimana Agama sebagai sistem nilai yang mempengaruhi tingkah laku masyarakat. Menurut penulis Syahminan, “Agama sangat mempengaruhi pola kegiatan sosial. Seorang konservatif merupakan orang yang mungkin bersedia melakukan penyesuaian yang kecil, namun mereka bahwa struktur dasar masyarakat sudah sehat dan masuk akal. Mereka mungkin bahkan mendukung pembaharuan/reform, namun menolak revolusi karena hanya membawa kehancuran dan bukan keuntungan. Kaum konservatif percaya bahwa agama menghasilkan keselamatan pribadi, agama harus meningkatkan semangat cinta Masyarakat mempengaruhi agama dan agama mempengaruhi masyarakat. Belakangan sosiologi agama mempelajari bukan soal hubungan timbal balik, melainkan lebih kepada pengaruh agama terhadap tingkah laku masyarakat, bagaimana Agama sebagai sistem nilai yang mempengaruhi tingkah laku masyarakat. Menurut penulis Syahminan, “Agama sangat mempengaruhi pola kegiatan sosial. Seorang konservatif merupakan orang yang mungkin bersedia melakukan penyesuaian yang kecil, namun mereka bahwa struktur dasar masyarakat sudah sehat dan masuk akal. Mereka mungkin bahkan mendukung pembaharuan/reform, namun menolak revolusi karena hanya membawa kehancuran dan bukan keuntungan. Kaum konservatif percaya bahwa agama menghasilkan keselamatan pribadi, agama harus meningkatkan semangat cinta

hakikatnya individu dengan masyarakat itu tidak bisa dipisahkan. Menurut Al- Syahid Murtadha Muthahari, masyarakat itu homogen. Beliau menyatakan bahwa sudah fitrahnya manusia untuk hidup bermasyarakat sehingga secara naluriah manusia pasti bermasyarakat dimanapun kapanpun. Oleh sebab itu pada hakikatnya manusia itu satu, tidak ada pengkutuban/perbedaan di dalamnya. Manusia merupakan spesies tunggal, maka masyarakat-masyarakat manusia pun mempunyai sifat, wujud dan hakikat yang sama.

Pluralisme yang ada menurutnya karena kesalahan dalam memandang masyarakat dan manusia sebagai suatu bentuk duniawi saja. Padahal Alquran pun sudah memberitakan bahwa pada dasarnya agama yang diturunkan Allah SWT kepada banyak nabi dan masyarakat adalah tetap satu tidak berubah-ubah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Asy-Syura ayat 13.

Dia telah mensyariatkan bagi kamu (Muhammad SAW) tentang agama, (seperti) apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa A.S. dan Isa A.S. , yaitu: “Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah-belah tentang-N ya”. Amat berat bagi orang-orang musyrik, (untuk mengikuti) agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah SWT menarik kepada agama itu, orang yang dikehendaki-Nya dan memberi

petunjuk kepada (agama)-Nya, orang yang kembali (kepada jalan-Nya). 137

136 Syahminan, Teori Pertukaran Sosial, dalam Syukur Kholil (Editor), Teori Komunikasi Massa , (Bandung: Cita pustaka Media Perintis, 2011), h. 313.

137 Allah SWT telah mensyariatkan agama untukmu, apa yang telah disyariatkan-Nya kepada Nuh A.S. dan apa yang diwahyukan kepadamu, hai Muhammad SAW, serta apa yang

Salah satunya diungkapkan oleh Alwi Shihab yang membandingkan dengan beberapa konsep yang memiliki makna hampir sama, tetapi secara substansi berbeda:

Pertama, pluralisme tidak semata menunjuk pada kenyataan adanya kemajemukan. Namun yang dimaksud adalah keterlibatan aktif terhadap kenyataan kemajemukan dan keragaman tersebut. Seperti Pluralisme Agama dan budaya dapat kita jumpai di mana-mana. Seperti di kantor tempat kita bekerja, di sekolah tempat kita belajar bahkan di pasar di mana kita berbelanja. Tapi seseorang baru dapat dikatakan menyandang sifat tersebut apabila dapat berinteraksi positif dalam lingkungan kemajemukan tersebut.

Kedua, pluralisme agama bukanlah sinkretisme, yaitu menciptakan agama baru yang kemudian memadukan unsur-unsur tertentu atau sebagian komponen ajaran dari beberapa agama untuk dijadikan bagian integral dari agama tersebut. Seperti pertengahan abad ke-19, ketika Mirza Husein Ali Nuri yang lebih dikenal dengan Bahaullah mendirikan agama Bahaisme di Iran. Bahaisme sebagai agama

baru mengambil unsur atau ajaran dari agama Yahudi, Kristen dan Islam. 138 Ajaran Alquran merupakan pedoman hidup yang tidak bisa terlepas dari

kehidupan umat Islam, sejak dulu sampai sekarang. Maka dari itu perlu adanya konsep yang mampu menjaga eksistensi Islam di tengah-tengah pluralitas. Ada beberapa tema pokok perspektif Alquran tentang pluralisme Agama, yang berbeda hanya terletak pada aturan-aturan tertentu. Sehingga agama yang satu itu baru bisa dijalankan oleh manusia yang satu sebagai spesies tunggal. Individu itu adalah

disyariatkan kepada nabi-nabi ulul azmi yang mempunyai syariat-syariat yang telah lalu. Tegakkanlah agama yang hak (benar) ini yaitu agama tauhid dan ikhlas kepada Allah SWT, serta peliharalah agama agar kejernihan atau kemurniaannya tidak diperkeruh oleh orang-orang yang ingin mengacau-balaukan agama. Janganlah kamu bercerai berai dalam menjalankan agama. Apa yang kami syariatkan untukmu, wahai orang Islam, adalah apa yang kami syariatkan kepada nabi- nabi yang telah lalu dalam masalah-masalah pokok: tauhid, sembahyang, zakat, puasa, haji, mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan amalan saleh, berlaku benar, menunaikan janji, menunaikan amanat, menghubungi rahim (persaudaraan), dan menjauhkan semua perbuatan yang diharamkan, seperti zina, menyakiti binatang serta menzalimi manusia. Muhammad Hasbi ash- Shiddieqy, Tafsir al- Qur‟an Majid an-Nur 5 (Surat 42 - 114), (Semarang: P.T. Pustaka Rizki Putra, 2000), h. 24 - 26.

138 Alwi Shihab, Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama, (Bandung: Cetakan Kelima, Mizan, 1999), h. 41 - 43.

unsur pembentuk masyarakat, maka masyarakat yang terdiri dari individu- individu yang satu itu pada hakikatnya merupakan satu spesies tunggal. Masyarakat manusia sebagai suatu entitas objektif, mencerminkan suatu spesies

tunggal, bukan spesies kemajemukan jenis. 139 Peran komunikasi dalam pembentukan/pertumbuhan kepribadian manusia akan juga berpengaruh terhadap

pembentukan kepribadian masyarakat itu sendiri. Selain itu perilaku dan pengelaman kesadaran manusia sebagai individu-individu yang dibangun di atas pondasi komunikasi, tentunya juga akan serta merta mempengaruhi perilaku dan kesadaran manusia sebagai warga masyarakat. Mengenai agama sebagai gejala sosial pada dasarnya bertumpu pada sosiologi agama.

Pada zaman dahulu sosiologi agama mempelajari hubungan timbal balik antar agama dan masyarakat, artinya masyarakat mempengaruhi agama dan agama mempengaruhi masyarakat. Para ahli sosiologi agama, mulai mempelajari bukan hanya pada soal hubungan timbal-balik saja, melainkan lebih kepada pengaruh agama terhadap perilaku atau tingkah laku masyarakat, artinya bagaimana agama sebagai sistem nilai dapat mempengaruhi tingkah laku masayarakat dan bagaimana pengaruh masyarakat terhadap pemikiran-pemikiran keagamaan. Lahirnya teologi Khawarij, Syiah dan Ahli Sunnah Wal Jamaah sebagai produk atau hasil pertikaian politik dan bukan poroduk teologi. Tauhidnya sama, satu dan asli, tetapi anggapan bahwa Ali sebagai imam adalah produk perbedaan pandangan politik. Maka dapat dikatakan, bahwa pergeseran perkembangan pemikiran masyarakat dapat mempengaruhi pemikiran teologi atau

keagamaan. 140

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25