Jenis Penelitian

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif yaitu peneliti mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat atau

mengkonstruksi wawancara terhadap subjek penelitian. 160 Sementara sifat penelitian kualitatif menekankan pada persoalan kedalaman kualitas data bukan

pada banyaknya kuantitas data. Maka hasil penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk membuat

generalisasi dan juga lebih bersifat fleksibel. 161 Penelitian kualitatif lebih dimaksudkan untuk mengemukakan gambaran dan atau pemahaman mengenai

bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi. 162 Riset kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya. Selain itu

metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang memiliki karakteristik adanya konstruksi sosial realitas dan pemaknaan budaya.

Secara umum menurut Kriyantono (2009) riset yang menggunakan metodologi kualitatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Intensif partisipasi peneliti dalam waktu lama pada setting lapangan dimana peneliti adalah instrumen pokok riset.

2. Bersifat sangat hati-hati terhadap apa yang terjadi dengan catatan-catatan di lapangan dan tipe-tipe lain dari bukti dokumentasi.

3. Analisis data lapangan.

4. Melaporkan hasil termasuk deskripsi detail dan komentar-komentar.

5. Tidak ada realitas yang tunggal, setiap peneliti mengkreasi realitas sebagai bagian dari proses risetnya.

6. Realitas dipandang sebagai dinamis dan produk konstruksi sosial.

160 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 385.

161 Ibid, h. 86. 162 Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Pelangi Aksara Yogyakarta,

2007), h. 35.

7. Subjek dan berada hanya dalam referensi periset, periset sebagai sarana penggalian interpretasi data.

8. 163 Realitas adalah holistik dan tidak dapat dipilah-pilah. Dilihat dari segi metode atau cara menganalisisnya maka jenis penelitian

ini adalah penelitian kualitatif (qualitative resarch). Titik fokus penelitian ini adalah observasi dan suasana alamiah (natrual setting). 164 Penelitian ini dilakukan

terhadap obyek penelitian yang bersifat sosiologis diteliti secara apa adanya tidak dimanipulasi melainkan dipahami melalui analisis alamiah, 165 penelitian kualitatif

sering dijuluki sebagai scientific method (metode ilmiah) maka penelitian kualitatif sering disebut sebagai naturalistic inquiri (inkuiri ilmiah).

Dalam inkuiri ilmiah peneliti tidak diwajibkan membentuk konsepsi- konsepsi atau teori-teori tertentu dahulu mengenai aspek yang ditelitinya tetapi ia dapat memusatkan perhatiannya kepada peristiwa-peristiwa alamiah sebagaimana

adanya, 166 serta berkaitan erat dengan sifat unik dari realitas sosial, pengaruh teknologi komunikasi terhadap kehidupan beragama masyarakat Kabupaten Aceh

Singkil dilihat dari sudut bahan penelitian atau obyek yang di teliti maka jenis penelitian ini kualitatif dikelompokkan kepada penelitian lapangan (field research ).

Miles telah menaruh minat dengan pengalaman kerja yang luas dalam hal penilaian lingkungan-lingkungan sosial (kelompok atau organisasi) dan lebih khusus lagi, mengenai pengaruh-pengaruh upaya mengubah perilaku, iklim dan struktur-strukturnya. Sementara ia senantiasa menaruh perhatian pada penelitian nonkualitatif, usaha pertamanya yang tuntas di dalam penelitian kualitatif adalah selama empat tahun penelitian mengenai proses-proses yang terlibat dalam usaha kreasi yang baru dan inivatif (Miles dkk, 1978 Miles

163 Kriyantono, Teknik …, h. 57. 164 Jalaluddin Rahmat, Metode penelitian komunikasi dilengkapi contoh Analisis Statistik,

(Bandung: Remaja Rosda Karya, 1984), h. 25. 165 Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan

Ilmu Sosial lainnya, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 157 - 159. 166 Syukur Kholil, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: Citapusaka Media, 2006), h.

121 - 122.

1980). 167 Penelitian kualitatif yang sering menonjol digunakan para ahli untuk meneliti suatu kebenaran, karena metode kualitatif secara potensial dapat berguna

dalam menyumbangkan pembangunan teori-teori ilmu sosial serta metodologi dalam konteks berkomunikasi, terkadang penelitian yang menggunakan metode kualitatif juga sering disalah-artikan. Peneliti kuantatif gagal dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip metode secara benar.

Data Kualitatif yang lebih merupakan wujud kata-kata dari pada deretan angka-angka, senantiasa menjadi bahan utama bagi ilmu-ilmu sosial tertentu,

terutama bidang antropologi, sejarah dan ilmu politik. 168 Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang lebih difokuskan pada pemahaman fenomena-

fenomena sosial dari perspektif partisipan dengan lebih menitik-beratkan pada gambaran yang lengkap dari pada merinci menjadi variabel yang saling terkait.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data Kualitatif sangat menarik dan merupakan sumber dan deskripsi yang luas dan berlandaskan kokoh serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi

dalam lingkup setempat. 169 Menurut Djam‟an Satori, mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-

fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif seperti proses suatu langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar, gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain

sebagainya. 170 Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh pemahaman makna verstehen , mengembangkan teori dan menggambarkan realita yang kompleks.

Pada penelitian kualitatif tidak bisa di peroleh atau diukur menggunakan prosedur-prosedur statistik. Penelitian kualitatif sering digunakan sebagai

167 Ridvia Lisa dkk, Analis Data Kualitatf Model Miles dan Huberman (Sebuah rangkuman dari buku Analis data Qualitatif, Mathew B Miles dan A. Michael Huberman)

Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press 1992, (Padang: UNPAD, 2010), h. 2 – 3. 168 Ibid, h. 1.

169 Ibid, h. 1. 170 Komariah Aan dan Djam‟an Satori, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 23.

penelitian tentang kehidupan suatu masyarakat. Data yang dihasilkan pada penelitian kualitatif adalah data yang deskriptif berupa kata-kata tertulis atau ucapan pelaku yang sedang diamati.

Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman tentang hal yang di amati serta memperoleh teori baru untuk dijadikan sebagai karya ilmiah. Paradigma yang dipakai pada penelitian kualitatif adalah paradigma alamiah yang berdasarkan pada pandangan fenomenalogis. Pembangunan dan pengembangan teori sosial khususnya teknologi komunikasi dapat dibentuk dari empiri melalui berbagai fenomena atau kasus yang diteliti. Sehingga teori yang dihasilkan mendapat pijakan yang kuat pada realitas, bersifat konstektual dan historis.

Dalam Penelitian Kualitatif terdapat beberapa prinsip, 171 membagi prinsip- prinsip penelitian kualitatif adalah Sebagai berikut:

1. “Pengalaman” merupakan cara yang terbaik untuk memahami perilaku sosial.

2. Metodologi kualitatif mengacu pada strategi penelitian yang memungkinkan peneliti memperoleh informasi tangan pertama mengenai masalah sosial empiris yang hendak dipecahkan.

3. Metodologi kualitatif memungkinkan peneliti mendekati data sehingga mampu mengembangkan komponen-komponen keterangan analitis, konseptual dan kategoris dari data itu sendiri.

4. Penelitian kualitatif mengandaikan interaksi dengan: (1) orang yang sedang diteliti, (2) pemahaman budaya subyek penelitian, termasuk nilai, kepercayaan, pola-pola perilaku dan bahasa, (3) perasaan, motif dan emosi subjek penelitian atau dengan kata lain: memasuki “jiwa dan pribadi” orang lain.

5. Sebagian peneliti kualitatif menolak metode kuantitatif ilmiah (karena dinilai memaksakan teori yang kaku dan mengubah subyek yang ingin didalami oleh peneliti), namun sebagian lain menerima dan memanfaatkannya sejauh

171 Bruce A. Chadwick, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (terjemahan), Sulistia, (Semarang: ML., IKIP Press, 1991), h. 234- 239.

membantu melukiskan realitas sosial dari segi pandang subjek dan bukannya dari sudut pandang pengamat.

6. Banyak peneliti kualitatif berpendirian bahwa untuk memahami secara tepat perspektif orang lain, peneliti harus sesedikit mungkin melibatkan ide-ide atau teori-teori tentang pengukuran. Idealnya peneliti sebaiknya melibatkan dirinya dalam interaksi dengan subjek penelitian dan lingkungannya dan membiarkan bahasa penggambaran dan kesadaran tentang pola-pola tingkah laku muncul dari keterlibatan yang mendalam dengan subjek penelitian.

Adapun Kelebihan Penelitian Kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Pengamatan perilaku berdasar “latar alamiah” meningkatkan pemahaman peneliti tentang subjek penelitiannya karena peneliti berhubungan dengan subjek dalam dunianya sendiri dan bukannya dalam dunia tidak wajar yang diciptakan oleh peneliti (sebagaimana dimungkinkan dalam laboratorium eksperimen big sciences ). Pengamatan partisipan memungkinkan adanya konteks pemahaman yang lebih banyak sehingga lebih peka terhadap aktivitas-aktivitas ganjil atau sulit diterangkan serta implikasi yang muncul darinya.

2. Memungkinkan untuk “memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk menyadari pandangannya tentang dunianya”. Keluwesan penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk “terkejut”, mengalami dan mengetahui peristiwa-peristiwa atau kondisi- kondisi yang tidak terduga pada saat perancangan penelitian.

Dengan penggunaan metode kualitatif yang berstandar pada kaidah-kaidah ilmiah, diharapkan dapat menemukan kebenaran dan ketepatan dalam ilmu sains. Dengan demikian mencari relevansi dan konstektualisasi adalah penting sebagai orientasi ilmu untuk kedepannya.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25